23. Ini Adalah Surgaku Pt.2

122 27 2
                                    

Jangan lupa apa??

Like and Comment

Cerita sudah selesai.. Tinggal Sugar Publish.. Jadi.. mohon dukungannya supaya bisa di Publish cepat2

🙏🙏🙏

23. Ini Adalah Surgaku Pt.2

Park Jimin

Kami memanjat akar2 dengan permukaan terkadang licin terkadang tajam. Beberapa kali tanganku tergores hingga ichor keluar dan menempel pada setiap akar yang kupegang. Beberapa kali pula Taehyung menanyakan keadaanku. Sungguh, yang kubutuhkan sekarang adalah air laut. Aku perlu berendam disana dan mengumpulkan tenagaku kembali. Dalam beberapa waktu aku bahkan sangat rindu bintang laut yang selaluku injak sampai remuk.

Beberapa kali aku memikirkan Yoongi. Bagaimana kabarnya? Apakah dia sudah selesai berurusan dengan Hades? Bisakah mereka keluar dari sana hidup2? Aku sangat merindukannya. Aku melirik tanda hubunganku dengan Yoongi yang selalu bersinar hijau redup. Apakah Yoongi menyadarinya? Aku akan bertahan dan bertemu dengannya lagi. Harus.

“Bersembunyi!!” pekikkan Jack menyadarkanku dan membuatku segera bersembunyi di balik akar2 rimbun.

Seekor Bajing raksasa berbulu merah, gigi depannya putih berkilat2 menyeramkan, cakarnya yang menapak di akar2 pohon terlihat sangat tajam seperti pedang sabit. Matanya sekuning belerang menyala2 penuh keganasan.

Beberapa menit kami bersembunyi dan Jack mengintruksikan kami untuk segera melanjutkan perjalanan.
“Ratatosk! Untung indraku sangat tajam!” Bangga Jack.
Jadi nama hewan itu Ratatosk. Sangat menyeramkan. Aku mendengar penjelasan Taehyung mengenai hewan ini. dia bilang kalau hewan ini sebenarnya tidak berbahaya, tapi kalau ada yang menginjak Yggdrasil dia akan membunuh siapapun itu, dewa sekalipun. Dia seperti polisi patroli Pohon Yggdrasil.

“Hampir sampai!”

Aku membuka mataku lebar2 sangat bersemangat untuk melihat laut lagi. Jantungku bahkan berdebar2 karena tidak sabar. Hanya satu kekurangan, aku belum bisa mencium bau laut. Apa kita salah jalan? Atau karena kita berada di Pohon Dunia?

“Lewat sini!”

Sebuah dahan terbuka dan menampakkan matahari cerah dengan seluruh pemandangan yang selalu ingin kulihat. Setelah kami keluar dari dahan, barulah aku mencium hal yang sangat kurindukan. Laut.

“Ohh, surgaku!!”
Aku segera berjalan mendekati air. Sekarang kita berada di pantai.
“Aku belum pernah melihat pantai selama di Dunia Nordik. Ini dimana, Jack?” Tanya Taehyung.
“Yahh, aku tidak bisa mengantar kalian ke Midgard karena pusat pohon dunia sangat jauh dari Pantai. Sekarang kita berada di Vanaheim, aku terpaksa menginjakkan kaki di sini lagi padahal aku muak melihat dunia ini. Tapi aku tidak tega melihat Jimin sekarat. Nanti aku tidak bisa kencan lagi dengan si cantik.” Jelas Jack.

“Di Vanaheim ada laut?” Taehyung jelas2 tidak tahu apa2 mengenai dunia ayahnya.
“Tentu saja! Ayahmu yang menciptakan ini. Ohh, bersama satu orang lagi!”

Aku menginjakkan kaki di air dan seketika suasana hatiku menjadi lebih baik. Energiku seolah sedang diisi ulang.
“Siapa itu?” tanyaku.
“Dewa—“

“Aku belum pernah melihat seorang Einherjar dan Dewa yg tak diketahui menginjakkan kaki disini.”
Sebuah suara memotong pembicaraan Jack. Seorang pria 50 tahuanan, berbadan gempal, dan kulit terbakar matahari berdiri tak jauh dari kami. Dia mengenakan kaus polo biru pucat dan celana kargo, sedangkan kakinya telanjang (tidak menggunakan apa1 alias nyeker). Angin menerpa rambutnya yang halus. Janggutnya yang sewarna madu dan terlang-seling uban, dipangkas pendek.

The Gods : And The End Of Two Worlds [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang