Sreng
Suara nyaring langsung mengejutkan gue tatkala pintu jeruji penjara di buka dari luar oleh petugas kepolisian, gue mengernyit heran sambil melihat ke arah nya. Mungkin sudah ada yang nebus salah seorang dari kami.
Sudah semalaman gue ngandang disini bersama yang lain nya, ternyata selain gue dan si Tono, ada juga si Eno dan dua orang lain nya yang satu sekolah sama gue ikut ke tangkap.
Gue denger bukan cuma gue saja, tiga anak CSM juga ikut ngandang. Ada juga lima anak SMB dan delapan anak BK yang turut ngandang juga.
Kamu semua di bedakan sel penjara nya sesuai sekolah kami masing-masing. Petugas pasti gak mau mengambil resiko jikalau kami berkelahi di dalam sel kalau di satukan semua.
Padahal gue harap kami satu sel jadi gue bisa ngegebukin BK sama SMB sepuas hati, hahaha.
Aws. Sialnya wajah gue turut bonyok akibat tawuran kemarin, bukan karna di gebukin musuh tapi karna kena grep petugas polisi dan gue sama si Tono di sayurin sama tuh polisi sialan.
Fakta nya itu semua nyata, para polisi itu bertindak bringas bahkan sadis saat sudah menangkapi kami. Kalian jangan salah, semua yang di beritakan di televisi itu bohong, mereka itu menutupi fakta sebenarnya, kata televisi mereka para polisi langsung menangkap dan membawa kami langsung ke mobil, tapi aslinya sesudah di tangkap kami semua langsung di hajar sampai bonyok, lalu setelah itu kami di sered ke dalam mobil bak hewan.
Itu semua nyata, itu faktanya dan kami adalah saksi hidup nya.
Dan gue adalah orang yang akan selalu mengingat itu semua, gue benci orang-orang munafik seperti mereka yang selalu menyembunyikan fakta demi mendapat rating yang tinggi.
Gue juga benci mereka yang selalu bersikap semena-mena dan sok kuasa macam petugas kepolisian. Gue harap akan ada satu perubahan di kepolisian nergi ini suatu hari nanti.
Walau pun kumungkinan nya kecil tapi gue doakan itu akan terjadi suatu hari nanti. Semoga.
Plakk
Satu tampolan keras mendarat di bahu gue. Anjing, ulah siapa ini? Gue hajar juga tuh orang, gue mendongak dan melihat kalau tangan tadi adalah tangan si Tono.
"Ngapa lo nampol gue? Mau gue hajar?"
"Ah elah, ngegas mulu lo kayak cewek yang lagi PMS aja. Noh lo di panggil sama polisi, katanya lo bebas."
Nah loh! Apa iya?
"Gosah ngada-ngada deh lo!"
"Ye nih anak kesambet apaan sampe-sampe polisi manggil dari tadi gak denger! Noh lihat."
Gue langsung menoleh ke arah petugas kepolisian. Nyatanya di sana ada om Bima dan juga kak Arin. Lalu tidak lama terlihat Dara yang baru saja nongol, dia masih mengenakan seragam guru nya.
"Eh busyettt, itu kan bu Dara. Kok bisa bareng kakak lo?" si Tono heboh begitu pun dengan si Eno dan dua lain nya.
Gue tidak menanggapi mereka semua.
"Sodara Gusti, silahkan keluar. Anda sudah ada yang nebus." suara berwibawa petugas terdengar di telinga gue.
"Gus, ayo pulang." terdengar suara lembut kak Arin dan Dara.
"Eh anjing, bu Dara jemput lo, Gus? Kok bisa? Siapa elo tuh?"
Gue tersenyum tipis ke arah mereka semua. "Kepo."
"Si anjing."
Gue langsung keluar dari dalam sel penjara tanpa menghiraukan perkataan mereka. Ternyata baru gue orang pertama yang di tebus dari kelima orang yang kena grep kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZONA BERANDAL ✅ [SELESAI]
Teen FictionKEBAL SERIES # 1. BASIS ( END ) ( WARNING ) 18+ Konten dewasa, bijaklah menyaring kata-kata dan adegan dalam cerita ini. Cerita ini mengandung banyak sekali kata-kata kasar dan vulgar, banyak juga adegan brutal, vulgar, di tambah hot kiss di beberap...