Sebelum Lembar Pertama

49 6 0
                                    

Jaehyun sibuk menata kardus - kardus yang berserakan. Hari ini dia pindah ke rumah barunya. Bersama Winwin, istrinya yang sah seminggu lalu. Dia membantu istrinya terlebih dahulu untuk membereskan barang - barang di kamarnya. Winwin sesekali mengusap keringat yang mengucur di dahi sang suami. Jaehyun tersenyum dengan perhatian yang diberikan Winwin. Ia mencintai Winwin. Ia mencintai pria manis di hadapannya ini.

Tanpa izin, ia melengkuh pinggang Winwin. Menciumi keningnya sembari membisikkan kata - kata cinta. Winwin mengulum tersenyum, sembari membalas pelukan sang suami. Dihirupnya aroma maskulin bercampur keringat milik Jaehyun. Entahlah, meskipun berkeringat Jaehyun tetap tidak kehilangan aroma khasnya. Aroma yang menjadi candu bagi Winwin.

Winwin melepaskan pelukan itu sembari tersenyum. Menatap wajah Jaehyun yang sungguh tampan. Ia beruntung sekali dimiliki seorang pria tampan seperti Jaehyun.

"Hyung, lebih baik kita istirahat dulu. Aku akan membuatkan es limun." Ujar Winwin sembari tersenyum.
"Apakah kau juga tidak kelelahan, sayang? Aku yakin kau lelah setelah pertempuran tiga hari yang lalu." Jaehyun tersenyum jahil.
"Dasar pria mesum, kau istirahat saja. Aku akan membuat es limun." Winwin pergi ke dapur sembari menghentakkan kakinya.

Jaehyun menuruti kata - kata Winwin. Ia mengambil satu kotak, tempat buku - buku. Ia sibuk memilih, sampai satu buku menarik perhatiannya. Di sampul itu, terpampang foto Jaehyun dengan sang pemilik diary. Sang pemilik memasang berbagai macam stiker hati, menghiasi fotonya.

Setitik air mata menggenangi pipinya. Diary ini milik seseorang yang pernah mengisi hatinya. Seseorang yang pernah membuat Jaehyun merasakan cinta. Seseorang yang namanya masih Jaehyun simpan, di lubuk hatinya.

Lee Taeyong.

ANOTHER BOOK, BIAR ENGGAK BOSEN!
NOTE :

Ini buat P.O.V sekarang
Ini buat tulisan di dalam diary
Ini buat flashback

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tiga Puluh Halaman Buku Harian (Jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang