Tidak mungkin!

10.8K 255 2
                                    

Happy reading😘

****

Arabella seperti tidak mempunyai gairah hidup. Terus-terusan kepikiran tentang perkataan dari Regan. Tadi dia sudah searching di google tentang siklus kehamilan dan benar adanya kalau dia belum mendapat bulannya

Tubuh Arabella menjadi panas dingin. Bagaimana kalo dia beneran Hamil? Setelah itu dia pulang ke Indonesia tanpa seorang suami atau anaknya menjadi anak haram? Arabella ingin pingsan. Dia tidak bisa membayangkan itu. Ibunya pasti sudah mencincang dirinya saat itu juga

Selesai kerja Arabella harus segera membeli sebuah test pack. Jika dia betulan hamil dia akan meminta pertanggung jawaban dari si pria brengsek yang sudah memperkosanya--walau atas dasar suka sama suka

"Hi sayang"

Arabella menoleh. Ternyata Lina yang entah muncul darimana. Wajahnya berubah cemas

"Kenapa kau kesini? Apa kau tidak takut dengan tuan Adam?"

"Tidak, aku punya alasan" dia mengibas-ngibaskan sebuah map didepan wajah Arabella

"Aku tidak mau membantumu"

Dia tidak mau lagi berurusan dengan yang namanya Adam. Walaupun Adam bosnya tapi mereka harus berkomunikasi seperlunya saja tidak boleh lebih dari itu. Lina memutar bola matanya malas

"Tenanglah, kali ini aku mempunyai keberanian"

"Bagus"

Lina membungkukkan tubuhnya ke arah Arabella dan berbisik "Apa kau tau Bel, gosip terbaru saat ini"

Sepertinya Arabella tertarik. Dia ikut mencondongkan tubuh "Apa?" Ikutnya berbisik

"Kalau tuan Adam tidak pernah menyewa jalang lagi"

"Memangnya kenapa?" Alisnya menyatu

"Itu membuktikan kalau tuan Adam adalah seorang gay" Lina terkikik "sangat disayangkan kalau tubuh seseksi itu adalah gay"

Gay?

Dia bilang gay?

Apakah Lina bodoh? Dia tidak tau saja betapa ganasnya Adam diranjang sampai membuat pahaku nyeri. Dan satu hal lagi. Tidak mungkin seorang gay bisa membuat aku hamil! Coba saja nanti dia rasakan sendiri

Huh "gay apanya?"

"Apa maksudmu" Lina menatapnya curiga

Eh apakah barusan dia mengucapkan kata itu? Padahal dia rasa kalau dia hanya mengucapkan itu didalam hati

"Tidak ada dan sudahlah terserah dia mau gay atau apa aku tidak peduli dengan apapun tentang dia!"

Ceklek

Seketika suasana menjadi hening saat pintu didepan mereka terbuka. Empunya menatap mereka dengan tatapan tajam

"Kenapa kalian menatapku!"

Arabella mengalihkan pandangannya Aku tidak sengaja menatapmu setan, tidak usah terlalu percaya diri. Lina menyengir kikuk

"Saya membawa apa yang anda minta"

"Setelah aku kembali" dia berlalu dengan tatapan sinisnya

"Apa-apaan itu? Menyuruhku cepat mengerjakannya tapi dia sendiri yang tidak peduli" Lina mengacungkan jari tengahnya pada bayang Adam

"Kau tidak takut cctv?"

"Eh benarkah?" Lina menyusuri sekeliling dengan pandangan khawatir. Lalu tidak mendapat apa-apa "kau berbohong"

Arabella tertawa. Memang semenakutkan itu Adam Dimata orang. Tidak ada yang berani untuk melawan atau bahkan menatap matanya

****

"Apa kau sudah mendapat kabar terbaru tentang Diego?" Tanya Mike sambil menuangkan beer pada gelas kosong didepannya

"Aku masih menyelidikinya"

"Kenapa tidak kau lacak?"

"Sudah, dia tetap tidak terdeteksi"

"Bagaimana mungkin?" Tanya Mike heran

"Sepertinya dia menggunakan identitas orang lain"

"Dia memang licik, kemungkinan yang terjadu hanya ada dua dia terbunuh atau kau" tunjuk Mike "semoga kau tidak lengah"

"Kau meremehkan aku?"

Mike mengangkat kedua bahunya. Kekuatan Adam memang tidak bisa diremehkan tapi tidak ada yang tidak mungkin juga. Kalau lengah sedikit saja bisa kematian diujung mata

"Kau tidak merindukan Anita?" Nada Mike terdengar geli. Adam mendengus "kemarin malam dia mencarimu dan mengatakan dia sangat merindukan duduk diatas pangkuanmu sambil mendesah ah ah ah" Mike menirukan suara desahan perempuan sambil seolah-olah meremas dadanya sendiri

"Kau memang gila"

"Aku gila karena penis besarmu sayang ahh" Mike tertawa keras



He is Crazy CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang