23.

92 12 0
                                    


"Tanda tangan," gadis bermarga Ryu itu melemparkan dokumen keatas meja, tepat didepan Lee Jinhyuk. 

"Aku menolak." Jawab Jinhyuk dengan tegas.

"Jinhyuk, tanda tangani surat itu." Taeyeon, ibu Jinhyuk memerintah. 

"Eomma!" Jinhyuk meninggikan suaranya, menatap Taeyeon tak percaya.

"Kau harus bertanggung jawab atas apa yang sudah kau lakukan, Jinhyuk-ah. Eomma tidak bisa selalu membela mu , jika kau salah maka kau salah. Eomma ada di pihak Sujeong," balas  Taeyeon dengan tegas.

Jinhyuk menghela nafas, "tapi aku benar-benar tak melakukan apapun."

"Jinhyuk-oppa, bisa kita hentikan sampai disini saja? Aku juga tidak bisa bersama mu lagi, eomma dan eommonim sudah setuju dengan keputusan ku. Selain itu, bukankah Miyu-ssi sekarang sedang mengandung anak mu?" Sujeong berbicara dengan tenang. 

"Sujeongie," tegur Yuri. 

Sujeong meletakkan sebuah amplop diatas meja, bermaksud membiarkan Jinhyuk membuka dan melihat isi didalamnya.

"Ige mwoya?" Tanya Jinhyuk kebingungan begitu melihat isinya.

"Tentu saja itu bukan milikku, kita belum pernah melakukannya." Sujeong tersenyum kecil, terkesan kecut dan sendu. 

"Itu milik Miyu-ssi," lanjut Sujeong.

"Mwo? Aku sungguh tidak tidur dengannya, kau harus percaya padaku."

"Anggaplah aku percaya padamu, tapi kau harus tetap bertanggung jawab atas perilakumu." Ucap Sujeong final. 


***

"Kau mau minum berapa banyak lagi hah?" Song Yuvin, teman lain dari Jinhyuk, bersama dengan Jinhyuk di bar. 

"Sampai aku tidak bisa bergerak lagi," balas Jinhyuk tak acuh. 

"Miccheonabwa."

"Kenapa semua jadi begini, hah!?" Jinhyk membanting gelas yang ditangannya ke meja. 

"Kenapa jadi kacau begini!?" 

"Sialan!"

"Miyu...dia buka wanita licik, tapi kenapa?"

Jinhyuk terus bergumam, membuat Yuvin sampai enggan menjawab seluruh ocehan Jinhyuk. 

"Apa aku harus menelepon istri mu untuk menjemput mu?"

"Istri apanya!? Aku sudah bercerai tadi pagi, sialan." Jinhyuk tak berhenti mengumpat, entahlah, mungkin pria itu terlalu mabuk. 

"Kalau kau tak kasihan pada dirimu, kasihanlah pada anakmu. Semenjak kejadian kemarin Jinwoo kan sudah berada dirumah Ibu mu." Yuvin menepuk nepuk punggung Jinhyuk. 

"Jinwoo..." gumam Jinhyuk.

"hah..." Yuvin menghela nafas berat, "Cepat pulang, kuantar kau. Jangan merepotkan ku."

"Sialan kau."

"Ikut atau ku panggil Miyu untuk menyeret mu," ancam Yuvin yang dihadiahi tatapan sinis dari Jinhyuk. 

Kalau ini satu satunya jalan untuk kita, aku cuma berharap kau bahagia dengan pilihan mu selanjutnya, Ryu Sujeong. 


Aunote:

Next chapter adalah time skip. 

2 chapter lagi, guys. hehe]

semoga kalian suka sama perjalann mereka sampai sekarang, maaf kalau plot nya ngebosenin dan umum banget :(( 
Love you all. 

[6] Arranged Marriage ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang