Hari itu Sohee berpakaian manis sekali. Ia membawakan sekeranjang buah untuk Eunkwang. Ia berias tipis menutupi wajah pucatnya. Ia menekan bel rumah Eunkwang sekali. Eunkwang membukakan pintu dan menyuruhnya masuk.
"Kau tampak segar, Sohee. Kau libur hari ini?" Tanya Eunkwang tersenyum ramah.
"Aku meminta izin pada atasanku, oppa" Sohee duduk dengan sopan
"Dia pasti orang yang baik. Kubuatkan kau minuman, ya?" Eunkwang berlalu. Walau belum terbiasa, ia tetap berusaha membuatka Sohee minuman.
"Oppa, Sohee menyusulnya ke dapur, Aku bisa melakukannya sendiri. Duduklah" Sohee mengambil teko air yang disiapkan Eunkwang. Isinya dingin. Eunkwang baru akan memanaskannya. Teko air itu terpeleset dari tangan Eunkwang dan ia lupa tangan kanannya tak bisa bergerak. Air itu tumpah dan membasahi sebagian pakaian serta tubuh Sohee.
"Aaaah, sohee ..." Mereka berdua sama-sama terkejut. Sohee diam saja memperhatikan pakaiannya yang basah. Mereka berpandangan. Kejadian ini ...
***
Yuri berjongkok di salah satu sudut taman dekat tempat tinggalnya. Changsub datang membawa sekantong makanan kecil berisi eskrim dan coklat. Ia ikut duduk berjongkok disisi Yuri.
Mereka makan eskrim dalam diam. Tak bicara sepatah katapun sampai eskrim mereka habis.
"Aku tak punya banyak waktu" kata Changsub. Hari itu ia sangat tampan. Ia mengenakan Tshirt belang berwarna hijau dan biru, memakai topi hitam, celana denim pendek berwarna coklat dan sandal jepit hitam kesukaannya. Ia menenteng americano dingin dan memamerkan kulit tubuh putihnya.
Yuri sengaja meneleponnya dan memintanya datang ke tempat itu. Sebetulnya Changsub kasihan pada Yuri. Tapi dia juga kesal. Mobil yang Yuri rusak itu masih baru dan beberapa bagian masih tertutup plastik pelindung.
"Kenapa tak mengajakku bertemu di sebuah cafe atau restoran? Disini banyak nyamuk!" Gerutu Changsub.
"Oppa, mianhae" kata Yuri dengan wajah memelas.
"Pilihanmu jelas!" Kata Changsub memalingkan wajah. Ia tak bisa melihat wajah memelas itu. Yuri diam "kau pikir minta maaf bisa mengembalikan kaca mobilku menjadi utuh kembali?".
"Lalu, apa pekerjaan untukku yang jadi pilihanku kemarin?" Tanya Yuri. Changsub tersenyum tipis
"Kenapa tak jadi pacarku saja?" Changsub membuka kacamata hitamnya dan menatap Yuri. Ia tau Yuri milik Hyungnya, Tapi ada perasaan aneh yang semakin lama semakin menghangat setiap kali ia berurusan dengan Yuri.
"Oppa, kau tau kau tak boleh menyukaiku, kan?" Tanya Yuri.
"Kenapa aku tak boleh menyukaimu?. Bukankah kau wanita bebas?" Tanya Changsub
"Aku tak ingin menjalin hubungan ..."
"Selain dengan Ahjussimu?"
"Bukan begitu ... hanya saja ..." Yuri diam. Changsub menarik telinga Yuri pelan.
"Ikut aku, kita lihat apa pekerjaanmu hari agar hutangmu lunas" katanya
"Oppa, jadi tawaran untuk jadi pacarmu itu ..."
"Kau mau? Aku akan menyambutnya"
"Tidak, mmm maksudku, itu tak betulan kan?" Changsub mengangguk cepat. Ia tak mungkin bisa melukai Eunkwang. Ia mengajak Yuri ke sebuah tempat.
***
"Untuk apa kita kesini?" Yuri sekuat tenaga melepaskan diri dari genggaman Changsub. Ini kan Apartemen Eunkwang.
"Pekerjaanmu ada didalam" kata Changsub menarik Yuri masuk ke lift. Wajah Yuri memelas
"Tidak oppaaa kumohon, jangan disini. Aku tak mau bertemu dengannya, jebal".
"Kau pikir aku peduli?"
Changsub menekan bel rumah Eunkwang dengan tetap memegangi tangan Yuri. Yuri pasrah.
Seseorang membuka pintu.
***
Sohee memakai salah satu kemeja Eunkwang yang ukurannya besar.
"Tubuhmu kecil sekali" kata Eunkwang. Sohee tersenyum tipis.
Seseorang menekan bel rumah Eunkwang. Sohee bergegas
"Aku saja yang buka pintunya" kata Sohee. Eunkwang mengangguk.
Sohee membuka sebagia pintu rumah Eunkwang agar Eunkwang bisa melihat siapa yang datang.
"Changsub oppa?" Kata Sohee. Air wajah Changsub berubah dingin. Ia menatap tajam ke arah Sohee.
"Aaah, Changsubah" kata Eunkwang "masuklah".
Changsub mendorong pintu rumah Eunkwang sampai Sohee harus menyingkir. Pintu itu terbuka lebar. Yuri disana.
"Yu ... yuri?" Eunkwang dan Yuri beradu pandang. Kemudian pandangan Yuri teralih pada Sohee dan kemeja Eunkwang yang dikenakannya. Changsub melepaskan genggamannya dari lengan Yuri. Ia menatap Yuri.
"Ah, Yuri. Jangan salah paham. Aku hanya ..." Sohee berusaha menjelaskan sesuatu.
"Aku ..." Yuri memotongnya "tak peduli" katanya membuang muka "sudah kubilang aku tak ingin berada disini, oppa" katanya menatap Changsub dengan marah.
Yuri berbalik, ia berjalan menuju lif meninggalkan Changsub, Sohee dan Eunkwang yang mematung. Ia menekan tombol turun. Sohee mengejar dan menarik lengannya. Yuri berontak dan melepaskannya.
"Jika kau tak peduli, kau tak akan marah" Sohee tersenyum lembut. Yuri melipat tangannya. "Yuri, jangan salah paham"
"Aku berhenti untuk salah paham sejak seseorang tidur dengan lelakiku beberapa waktu lalu" Changsub dan Eunkwang mendengarnya.
"Kau tak akan percaya dengan apa yang kukatakan. Temuilah oppamu. Aku yang akan pergi" Sohee tersenyum pada Eunkwang.
Ia kembali ke rumah Eunkwang dan mengambil beberapa barangnya.
"Aku akan segera kembalikan padamu, oppa" ia pamit dan berlalu. Yuri mematung. Changsub menarik lengannya. Mengajaknya masuk ke rumah Eunkwang.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR MY AHJUSSI 3
FanfictionChangsub berusaha sekeras mungkin agar Yuri bisa kembali dengan Eunkwang. Tapi ada perasaan aneh yang semakin lama semakin menghangat setiap kali ia berurusan dengan Yuri. "Oppa kau tau kau tak boleh menyukaiku, kan?" Changsub mengangguk cepat. Ia t...