7 Maret 2021
•••
"Sekretaris?" Ibu Raffael tampak tersenyum lebar mendengar penuturan insan di seberang sana. "Tentu saja, aku punya surat-suratnya, tentu aku suka! Dan apa kamu bilang? Perusahaan Fahlevi apa namanya? Tunggu sepertinya aku kenal nama itu."
Wanita itu tampak berpikir dan akhirnya menemukan jawaban.
"Ah, Milo Fahlevi."
"Tidak, tidak, hanya anak temanku, entahlah ada hubungannya anak ini dengan perusahaan tempatku kerja nanti." Ibu Raffael tampak tertawa pelan. "Oh hari ini juga aku harus ke sana, sure!"
Wanita itu segera mempersiapkan diri, memakai pakaian kasual terbaiknya, memakai riasan yang meningkatkan aura cantik itu. Rambut panjang cokelat bergelombang, sorot cokelat hangat, bibir serta badan seksi. Ibu Raffael adalah sosok sempurna yang wujudnya diidam-idamkan banyak orang.
Langkahnya pun anggun bersama hak tinggi hitam yang sepadan dengan baju kantoran hitamnya, keluar dari rumah dan masuk ke mobil. Menjalankan dengan kecepatan sedang menuju ke perusahaan yang dimaksud.
Saat parkir dan baru keluar dari mobil. Wanita itu sudah ditunggu seorang wanita lain seumurannya.
"Rivera!" sapa wanita itu.
Rivera, ibu Raffael, langsung memeluknya. "Hey, Vanessa!"
"Kita harus segera masuk! Ayo!"
"Mengapa mendadak sekali kalian mencari sekretaris? Maksudku--"
"Sebenarnya, kami tidak mencari sekretaris, hanya saja sekretaris lama baru-baru ini terkena masalah hukum hingga posisi kosong. Atasan kita pria yang humble, aku yakin aja akan ada lowongan terbuka, kita duluan aja." Vanessa tertawa pelan sedang Rivera mengerutkan kening dan siap angkat suara tetapi diputus olehnya. "Ayo cepat sebelum perusahaan membuat lowongan!"
"Eh?" Rivera geleng-geleng kepala miris dan Vanessa terus menariknya hingga mengikutinya masuk gedung besar itu. Terlihat ia menghubungi seseorang lewat ponselnya dulu.
"Pak Brendon!" Rivera kaget, karena Vanessa seakan berbicara pada seorang teman pada atasannya. "Aku punya kandidat, nih, Pak, buat ngisi kekosongan sekretaris. Serius pasti Bapak suka, dia berpengalaman dan--ah siap, Pak!"
Panggilan pun terputus.
"Kamu ngomong kek teman ke atasan?!" tanya Rivera kaget.
"Pak Brendon Fahlevi atasan beda, dia humble dan friendly. Udah ayo! Dia mau langsung interview! C'mon! Ini keuntungan besar!"
"Tapi--"
Ungkapan Rivera diputus lagi, kini mereka memasuki lift dan naik ke lantai atas--lantai 20. Mereka berjalan menyusuri area lantai yang begitu luas, mewah, tetapi begitu sepi menuju ke sebuah pintu kaca kembar, ada dua orang yang berjaga di sana.
Saat mereka lebih dekat, ada tulisan eksekutif tertinggi di sana. Lalu di antara dua pria berbadan tegap itu, salah seorang dari mereka membukakan pintu.
"Rivera, lo masuk aja."
"Eh?"
"Cepetan!" Vanessa mendorong Rivera masuk ke ruangan itu, dan terpaksa harus mempersiapkan diri dengan profesional di hadapan atasannya nanti.
Rivera berdiri di ambang pintu, menatap ke pria yang tampak menatap ke arahnya bersama senyuman lebar. Pria yang tampan di mata Rivera.
"Kamu yang direkomendasiin Vanessa, kan? Silakan duduk!"
"Benar, Pak. Terima kasih!" Rivera berjalan anggun ke hadapan pria itu, ada rasa berdegup karena tak disangka atasannya pria tampan yang mungkin umurnya tak berbeda jauh darinya. Entah mengapa ada perasaan aneh ....
Duduk di hadapan pria itu, Rivera berusaha profesional, walau harus ia akui kharisma calon atasannya luar biasa. Namun, ia segera menepis, bisa saja pria ini berkeluarga.
Profesional!
Dan tepat, nyatanya pria itu berkeluarga, ada foto keluarga yang terpampang di dinding serta meja kerjanya. Dan foto keluarga itu lumayan mengagetkan karena ada sosok yang ia kenali di sana.
BERSAMBUNG ....
•••
Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SEXY JANDA [B.U. Series - M]
Roman d'amour18+ Milo, cowok 18 tahun yang memasuki masa puber, jatuh cinta pada pandangan pertama melihat ibu dari teman sekelasnya. Namun, cowok itu sadar ia tak boleh merasakannya karena 1) dia harus fokus ke ujian yang akan ia hadapi, 2) ia tak ingin cinta d...