Part 4 = Sok Akrab

23.9K 2.3K 77
                                    

HAI ALL. GUE KEMBALI UP MENEMANI MALAM MINGGU KALIAN

TERIMA KASIH YANG UDAH SINGGAH DAN BACA KARYA ABSURD GUE.

KALAU ADA YANG TYPO, MOHON MAAF

💙HAPPY READING💙







Ava kembali menghela napas karena kehadiran satu makhluk di depannya. Akibat teriakan yang sangat menggelegar, Ava langsung tersedak yang membuat para sahabatnya kelabakan. Sementara orang yang berteriak juga langsung panik dan langsung mendekati Ava yang tengah minum. Seisi kantin yang menyaksikan hal tersebut hanya bisa menggeleng karena sudah sering melihat kejadian sekarang. Ava terus menatap tajam orang di depannya hingga orang tersebut menghela napas.

"Udah dong my honey bunny Ava jangan gitu ngelihatinnya," ucapnya.

"Makannya lo juga nggak usah cari masalah sama Ava," ucap Monica seraya menoyor kepala orang itu.

"Lo kenapa, sih, sensi amat sama gue?" tanya orang itu kesal.

"Lihat muka lo itu bawaannya pengen baku hantam rasanya," ucap Monica.

"Pukulable banget yah, Mon?" tanya Yuda.

"Hooh, pengen gue gantung terus gue pukulin," jawab Monica.

"Lo kira muka gue samsak hah!" serunya kesal.

"Ya kurang lebih gitu," jawab Monica asal.

"Muka seganteng member NCT gini dikatain mirip samsak. Dasar katarak," ucapnya pede yang membuat Monica mendelik.

"Sok-sokan ngaku mirip member NCT, lo ngomong bahasa indonesia aja sering salah," ucap Monica sinis.

"Kalau ngaca di cermin bukan di air keruh," ucap Ava datar yang membuat para sahabatnya tertawa terbahak-bahak.

"My honey bunny Ava sekali ngomong nusuknya langsung sampai nembus ke empedu yah," ucapnya dramatis yang membuat Ava hanya memutar mata malas.

"Ngapain lo ke sini Ram? Mana bocah yang satu lagi?" tanya Yuda.

"Gue kangen sama bebeb gue. Lo kaya nggak tau bocah yang satu itu sibuknya kaya gimana," jawab orang itu yang tak lain adalah Rama yang merupakan sahabat Yuda.

"Emangnya lo yang hidupnya nggak jelas," ucap Monica.

"Udah Mon, sakit kepala gue lihat lo kelahi terus sama Rama. Nanti kalau sampai lo bedua jodoh gimana?" tanya Citra yang sudah lelah.

"NGGAK!" teriak Monica dan Rama yang membuat telinga Ava, Citra, dan Yuda mendengung.

"Cie barengan," goda Yuda yang membuat kedua orang itu menatap tajam Yuda. Ava yang sudah jengah akhirnya berdiri dan langsung meninggalkan mereka. Berkali-kali mereka berteriak, Ava terus berjalan tanpa menoleh yang membuat mereka akhirnya menghela napas dan beranjak mengikuti Ava.

****

Ava terus berjalan menyusuri koridor kampus. Aura dingin dan datar yang ada dalam diri Ava membuat orang-orang di sepanjang koridor kampus bergidik ngeri. Tidak ada yang berani mencari masalah dengan Ava kecuali Ratu. Karena tatapannya mampu membuat orang-orang enggan mencari masalah dengannya. Di tengah asiknya dirinya berjalan, tiba-tiba dari arah belakang ada seseorang yang berlari dan langsung menabraknya. Ava yang terkejut tak mampu menyeimbangkan tubuhnya dan langsung jatuh terduduk. Membuat semua orang di koridor terkejut begitupun para sahabat Ava. Ava langsung berdiri dan ketika melihat orang yang menabraknya dirinya langsung tersenyum sinis begitupun dengan orang di depannya.

"Makanya kalau jalan pakai mata sama kakinya yang bener," ucap seorang laki-laki dengan nada sinis.

"Harusnya kalimat itu cocok buat lo," jawab Ava datar yang membuat wajah laki-laki itu merah padam. Karena sudah emosi laki-laki itu maju dan langsung hendak meninju wajah Ava. Para sahabat Ava yang melihat pun langsung bergegas berlari. Ava pun hanya diam tanpa ingin menghindar. Pada saat kepalan tangan laki-laki itu sudah hendak mendarat di wajah cantiknya, tanpa diduga ada tangan seseorang yang menahannya yang membuat seluruh penghuni koridor terkejut.

"Di sini tempat belajar bukan baku hantam," ucap seseorang dengan tatapan tajamnya. Orang itu hanya diam namun tatapannya tak lepas dari Ava.

"Lo yah Ben nggak kapok-kapok cari masalah sama Ava," ucap Yuda yang sudah berdiri di dekat Ava.

"Dia udah nabrak gue," jawab Ben marah seraya melepas tangannya dari orang di depan Ava.

"Heh upil badak, jelas-jelas lo yang nabrak Ava," ucap Monica yang kesal.

"Sudah nabrak masih fitnah orang lain," celetuk orang di depan Ava yang membuat Ben langsung pergi.

"Kamu nggak papa?" tanya orang di depan Ava.

"Ada yang sakit? Kenapa nggak ngindar tadi pas mau di pukul?" tanyanya beruntun namun Ava hanya diam.

"Va, jawab atuh," bisik Citra. Ava menatap orang itu dengan tatapan datarnya dan menghela napas.

"Sok akrab banget," ucap Ava yang langsung pergi. Ucapan Ava membuat semua orang melongo.

"Apa itu bentuk ucapan terima kasih?" batin orang itu.

"Ma-maafkan kelakuan Ava Pak," ucap Yuda tak enak. Orang yang di panggil 'pak' itu pun hanya mengangguk dan langsung pergi. Setelah keberadaannya tidak terlihat, semua orang di koridor langsung bernapas lega dan langsung kembali ke aktivitas masing-masing.

"Astaga nahan napas gue," ucap Yuda.

"Ada masalah apa, sih, Ben sama my honey bunny Ava? Perasaan dari dulu nggak ada kata damai," celetuk Rama.

"Gue pernah tanya sama Ava. Tapi dianya nggak mau kasih tau masalahnya sama Ben," ucap Citra.

"Masalah apa?" tanya seseorang yang membuat keempatnya menoleh dan menatap dalam orang itu.

BERSAMBUNG. . .

YOK SIAPA TUH ORANG YANG NOLONG AVA?

PENASARAN? IKUTI TERUS KISAHNYA YAH

JANGAN LUPA BACA, VOTE, DAN KOMEN.

TERIMA GAJAH😄😄
06 MARET 2021

Di Rebutin Dosen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang