Namaku Naresha Adriani. Usiaku 17 tahun. Aku suka sekali mendengarkan musik. Rasanya, tiada hari yang kulewati tanpa mendengarkannya atau hanya sekadar bersenandung.
Kini, aku duduk di bangku kelas XII. Aku bukan anak yang pintar di sekolah, tapi juga tak terlalu bodoh dalam mengikuti pelajaran. Di sini aku memiliki teman yang bisa dibilang sebagai sahabat, ia adalah Sindi dan Bonita (btw bukan sprey). Kami berteman sejak pertama kali masuk SMA. Meski belum genap 3 tahun pertemanan kami, tapi mereka benar - benar teman yang baik.
Sampai hari ini, semua berjalan biasa - biasa saja. Dan aku berharap, seterusnya pun akan begitu.🎬
Saat ini jam sembilan malam. Karena besok mulai KBM setelah libur akhir semester, aku pun mulai menyiapkan seragam hari esok yang akan kupakai agar tidak keteteran apabila bangun kesiangan. Ya, bukan hal yang aneh lagi bagiku terlambat ke sekolah. Namun, siapa peduli? Toh tidak ada yang akan peduli tentang bagaimana caraku hidup. Oh, dan ada satu hal lagi yang ingin kuceritakan. Ini tentang keluargaku. Dulu, orang tuaku menikah karena sebuah perjodohan. Ayahku berasal dari keluarga yang cukup berada, sedang ibuku berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Aku adalah anak ke dua dari hasil pernikahan mereka. Aku memiliki kakak laki - laki yg bernama Ergy Riva Ardani. Sekarang ia berusia 22 tahun dan sedang melanjutkan studinya di sebuah daerah. Hubunganku dengannya tidak terlalu dekat karena beberapa faktor. Jarang bahkan hampir tidak pernah melihat satu sama lain adalah salah satunya. Aku mengetahui semua ini karena ibu yang menceritakannya padaku. Kembali ke orang tuaku, bagaimanapun juga sesuatu yang dipaksakan itu kadang berakhir pahit. Seperti yang mereka alami, tepat satu minggu kelahiranku, mereka resmi bercerai. Kakak tinggal bersama ayah dan aku tinggal bersama ibu. Berkat semua itu, kini aku tinggal sendiri karena ibu sibuk mencari nafkah.
Selesai mempersiapkan semua, mataku mulai merah karena mengantuk. Aku pun membasuh muka dan tidur. Menunggu hari esok.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Say "No" to first love
Teen FictionBukan perihal urutan pertama, ke dua, dan seterusnya. Namun yang mampu berdiri di sisimu tanpa permainkan asa.