5

971 12 0
                                    

**

Kampus

Beberapa hari lagi akan pelepasan mahasiswa fakultas keguruan untuk melakukan salah satu tugas sebelum tugas akhir kuliah di lakukan yaitu KKP (Kuliah Kerja Partisipatif). Dimana semua jurusan dari fakultas keguruan harus berpartisipasi untuk terjun langsung ke lapangan yang berada di pelosok. KKP ini biasanya akan dilakukan saat sebelum kuliah semester 6 di mulai. Dan KKP ini mewajibkan seluruh mahasiswa untuk menginap dan berbaur dengan masyarakat sekitar selama 2 bulan.

Salah satunya Aleta dan teman-temannya harus melakukan kegiatan ini. Mau tidak mau, suka tidak suka harus mereka hadapi dan jalaninya. Dalam satu kelompok KKP berisi dari semua jurusan. Selain harus beradaptasi dengan lingkungan kita juga di wajibkan beradaptasi dengan anggota kelompok dari setiap jurusan.

"Al, Lo udah ketemu dengan kelompok KKP Lo?" Tanya Gita sambil memasukkan pakaian nya ke dalam koper. Iya Aleta dan Gita memang satu kos cuman beda kamar Aleta lebih memilih di lantai 2 sedangkan Gita lebih suka di lantai 1.

"Belum. Chat gua terabaikan" balas Aleta malas. Aleta berusaha menghubungi teman KKP nya tapi malah di abaikan guys.

"Laaah kan 1 Minggu lagi kita berangkat Al? Temen-temen Lo kok gak kompak gitu sih?"

"Pusing gua" gerutu Aleta sebel dengan tangannya yang aktif mengkunyel boneka panda Gita.

"ALETA PARASSIA NANTIKA boneka gua. Minggat dari kamar gua. Gua sebel sama Lo. Pergi pergi" lihatlah Gita dengan sifat bar-bar nya sudah menendang Aleta dari aksi membunuh boneka kesayangan nya.

"Pms Lo git?" Seru Aleta meledek.

"Bacot, gua sumpahin Lo di paksa kawin biar tau rasa!" Teriak Gita sebel.

"Eeeh eeeh itu mulut di jaga. Teman terjehot Lo. Gua pergi bye" teriak Aleta sambil tertawa terbahak-bahak karena sudah berhasil membuat Gita darah tinggi.

**

Chat Grup KKP_21

Yeye: wooy jadi kan ini ketemu nya?

Rahmat: yes mam!

Yeye: somplak!! Gua bukan Mak Lo!😠

Rahmat:😆

Gua: otw gua

Ririn: noh kayak Al dong langsung otw.

Gilang: ❤️Al

Rahmat: asem, ogah cinta sama Lo Lang.

Gilang: 😊

Ya begitulah isi chat grup KKP Desa Bakan Aleta, itu berawal semenjak Aleta marah-marah karena grup KKP nya paling adem ayem sedangkan Aleta lihat di grup KKP teman-teman lainnya rame bahkan mereka sering ketemu dan membahas tentang keperluan di tempat KKP. Paling tidak 1 Minggu sebelum berangkat ke lokasi mereka ngerespon juga omelan Aleta.

**
Cafe manis

Sekarang Aleta sudah sampai di cafe tempat mereka kumpul untuk membicarakan semua urusan KKP. Katanya semua sudah di urus ketua KKP kami makanya grup kemaren pada sepi, iya ketua KKP kelompok 21 itu Gilang Dwi Hartono. Semua keperluan seperti baju KKP, tempat tinggal, alat masak, bahan makanan bahkan jadwal pun sudah dirangkum oleh Gilang. Jadi, kami hanya terima beres dan mengeluarkan iuran saja.

"Ini bener kok cafe nya. Tapi kok mereka pada belum kelihatan iya" gumam Aleta sambil mengecek hp untuk bertanya mereka ada dimana.

Gilang calling...

"Halo"

"Halo Al, kamu dimana?" Tanya gilang

"Gua udah nyampe Lang, Lo dimana? Kok belum ada yang pada dateng? Apa gua salah tempat ne" jawab Aleta sambil melihat sekelilingnya.

"Tunggu aku Al, masih di parkiran ini" iya itu terdengar dari banyaknya suara motor.

"Oke lang, hati-hati" jawab Aleta setelah itu memutuskan sambungan teleponnya.

Aleta melihat disekitar cafe malam ini  cukup banyak muda mudi menghabiskan malam weekend mereka disini. Malam ini Aleta pakai baju kaos putih polos rok kotak-kotak pendek dan tidak lupa menggunakan baju hangat karena malam ini udaranya cukup dingin. 

Mata dan tatapan tajam itu sepertinya tidak asing setelah mempertajam padangan karena posisi orang itu cukup jauh dari meja tempat Aleta duduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata dan tatapan tajam itu sepertinya tidak asing setelah mempertajam padangan karena posisi orang itu cukup jauh dari meja tempat Aleta duduk.

Deg...

Orang itu adalah pak Ariq orang yang Aleta hindari dari beberapa hari ini. Bahkan saat pak Ariq menyuruh Aleta ke ruangannya Aleta malah pergi kabur dan balik ke kos hal itu terus di lakukannya untuk menghindari pertemuan dengan pak Ariq. Tapi sekarang lihatlah dia dia ada disana dengan tatapan maut darinya.

Di depannya ada seseorang yang berambut cokelat panjang, bodynya kelihatan oke dan mukanya Aleta tidak bisa melihatnya karena  posisinya membelakangi. Satu keyakinan dari Aleta untuk wanita itu adalah cantik.

Melihat dia dengan wanita lain yang mungkin saja pacarnya malah kelihatan sang wanita memegang tangan pak Ariq.  What the hell!!! Ini gila pak Ariq ngapain mendekatinya kalau dia sendiri sudah punya pacar. Ooh Aleta ayok sadarlah, sekelas anak pemilik kampus mendekati dirimu yang seperti upik abu ini? Mimpi saja 100 tahun. Batinnya. Apakah itu wanita...?

"Hai Al"

"Aleta" tanya gilang

"Ah... ooh hai Lang" jawab Aleta linglung.

"Kamu lihat siapa?" Tanya Gilang lagi

"Hmmm gak ada Lang, kamu lama iya kayaknya parkiran sangat jauh." Ucap Aleta. Alhamdulillah dengan datangnya Gilang Aleta bisa memutuskan pandangannya dan paling tidak dia tidak terlihat lagi karena terhalang oleh badan kekar Gilang.

"Sorry iya, aku lama. Tadi susah cari tempat parkir." Jawabnya sambil tangan Gilang mengusap kepala Aleta.

"Gua bukan peliharaan Lo Lang" kesel Aleta. Dan Gilang hanya balas dengan ketawa.

Aleta dan Gilang mang beberapa kali bertemu, selain karena kami teman KKP Gilang juga sering ke Laboratorium Biologi untuk penelitian karena jurusan Gilang kimia. Gedung kami beda tapi tempat praktikum jurusan MIPA semua sama maka dari itu Aleta dan Gilang beberapa kali ketemu.

Setelah beberapa menunggu akhirnya teman yang lainnya datang. Sambil makan dan mendengarkan penjelasan dari ketua tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul setengah sebelas. Akhirnya, kami memutuskan untuk pulang dan rencananya akan dilanjutkan besok sore.

Di perjalanan Aleta merasakan ada yang mengikutinya tapi Aleta berusaha berpikir positif dan bodo amat. Perumahan kos Aleta biasanya tidak pernah sepi walaupun sudah larut malam aleta tahu itu karena pernah pulang tengah malam dengan Gita sahabatnya. Tapi malam ini beda, kemana bapak-bapak yang suka bergosip ria itu, bang Jojo satpam kompleks perumahan juga tidak kelihatan.

Setelah sampai di depan kos, mobil yang seperti mengikuti Aleta ikut berhenti juga. Aleta melihat kebelakang dan memperhatikan mobil itu, itu mobil seperti nya tidak asing.
Sialan. Itu mobil punya orang yang gua temui tadi di cafe.

**

Cukup panjang iya ceritanya. Sorry alurnya keliling 😆

Mas DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang