Bab 11

1K 91 5
                                    

typo!! harap maklum:V

and happy reading guyss:*
______________________________________

ZSX#

''kau anak yang tak bisa di andalkan! untuk apa kau lahir?jika aku tahu akan seperti ini, aku akan membunuhmu lebih dulu!''

''kakak tenanglah''

''kau bilang tenang? dia pembunuh kau tahu''

''kakak jangan katakan itu dia masih kecil''

''apa perduliku,biarkan saja dia mendengar ucapan ku, supaya dia sadar siapa sebenarnya dirinya''

''aku bukan pembunuh..''

''anak siaalan masih berani menjawab kau.''

bughhh...
bughhh..
bughh...

''ahh ayah sakit tolong...ayah berhenti sakit...ibu....tolong''

''shunxi!''
''shunxi!"

''SHUNXI'' aku segera membuka mata kala panggilan itu terdengar sangat jelas di telingaku. mataku menatap sosok pria tampan dengan tangan yang menyentuh pipiku.
''kau mimpi?apa itu mimpi buruk?'' tanya nya dengan nada hawatir.
aku tak menjawab masih terpaku dengan ke tampanan pria di hadapan ku ini.
''shunxi..kau mendengar ku?'' tanya nya.
''aku baik aik saja'' jawab ku mencoba menenangkan diriku sendiri.
''benarkah? kau sangat ke takutan.'' ucapnya menatapku tajam, tak bisa ku pungkiri memang aku sangat ke takutan.
''apa seseram itu mimpi mu barusan?'' tanya nya lagi.

aku hanya diam,tak seperti mimpi mimpi ku sebelum nya yang selalu sama, mimpi kali ini jelas berbeda, rasa ketakutan yang teramat sangat tiba tiba saja melandaku, seperti aku tertimpa batu beratusan ton rasanya sesak di dada sampai sulit bagiku untuk menarik napas.
''jika itu memang terlalu mengerikan,ku mohon jangan kau pikirkan'' ucap yu liang mengelus rambutku.
DEG....

aku menatapnya membuat orang yang ku tatap balik menatapku seperti bertanya ''ada apa?''.
''apa aku boleh memeluk mu?'' tanya ku tiba-tiba. tampa jawaban dari nya segera ku rapatkan tubuhku padanya, tangan ku melingkar sempurna di pinggangnya,seketika rasa takut dan tertekan yang ku rasakan tadi hilang di gantikan dengan rasa nyaman yang hampir menjalar di semua bagian tubuhku.
''kau baik baik saja?'' tanya nya saat aku menyembunyikan kepala ku di dada bidang dengan alunan detak jantung yang sangat teratur.
'' hey!! jawab aku'' tanya nya lagi dengan sebuah elusan di kepala ku.
''aku baik baik saja'' jawab ku yang masih dalam posisi memeluk nya.

cukup lama kami dalam posisi ini,hingga akhirnya aku melonggarkan pelukan di tubuh pria ini, '' maaf kan aku jika lancang'' ucapku setelah pelukan kami terlepas.
'' tidak perlu minta maaf,aku senang kau merasa nyaman dengan ku'' jawab nya mengelus air mata yang entah sudah sejak kapan turun.
''apa merasa baik sekarang?'' tanya nya lagi.
''umm'' angguk ku.
'' baiklah kalau begitu sekarang ayo turun, kau sudah melewatkan makan siang mu'' ucap nya lagi sambil bangkit dari duduk nya.
''lai ba'' dia menyondorkan satu tangan untuk menyambutku berdiri,tapi entahlah rasanya kakiku sangat lemah bahkan aku tak memiliki stamina untuk berdiri.
''kau tak mau makan?'' tanya nya berjongkok di hadapan ku.
''bu-bukan begitu.'' jawab ku
''lalu?''
''kaki ku lemas'' jujur ku.
''mn.''

''eh??'' aku terkejut saat tubuh ku terangkat.
''apa yang kau lakukan?'' tanya ku saat yu liang menggendong tubuhku membuat ku refleks langsung mengalungkan tangan ku di lehernya.
''bukan kah kakimu lemas? aku tak akan membiarkan mu mati kelaparan hanya dengan alasan kaki mu itu'' ucapnya lalu berjalan ke luar kamar.

Aku semakin mengeratkan pelukanku di lehernya saat kami mulai menuruni anak tangga. aku melihat beberapa pelayan menatap ke arah kami atau lebih tepatnya ke arah ku.
''turun kan aku'' bisik ku.
''kenapa?'' tanya nya sama berbisiknya padaku.
'' aku tidak suka di tatap seperti itu'' jawab ku masih berbisik.
aku melihat yu liang menatap para pelaayan yang ada di lantai satu.
''sefa tugas kalian sudah selesai sebaiknya kalian pergi istirahat'' ucapnya dengan suara lantang.
''baik tuan muda. selamat malam'' ucap para maid itu dengan sangat kompak.

xiao yu liang menatapku yang masih ada di dalam gendongan nya. '' mereka sudah pergi jadi kau tak usah malu'' ucapnya membenarkan letak tangan yang menyanggah tubuhku.
aku hanya diam, membiarkan pria ini menggendongku samapi ke ruang makan, dia mendudukan ku perlahan di kursi ruang makan, di hadapan ku berbagai makanan sudah tersaji.
perutku yang memang sudah lapar pun bersuara menandakan cacing di dalam perutku sedang berdemo meminta jatah makan siang yang terleewat.

krukkkkk....
yu liang menatapku yang menunduk malu.
''tidak perlu di tahan jika kau memang lapar.'' ucapnya mengambil piring yang ada di hadapan ku lalu mengambil nasi dan lauk pauk ke dalam piring yang langsung di letakan nya di hadapan ku.
''makan lah'' ucapnya.
Tampa pikir panjang dan karna aku memang sudah lapar, aku segera menyantap makanan yang di ambilnya, mengabaikan sang empunya rumah.
''kau sangat manis saat makan''
uhukkk..
aku segera mengambil air putih di sampingku dan meneguknya sampai habis, ku tatap pria di sampingku, apa yan baru saja dia katakan? apa dia gila? oky aku tahu aku sangat manis, tapi ini gila bagai mana dia bisa mengatakan nya dengan jelas.
''kau baik baik saja?'' tanya nya.
'''ummm. aku baik baik saja tapi bisa kah jangan memujiku terlalu berlebihan'' ucap ku.
''berlebihan? aku hanya mengatakan jika kau sangat manis'' ulang nya lagi membuat pipiku terasa pabas.
'' apa yang terjadi dengan pipi mu?'' tanya nya entah bercanda atau tidak.
''uhh..hentikan aku sudah kenyang'' putusku lalu bangkit dan berjalan menaiki anak tangga kembali.

shittt!!! kenapa juga dia harus mengatakan pdaku? aku sangat malu. tangan ku terulur memegangi ke dua pipi ku yang ku rasa sudah memerah karna malu.
''ahhh ini membuatku gila'' teriak ku sambil menjatuhkan diriku ke atas kasur berukuran raksasa itu.
aku menenggelamakan wajahku di bantal, ada bau wangi yang sangat familiyar yang menempel di bantal yang membuatku nyaman.

ceklek..
'' kau sudah mau tidur?'' tanya nya memasuki kamar.
''tidak'' jawabku menatapnya yang baru saja menutup pintu.
''begitukah'' dia berjalan ke arah meja kerja yang ada di kamar nya.
''apa rencana mu besok?'' tanya nya menudukan dirinya di kursi kerja.
''entahlah'' jawab ku jujur.
'' apa kau tak ada rencana untuk pulang ke rumah sodara mu?'' tanya nya membuatku segeramendudukan diri.
''hufhh... aku tidak mempunyai sodar'' jawabku malas.
'' jangan begitu'' ucapnya bangkit lalu berjalan ke arah ku. dia duduk tepat di sebelahku.
'' kau boleh membenci ayahmu tapi jangan kata kan kau tak punya keluarga, bagai manapun kau lahir dalam sebuah keluarga walupun keluarga itu memperlakukan mu dengan salah'' ucapnya mengelus rambutku.
'' kau anak baik, jangan bersikap seperti itu'' lanjutnya membuatku menatap nya.

Ada  pancaran kehangatan dalam matanya, entahlah rasanya aku sangat bahagia.''umm baiklah..maaf kan aku'' ucapku tampa sadar sudah memeluk tubuhnya.

apa ini yang di namakan kenyamanan? jika memang benar, aku tak ingin kehilangan kehangatan yang menenangkan ini.

end.........


Nihao....

selamat malam....
hehe ganggu yah maaf yah up nya harus malam karna  mimin baru sempet lanjutin heheh...

semoga kalian suka...
untuk para pembaca bisa dukung karya mimin dan author lain lewat vote dan komen penyemangat, harapan mimin jika ada yang ingin mengkritik boleh tapi harap jangan sampai menyinggung author itu sendiri, jika memang kalian kurang puas dengan jawaban author di komen mohon bisa di lanjut di kolom chat:)

well...mimin hanya mengingatkan saja gak maksud buat jadi so bijak:v

oky segitu dulu.

jangan lupa vote, komen, and follow:*

thank you so much:)

salam manis dari XH:*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Accidental Love//JZ^XXYL(ulimatenote 2020)//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang