Prolog

15.7K 1.9K 15
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan comment 😊

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan comment 😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cukup sampai di sini hubungan kita."

Gadis yang memakai seragam SMA itu tersenyum getir. Terlihat pasrah dengan keputusan yang diambil kekasihnya.

"Kamu serius?" tanyanya memastikan.

"Apa aku terlihat sedang bercanda?" tanya laki-laki itu dingin.

Lagi-lagi sang gadis tersenyum getir. Matanya juga sudah berkaca-kaca, menahan buliran air mata yang akan turun. Ingin sekali dia menolak keputusannya, tapi bibirnya terasa kelu. Dia tidak bisa berucap.

"Apa kamu udah nggak cinta sama aku?" tanyanya parau.

"Cinta?" Laki-laki itu terkekeh. "Cintaku udah terkubur bersama tubuhnya."

Tepat saat itu, air mata gadis itu menetes. Dia tahu, kesalahan yang dibuatnya sangat fatal. Pantaslah jika kekasihnya itu memilih untuk mengakhiri hubungan. Baik, dia tidak akan mempermasalahkan hal ini. Tapi, dia akan memperjuangkan hal lain.

Saat laki-laki itu akan pergi, dia segera mencekal tangannya.

"Oke. Kalau itu mau kamu. Aku ikhlas. Tapi, tolong maafin kesalahanku," ucapnya memohon.

Laki-laki itu justru menajamkan matanya, memperlihatkan kilat amarah. Rahangnya bahkan sudah mengeras, siap meledakkan emosinya. Namun ternyata, dia hanya menghempaskan tangan mantan kekasihnya dengan kasar. Setelah itu dia pergi meninggalkannya yang masih menangis.

"Maafin aku, Zal...."

Jangan lupa vote, comment, dan share jika menurut kalian cerita ini menarik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote, comment, dan share jika menurut kalian cerita ini menarik.

See you on next chapter.
Thank you 💚

Ramadan Untuk CarlistaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang