"Mbak anaknya gemes banget."
–Mbak-Mbak indoapril.___
Akhirnya mereka sudah sampai di rumah Asa–ralat rumah Babeh Asa. Rumah yang sudah Asa tinggali dari orok sampai detik ini. Sebenarnya rumah ini nggak terlalu spesial. Gak ada basement nya, ruang bawah tanah, ataupun ruang rahasia seperti di drakor-drakor yang kebanyakan kalian tonton.
Tapi gapapa. Karna ya.. buat apa?
"ASSALAMUALAIKUM AHLI SURGA! ASA YANG CANTIKNYA LILLAHITA'ALA PULANG!" Teriak Asa bersamaan dengan pintu utama yang dia buka. Bisa dilihat Abil yang mengekor dibelakang Asa dengan cepat menutup telinganya.
Bangsat!
Asa menutup wajah malu saat melihat ada 3 sosok yang sedang berleha-leha di ruang tamu. Ketiganya bahkan sama seperti Abil, mendekap telinga erat.
'BABEH! ASA MALU!' Batin Asa berteriak.
"Waalaikumsalam, DEK! INI RUMAH YA BUKAN HUTAN HABITAT LO TINGGAL." Teriak salah satu dari tiga orang itu yang menurut Asa sangat menyebalkan.
"Hehehe.. Maap bang. Babeh kemana?" Tanya Asa lalu mendekat kearah Abangnya.
"Keluar bentar." Asa mengangguk paham.
Oke, biar Asa kenalin ke kalian siapa saja sosok yang berada di ruangan ini.
Pertama, Arsena Brilian Rifaldi. Jangan panggil dia sembarangan, dia cuman mau dipanggil Arsa. Arsena? Arsa? Kok bisa? Sudahlah Asa juga tidak tau korelasinya dimana.
Anak pertama dari Babeh Asa sekaligus jabat sebagai abang. Bang Arsa adalah mahasiswa Psikologi semester akhir.
Abang Asa emang cakep sih. Tapi jangan sampe kalian naksir dia. Kalo kata orang sih gilanya dia ketutup sama tampangnya, hadeh sekalinya gila, kalian bahkan nggak tau harus ngomong apa. Karena ya.. udah gak kuat sama tingkahnya.
Oh iya, nama Asa sama abangnya hampir mirip ya? Eh bukan hampir sih. Cuma beda sekata doang. Asa juga gak tahu motivasi apa yang buat Babeh Asa bisa dapet nama tersebut.
Arsa juga orangnya random banget. Ya gimana nggak, pernah nih jam 2 pagi tiba-tiba ngetok pintu kamar Asa buat nemenin dia cari geprek, ngidam katanya. Yaelah, ya mana ada coba. Terus nih, dia pernah eksperimen buat selai paprika. Ya.. emang sih dia maniak pedas, tapi nggak gitu juga.
Sudah deh bahas dia nggak ada kelarnya. Lanjut ke makhluk yang kini tengah duduk sambil menyenderkan kepalanya di bahu Arsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asa | Seventeen
Fanfiction"PAKSA HATI LO BUAT NGGAK JATUH CINTA SAMA GUE!" Rasa sesak menjalar, tapi dengan semampuku tahan. Ingin rasanya balik berteriak. 'Aku juga kalo bisa milih nggak bakalan mau jatuh cinta sama si manufaktur patah hati.' Tapi sayang, kata itu cuma men...