Lamaran Kevin

5.9K 170 5
                                    

Hi...iam back again..hehehehehe

Makasih buat para teman-teman yang uda comment di part sebelumnya ya dan aku mohon maaf kepada seluruh fans Ali-Prilly karena part ini masih lebih dominan tentang cerita Kevin-Mila karena memang dari awal aku menulis cerita ini kedua couple itu adalah pemeran utamanya, jadi disini tidak ada couple utama atau couple pelengkap, dari awal sinopsis kan aku uda bilang kalau kedua couple ini adalah main cast aku.

Disini aku juga ingin minta maaf kalau cerita aku banyak part tidak penting dan bertele-telenya, karena aku memang masih pemula banget dan cerita ini benar-benar cerita pertama yang aku publikasikan ke khalayak luas...dan aku memang sangat butuh kritik dan saran kalian...jangan cuma komen "next" aja donks guys..hehehehe

Keep reading ya

------

Sudah dua hari semenjak Mila siuman dan dipindahkan keruang perawatan VIP biasa. Mila terlihat sedang melamun menatap kelaur jendela, diluar sepertinya sedang hujan deras membuatnya merasa sedikit dingin dan memeluk hangat sweater yang melekat ditubuhnya. Dia kemudian mengambil telpon genggamnya berharap Kevin akan menelpon atau sekedar mengirim bbm atau line padanya, namun sepertinya harapnya sia-sia. Setelah dia siuman kemaren Kevin pergi dan sampai sekarang tidak muncul dihadapannya kembali bahkan untuk sekedar mengabarinya pun tak pernah.

"Hei, kak Mila" tiba-tiba Prilly masuk keruangannya dengan sedikit berteriak membuat Mila sedikit terkejut dan mendengus kasar kearahnya.

"Loe, mau buat gue tambah sakit ya dek" ucapnya marah namun Prilly hanya nyengir kuda memandangnya.

"Loe pasti uda lebih sehat karena loe uda bisa marah kayak gitu" Al yang datang bersama Prilly tersenyum kecil sambil menyahuti ucapan Mila sambil meletakkan parcel buah yang dibawanya membuat Mila tersenyum masam.

Melihat senyum masam Mila, Al tersenyum kembali sambil mengacak rambut gadis itu. Dia sangat lega mengetahui gadis siuman dan sekarang sudah terlihat lebih baik. Awalnya dia sempat kalut saat mendengar berita penusukan Mila dari orangtuanya, dia bahkan sampai harus terbang kenegara tempat gadis itu berada hanya untuk memastikan gadis itu baik-baik saja. Ujian semesternya yang akan dilaksanakan beberapa minggu lalu tidak dipedulikannya dan dia hanya fokus memikirkan Mila. Bahkan saat tahu bahwa pelaku penusukan Mila ternyata Vina, mantan pacar Kevin, dia menghajar lelaki itu habis-habisan sampai babak belur, namun kemudian mereda saat Kevin hanya diam tak membalas pukulannya sambil meminta maaf dan Kevin juga mengatakan bahwa dia sanhat mencintai Mila dan berjanji akan berubah dan menjaga Mila lebih baik. Mendengar itu dia sempat shock karena dia juga sangat mencintai sepupu jauhnya tersebut namun melihat keseriusan dimata Kevin dia pasrah dan mengalah walau hatinya sakit.

"Gue kalah Mil, gue kalah dari Kevin, dia benar-benar tulus sayang sama loe" ucapnya dalam hati.

"Gue memang berharap cepat sembuh dan keluar dari sini, gue benar-benar bosan, Al " ucapan sendu Mila sendu sukses memyadarkan Al dari lamunanya.

"Bosan atau kangen sama kak Kevin, galau yee gak dijenguk" celetuk Prilly kemudian sambil duduk di sofa dan memasang televisi mebuat Mila kembali jengkel pada adiknya tersebut namun berusaha diam dan menyuekinya.

"Tante sama om mana Mil?" Al bertanya berusaha mencairkan suasana sambil ikut duduk disamping Prilly.

"Papa udah berangkat ke restoran, Mama lagi ke ruang dokter Rudi, nanyain kondisi aku gimana " Jawaban Mila sukses membuat Al membulatkan mulutnya sambil mengangguk kemudian kembali diam. Suasana menjadi hening sesaat, hanya terdengar suara televisi yang sedang ditonton oleh Prilly dan Al sedangkan Mila kembali menatap keluar jendela.

"Prill, Kevin kemana ya?" Tiba-tiba Mila bertanya dengan suara lemahnya sambil menghela napas pendek." Kenapa dia gak datang jenguk kakak? Dia masih ngerasa bersalah sama kakak ya?" Tanyanya lagi dengan wajah sedih.

Ketika Cinta BerbicaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang