NATA || Enam

26 6 11
                                    

Pukul 15.00 bel pulang baru saja di bunyikan. Seperti biasa Velo, dan Rachel memilih untuk pulang terakhir. Setelah agak sepi, Velo dan Rachel pun keluar kelas. Saat melewati lapangan bola, di sana masih ada team SEBOL TFC yang sedang latihan. Velo melihat Nallar dengan keringat di sekujur tubuhnya.

"Sexy banget tuh anak," batin Velo.

"Eh engga-engga." Ucapnya lagi sambil menggeleng pelan kepalanya.

"Tante!" Panggil Nallar. Velo menaikkan alisnya.

"Lo pulang bareng sama gw, tunggu bentar, gw ganti dulu,"

"Gw naik angkot."

"Gak ada penolakan! Kalo lo nolak lo jadi pacar gw," ucap Nallar menampilkan smirk nya.

"Maksa," Ucap Velo sambil mendelikkan matanya. Nallar pun menarik Velo sampai parkiran. Sesampainya di parkiran, ia melihat Tabina yang berpegangan tangan dengan Nathan.

"Bin, lo pacaran sama dia?" Tanya Velo.

"Eng-engga kok Vel, temen doang," kekeh Tabina.

"Iya, temen tapi mesra." Ucap Nallar mengompori.

"Paan sih Lar, gw sama Tabina cuma temen, ya gak Bin?" Ujar Nathan.

"Iya,"

"Udah ah, mending kita pulang yu Vel," Ajak Nallar sambil menarik kembali Velo agar segera duduk di jok belakang motor Nallar.

"Pelan-pelan bisa gak sih lo?!"

"Kalo gak di tarik gini, lo gak akan mau naik motor gw ya kan?"
Nallar pun menjalankan motornya. Di sepanjang perjalanan, Nallar tidak berhenti ngomong, dan menurut Velo, topik yang di omongin Nallar adalah topik yang paling membosankan yang pernah ia dengar setelah topik pelajaran bahasa.

"Lo punya kakak Tan?"

"Hm,"

"Lo punya adik?"

"Gak,"

"Papah lo pasti namanya awalnya dqri huruf 'V' ya?"

"Ya,"

"Emang siapa namanya?"

"Vhanderson."

"Bagus ya namanya,"

"Ya."

"Lo tau gak seberapa besar cinta gw sama lo?"

"Emang seberapa besar? Paling lebih kecil dari cos 90, kan?"

"Lebih besar dari itu, dari seluruh dunia ini, dari seluruh samudra ini, dari seluruh negara di dunia, dan dari seluruh waduk-waduk di dunia ini"

"Halah gombal," Ucap Velo sambil memukul punggung Nallar.

"Sumpah Vel, gak ada yang bisa ngalahin rasa cinta gw ke lo. Lo itu orang kedua yang paling gw cintai setelah almarhum bokap gw," ucap Nallar sambil tersenyum pahit.

"Kok lo gak sayang nyokap lo? Kenapa juga lo gak sayang kakak lo?"

"Ntar kalo ada waktu gw ceritain, ini udah nyampe, lu gak mau turun? Lo masih mau berdua sama gw ya?" Ucap Nallar sambil menampilkan senyum menggodanya.

"Dih ke-PD-an, lo tau rumah gw dari siapa?"

"Ntar kalo ada waktu gw ceritain,"

"Ga seru," Ucap Velo sambil mengembalikan helm Nallar yang tadi di pake oleh Velo. Melihat Velo yang merajuk, Nallar semakin gemas dengan Velo.

"Gemesh, kamu memang gemesh," ucap Nallar sambil mencubit pipi Velo.

"Hilih, dari mana aja lo, kok baru tau gw gemes? Udah lama kali, lo aja yang gak-"

NATA[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang