Jaejoong menatap takut-takut rumah besar dan mewah dihadapannya. Langkah kakinya terasa sangat berat. Ada ekspresi engan yang tersirat di dalam wajahnya.
Tepukan Yunho dibahunya seolah menyadarkan Jaejoong dari pikiran-pikiran negatifnya. Namja cantik itu menoleh dan mengerutkan keningnya. Sedangkan Yunho tersenyum kecil. “Waeyo? Apa kau takut? Tenang saja eommaku tidak akan menggigitmu.” Ujarnya membuat Jaejoong justru mencebil. Bagaimana tidak menakutkan jika baru pertama kali bertemu saja sudah di peluk-peluk dan dicium seperti waktu itu. Jaejoong kembali bergidik jika membayangkannya.
“Yunho ssi, apakah aku memang tidak bisa jika tidak bertemu dan makan malam dirumahmu? Ya Tuhan... aku benar-benar sangat gugup, takut, khawatir, entahlah. Eothokhe?” guman Jaejoong yang sukses membuat Yunho menahan senyum gelinya.
Jaejoong tersentak saat tiba-tiba laki-laki Jung itu menangkup wajahnya hingga kedua pandangan mata mereka saling bertemu. “Jangan khawatir Jaejoongie. Tenang saja, aku ada disampingmu. Bukankah kau sudah berjanji akan membantuku? Jangan pikirkan yang lain. Karena statusmu sekarang adalah tunanganku. Jadi berpeganglah padaku, arachi?” Yunho berusaha menyakinkan Jaejoong. Ditatapnya namja cantik itu yang masih terlihat ragu namun Yunho tersenyum pada akhirnya saat melihat namja itu menganggukkan kepala untuk jawabannya.
“Bagus, sekarang saatnya kita masuk. Karena eomma akan mengomeliku kalau aku terlalu lama menahannya bertemu dengan calon menantunya.” Mendengar ucapan itu membuat Jaejoong menunduk malu. Sungguh baru kali ini ia bertemu dengan keluarga aneh seperti ini.
Eomma yang aneh karena menyukai menantu seorang namja? Dan putranya yang juga aneh karena menyusun rencana mengelabuhi eommanya sendiri. Kepala Jaejoong sudah berdenyut memikirkannya. Akan tambah memusingkan lagi jika tidak segera di tepisnya.
Bahkan Jaejoong tidak sadar saat Yunho menggandeng tangannya, membawanya masuk ke dalam rumah.
“Menantukuuu.....”
Bruk
GREB
Jaejoong tercekat dan menahan nafas saat tubuhnya tiba-tiba ditarik kedalam pelukan seseorang. Begitu terlepas, tiga kecupan langsung diterimanya bertubi-tubi.
Cup
Cup
Cup“Aigoo, eomma menunggu kalian. Kenapa baru pulang? Kalian terlambat sayang.” Ujar nyonya Jung, wanita yang sangat anggun dan cantik itu mendelik kearah putranya yang justru tersenyum lembut. Yunho memberikan sebuah kecupan di pipi untuk ibunya. “Mianhe eomma. Aku dan Jaejoongie terlalu menikmati kencan kami, sampai lupa waktu.”
Nyonya Jung tertawa sementara Jaejoong langsung terbelalak dan menatap Yunho seolah bertanya apa maksud ucapanmu? Namun laki-laki musang itu justru mengangkat bahu dan kembali tersenyum.
“Jadi namamu Jaejoongie? nama yang manis semanis orangnya. Ah, eomma bahagia sayang. Kajja, kau pasti sudah sangat lapar. Yunho memang anak nakal, memonopolimu tanpa mempedulikan eommanya. Eomma sudah memasakkan semua makanan yang special untuk menantu eomma yang cantik ini. Kau harus makan yang banyak, lihatlah badanmu sangat kurus Jaejoongie sayang. Eomma tidak mau tau kau harus menghabisakan makan malammu, arrachi.” Celoteh nyonya Jung sambil menggeret dan merangkul Jaejoong yang sudah mati kata serta gerakan ataupun penjelasan. Pasrah adalah satu-satunya cara.
SET
Yunho meraih tangan ummanya dan berbisik. “Eomma, sejak kapan eomma memasak?”
Plak
Satu geplakan sukses bersarang di kepala Yunho beserta pandangan mendelik dari ummanya itu. “Sttt… jangan mempermalukan eomma di depan menantu kesayangan Jung Yunho.” Bisiknya kemudian berlari meraih kembali lengan Jaejoong dan mengamitnya posessif.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ring Of Destiny (COMPLETED)
RomanceRING SERIES II Tidak disengaja Jaejoong tiba tiba menemukan sebuah cincin. Sangat beruntung, saat ia sangat membutuhkan uang untuk membayar biaya kuliah. Akhirnya Jaejoong berniat menjualnya. Tapi ternyata cincin itu adalah cincin sakral milik kelu...