Udah jangan cinta-cintaan mulu inget pr besok udah dikerjain belom***
ZOU memutar kunci ditangannya beberapa kali guna mengurangi rasa bosan karena menunggu kelas XII IPA yang belum keluar juga.
Ternyata 15 menit diatas motor menunggu seseorang itu sangatlah membosankan, padahal kondisi sekolah masih ramai apalagi jika sekolah sudah sepi mungkin jadi dua kali lipat lamanya.
Ketiga temannya sudah pulang sejak tadi akan ada kumpul dirumah Jonas sore nanti, tidak ada acara khusus hanya nge-game bareng dan makan-makan saja tapi itu sudah menjadi rutinitas wajib mereka.Kenapa rumah Jonas? karena orang tua Jonas jarang dirumah dan adik kesayangannya itu sangat rajin membuat makanan jadi keadaan perut sudah dijamin aman kalau dirumah Jonas.
Back to Zou......
Matanya berbinar seketika saat sosok yang ditunggu akhirnya keluar,dan sedang melewati tangga menuju gerbang.
Diana dan Riri saling lirik memberi kode Naya."Tuan putri udah ada yang nunggu,"ledek Riri menyenggol lengannya.
Lengkungan senyum tidak dapat dia tahan lagi.
Tepat dibelakang mereka ada Marcell dan Segaf yang juga mengikuti arah ketiga perempuan dihadapannya,"Barbie lo udah ada yang punya sekarang,"ucap Segaf ikut meledek.
"Hai,"sapa Naya kikuk.
"Ayo,"Zou menyerahkan helm dan segera menaiki motornya.
Diperjalanan Naya tidak hentinya mengoceh membahas gosip tentang Mora yang Diana bawa tadi pagi, walaupun malas mendengar Zou tetap menanggapi ala kadarnya.
Saat cowok itu mempercepat laju motornya Naya memegangi seragam cowok itu,persis seperti Abang ojek dipengkolan."Kalo baju gue sobek nggak mau tau,"Naya membeliak kaget mendengar pernyataan cowok itu.
"Ngarep aku peluk ya,"ujar Naya tersenyum jahil.
"Idihh lo kali yang ngarep meluk gue."
Geram Naya mencubit pinggang Zou membuat sang empunya kesakitan.
"Seneng deh bisa dibonceng kamu berasa kayak mimpi."
"Lebay lo."
"Mimpi aja belom tentu ketemu kamu."
Mendengar itu membuat Zou tersenyum sendiri didepan,segitu sukanya gadis dibelakangnya itu pada dirinya.
Saking senangnya Naya dia sampai tidak sadar jika motor yang dia Kendari sudah sampai rumahnya,Zou sengaja diam mengetes seberapa konsentrasi gadis ini.
"Turun,"pinta Zou dingin.
"Kok tu--."
"Udah sampe? Cepet banget ya,"lanjutnya seraya senyum malu.
Bukan hanya dirinya tapi Zou juga ikut turun dan langsung duduk di kursi teras.
"Mau ngapain?"tanya Naya bingung.
"Enggak boleh gue duduk?"
"Bukan gitu, mak-sudnya kok duduk diluar,"alibinya karena aneh dengan tingkah cowok itu.
Kadang baik perhatian tapi kadang juga dingin.
"Udah disini aja,"tegasnya.
Naya akhirnya mengalah dia duduk disamping Zou, tidak salah memang dia memilih cowok ini dari sisi manapun Zou terlihat tampan tidak perduli penampilan yang urakan.
"Nay."
"Iya."
"Gue boleh tanya?"
"Boleh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alnaya ✓
Fiksi Remaja[ SELESAI ] Alnaya Hanslay Ayuningtyas dan Annara Hanslay Sidharta mereka kembar tapi berbeda,bisa dikatakan sangat sulit untuk membedakan keduanya,tapi siapa sangka justru kasih sayang yang mereka dapatkanlah yang berbeda. Seingat Naya sejak dia mu...