Perjalanan mereka menuju atap diisi oleh hening. Lima dari mereka menunduk, sesekali melirik pada Namjoon dengan tetesan darah yang jatuh, ketika lelaki itu berjalan.
"Kau baik?" Pertanyaan bodoh dari Jung Hoseok, dan Namjoon tidak berniat untuk membalasnya. Lelaki itu hanya menghela napas kasar dan menurunkan jaket, untuk menutupi lengan kanannya.
Aksinya tadi cukup--benar-benar nekat. Tapi baginya, lebih baik memotong tangan, daripada berubah menjadi mahkluk menyeramkan, seperti apa yang berlaku pada Park Jimin.
Hening yang melingkupi tiba-tiba terbuyar oleh suara derap langkah kaki, yang mereka yakin betul, adalah milik para mahkluk menyeramkan. Suaranya semakin keras, disusul oleh goncangan kecil di lantai, yang semakin menguat dan menguat. Bersamaan dengan itu, suara helikopter terdengar. Keenamnya saling pandang.
"Ayo, cepat!" Kim Taehyung yang pertama berlari. Ia melangkah cepat dan lebar untuk menaiki anak tangga, mengesampingkan pegal dan lelah.
Suara geraman dan raungan keras yang terdengar membuat mereka menambah laju larinya. Mahkluk-mahkluk itu semakin dekat.
Di penghujung lantai sepuluh, dengan langkah kaki yang semakin cepat, Namjoon mulai merasa ada yang aneh dengan dirinya. Lelaki itu berkali-kali mengusap tengkuk, dan hal itu tidak lepas dari Yoongi yang mengamati sedari tadi.
Lelaki itu menghentikan larinya dan menggeser badan, mendekat pada Namjoon.
"Ada apa?" tanyanya. Gelengan apatis ia dapat sebagai balasan. Setelahnya, Namjoon menggeser tubuh, menjauhkan diri dari Yoongi.
"Kalau aku terinfeksi nanti, segera bunuh aku," lelaki itu berucap, sembari mengulurkan pedang miliknya, yang berhasil membuat Min Yoongi terdiam di tempat. Ia menatap Namjoon, tertegun.
Cukup lama ia terdiam, sampai geraman dari arah belakang membuyarkan lamunannya. Sial. Zombie-zombie itu, telah sampai di lantai yang sama dengan yang mereka pijak.
"Mereka datang! Ayo cepat!" ia berteriak. Mengomando rekan-rekannya agar segera menaiki anak tangga menuju atap gedung. Langkah kaki mereka beradu dengan langkah serampangan, seakan saling berebut, tentang siapa yang akan sampai, dan siapa yang akan menangkap siapa.
Sialnya, entah karena lelah, atau apa, mahkluk-mahkluk mengerikan itu mampu menyamai laju lari mereka. Semakin dekat, dan semakin dekat, hingga hampir menarik jaket bagian belakang Yoongi yang berada di paling belakang.
Untungnya saja, Kim Seokjin dengan cepat menarik tangannya. Menyelamatkan Min Yoongi dari tangan zombie-zombie ganas. Keenamnya menaiki anak tangga, sampai di lantai sepuluh. Mereka dengan segera menutup pintu pengaman tangga. Menutup jalan bagi para mahkluk yang kini berada tepat di depan mereka, dipisahkan oleh pintu besi berongga.
Tenaga dari enam orang melawan puluhan, dan sayangnya saja, tidak ada gembok yang tergantung. Kekuatan kian surut ketika keenamnya mulai lelah, berbanding terbalik dengan para mahkluk menjijikkan yang seakan tidak memiliki rasa letih.
Saat itulah, Namjoon menerobos. Memosisikan dirinya berada di paling depan, dan meminta kembali pedang miliknya, yang beberapa saat lalu ia berikan kepada Yoongi.
"Bawa yang lain pergi." Matanya menatap kedua manik Yoongi, yakin. Membuat si lelaki bermarga Min mau tidak mau sedikit terkejut.
"Bawa yang lain pergi, sebelum mereka berhasil membobol." Suaranya beradu dengan geraman keras para zombie. Dilihatnya Yoongi yang hanya terdiam. Lelaki tanpa marga itu menghela napas kasar.
"Kubilang pergi, sebelum aku yang menghabisi kalian satu-persatu." Intimidasi jelas terdengar dari kalimatnya, beserta pembuluh darah menonjol di lehernya sebagai bukti. Bagian dalam tubuh serupa benang itu menjalar hingga ke wajah. Warna putih pada matanya berubah merah, dan Min Yoongi tidak bodoh untuk tahu apa yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare ✔
ФанфікиDisclaimer: fanfiction | Action, zombie - Completed Wabah misterius yang memicu punahnya umat manusia menyebar! Seperti bertentangan dengan hukum alam, matahari nampak seperti terbit dari ufuk barat. Kota itu hancur, kacau balau hanya dalam waktu sa...