Chapter 15

734 60 29
                                    

Keesokan harinya Vrey dan Vier sudah siap dengan perjalanan selanjutnya. Mereka keluar dari rumah sementaranya.

Saat mereka keluar, mereka mengerutkan alis bingung karena merasakan aura seseorang ah bukan maksudnya sekelompok orang.

"Aku tidak menyangka, baru saja keluar langsung mendapat sambutan secara tidak langsung" gumam Vrey.
"Vrey tetap waspada! Aku akan menghilangkan rumah sementara dulu" perintah Vier yang di angguki Vrey.

Vrey sudah menyiapkan pedang kembarnya begitupula dengan Vier yang baru selesai dengan urusannya.

"Keluarlah! Kami tau apa yang kalian inginkan!" Teriak Vier.
"Jika tidak keluar.........akan ku buat kalian mati di tempat!" Ancam Vrey dengan menjeda kalimatnya.

Setelah itu keluarlah sekelompok orang sekitar 15 orang dengan topeng hitam dan lambang mawar hitam serta seringai jahatnya.

"Ck..aku tidak menyangka Raja bodohmu hanya mengirim sekelompok tikus? Benar-benar pengecut" Ucap Vier memancing emosi mereka.

Salah satu dari mereka sudah mulai emosi.

"Jangan pernah menghina Raja kami dasar bocah tengil!!" Teriak salah satu dari mereka dengan senyum miringnya.

Vrey dan Vier hanya diam dan menunggu mereka menyerang.

"Serang mereka! Bawa ke hadapan Raja hidup ataupun mati" perintah seseorang yang ku tebak adalah pemimpin kelompok.

"Ck, kalian memperlambat urusan kami. Maka akan kami selesaikan dengan cepat" Ucap Vrey penuh penekanan.

Vrey pun mengumpulkan elemen es nya di pedangnya lalu ia ayunkan pedang itu ke saru per satu musuh. Seketika musuh langsung beku menjadi es. Tetapi untuk yang memiliki elemen api, mereka sudah hampir berhasil mencairkan es.

Sebelum Vrey mengarahkan pedangnya tadi salah satu dari mereka mengatakan sesuatu yang tidak dimengerti Vrey.
"Kalian akan mendapat kejutan saat kembali nanti" ucapnya menyeringai tetapi di abaikan oleh Vrey.

Sekarang giliran Vier. Ia mengumpulkan elemen petir pada pedangnya dan ia mengayunkan pedangnya ke salah satu musuh yang sudah beku. Seketika es itu hancur berkeping keping.

Saat Vrey juga akan membatu Vier dari belakang Vrey ada yang mendekat. Vrey berbalik dan langsung menendang perut musuh dengan tambahan elemen petir.

Musuh tersebut mengeluarkan darah dari mulutnya lebih tepatnya darah hitam.

Vrey membakarnya dengan Api suci dan langsung hangus.

"Vier, buat mereka hanya berfokus padamu, aku akan menyerang mereka dari belakang" Perintah Vrey melalui telepati.

Vier melaksanakan tugasnya dengan baik, ia memancing emosi lawan.

Vrey sesegera mungkin menuju belakang lawan yang paling jauh darinya dengan teleport agar tak diketahui. Ia menusukkan pedangnya ke punggung lawan seketika lawannya mati. Ia juga melakukan ke musuh yang lainnya.

Vier langsung membakar mereka dengan Api suci dan memendam abu ke tanah.

"Kita tidak punya banyak waktu. Ayo kita harus cepat ke danaunya" perintah Vier. Vrey hanya mengangguk.

Saat mereka akan masuk ke danau, Vrey menghentikannya.

"Kita kan tidak bisa bernapas di dalam air. Jadi bagaimana?" Tanya Vrey dengan polos. Vier hanya menatapnya datar.

"Kita kan reinkarnasi Dewa Dewi. Jadi kita bisa merubah diri kita menjadi mermaid sayang" Jawab Vier dengan gemas.
"Eh iya ya hehe" Vrey hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

❁Carixa Academy❁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang