Chapter 26-

317 31 25
                                    

Warning! Beberapa kata mungkin typo dan mungkin alur cerita ini mirip dengan karya orang lain, tapi cerita ini pure dari imajinasi author. Jadi, selamat membaca!

Hari sudah pagi. Minggu baru dilewati, Hari baru dilewati. Dan tentunya pagi Senin seperti biasa, orang-orang sibuk untuk kembali beraktivitas.

Anak-anak ASEAN telah pergi ke sekolah. Ya, lebih tepatnya yang ikut bersama Singa. Sementara Nesia dan yang lainnya kebagian untuk membersihkan rumah terlebih dahulu.

Terlebih lagi, yang masih berada di jenjang SMP dan SMA masuk terlebih dahulu, sehingga yang diantara itu bisa membersihkan rumah terlebih dahulu. Tetapi bukan itulah maksud Singa membawa mereka ke sekolah lebih pagi dari biasanya.

Singa membawa mereka kebelakang yayasan, dimana ada sungai disana. Biasnaya tempat itu ramai di sore hari, karena masih pagi, orang yang berada disana hanya sedikit.

" Jadi, ada alasan apa kau bawa kami kesini? " Vietnam bertanya kepada Singa.

" Aku ingin memberitahu sesuatu kepada kalian bertiga, tentang Nesia. Tetapi kau jangan heboh dulu, karena ini hal penting. " Singa menjawab sembari menunjuk kepada Vietnam, Laos, juga Kamboja.

" Baiklah, kau ingin memberitahu tentang apa? " Vietnam kembali berkata.

Malay merangkul seluruh saudaranya yang bisa ai gapai. Mereka membentuk lingkaran. " Tidak ada yang boleh mengetahui hal ini kecuali keluarga kita. "

" Sudah lebih dari seminggu ini, kami mengawasi Nesia. Dan.. Hasilnya mengejutkan. " Singa kembali berkata.

" Dari apa yang Timor beritahukan kemarin, saat ia pulang ke rumah bersama Nesia, ia hampir di tusuk oleh bambu-bambu Nesia.. " Malay melanjutkan perkataan Singa.

" I, iya.. Timor hampir tertusuk oleh babmbu kemarin.. Dia mengatakan kepada Timor bahwa dia memang bukan kak Nesia.. " Timor berkata lirih.

" Bukan kak Nesia? Maksudnya gimana? Laos nggak ngerti. " Laos bingung.

" Ya.. Maksudnya yang selama ini kembali bersama kita itu bukan Nesia. Aku tak tau dimana Nesia sekarang.. " Malay menjawab pertanyaan Laos.

" Ada beberapa kemungkinan buruk untuk Kak Nesia.. " Timor berkata.

" Yang pertama.. Kak Nesia bisa saja disekap disuatu tempat. Lebih parah lagi kalau ia tidak diberi makan.. " Timor melanjutkan perkataannya.

" Yang kedua, kita sebagai country mempunyai kekuatan masing-masing. Jika melihat kekuatan kak Nesia.. " Timor kembali berkata, tetapi kata-katanya menggantung.

" Bisa saja jiwa Nesia yang terjebak di tubuhnya sendiri karena jiwa yang lain, begitu kan, Timor? " Singa berkata, Timor mengangguk kecil. Terlihat wajah risau dari mukanya.

" Nesia dalam bahaya! Kita harus gimana? " Phil malah panik duluan.

" Jangan panik dulu! Itulah alasan aku mengumpulkan kalian disini, dan membawa kalian ke sekolah lebih cepat. " Singa menegur Phil.

" Oke.. Ini situasi yang genting, jadi kau akan melakukan apa? " Vietnam berkata.

" Aku akan berbicara kepada Nesia nanti malam. Aku ingin kalian semua membantuku. " Singa menjawab pertanyaan Vietnam.

" Kami harus ngapain untuk nge bantu? " Kamboja bertanya.

" Aku akan membagikan rencanaku kepada kalian. Aku dan Malay akan menemui Nesia dan berbicara kepadanya. " Singa menunjuk dirinya dan Malay, Malay mengangguk.

「 TR(US)T 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang