Sudah dua Minggu rose menitipkan izin pada Lisa karna dia belum bisa berjalan, kedua temannya juga tidak bisa menjenguknya karna masih punya kesibukannya masing-masing. Sepupunya yg dari Korea itu juga dua Minggu ini tidak datang ke rumahnya karna dia juga sudah pulang ke korea lebih cepat dari yg dia ucapkan pada rose tempo hari. Dan untuk hari ini rose sudah mulai bisa kembali beraktivitas seperti biasa dan sekarang juga dia sedang menyiapkan sarapan untuk suaminya itu.
Jimin datang dan langsung memeluk rose dari belakang sesekali juga dia mencium lehernya rose. Sedangkan rose hanya diam saja mebiarkan suaminya itu mencium lehernya, percuma saja di hentikan yg ada nanti suaminya itu akan merajuk seperti anak kecil yg tidak di belikan permen oleh ibunya. Seperti saat itu Jimin mengganggu rose yg sedang memasak dengan dia yg terus menciumi leher istrinya itu.
Tetapi rose malah menyuruh Jimin agar diam dan duduk menunggu masakan matang tetapi laki-laki itu malahan menolak dan malah merajuk, Jimin juga langsung pergi ke kamar dan membanting pintu kamarnya kencang yg membuat rose terlonjak kaget, dan seharian juga suaminya itu tidak makan yg membuat rose khawatir setengah mati, akhirnya rose menyerah dan meminta maaf pada Jimin dia berjanji tidak akan melarang Jimin lagi.
Dan Jimin pun langsung memaafkan rose dan sejak saat itu rose jadi tidak berani melarang Jimin lagi dan dia hanya pasrah saja jika Jimin memperlakukannya seperti yg sekarang ini Jimin lakukan. Oh ya sejak rose dan Jimin melakukan hubungan badan untuk pertama kalinya, Jimin jadi semakin mesum dan bahkan dia juga dengan berani selalu memaksa rose mengajaknya melakukan itu lagi walaupun selangkangan rose belum sembuh Jimin malah tetap memaksa dan berakhir rose hanya menuruti apa yg suaminya itu mau.
Rose memindahkan nasi goreng yg dia buat ke atas piring yg sudah dia siapkan setelah itu dia juga memindahkan telur mata sapi ke atas tumpukan nasi yg berwarna coklat itu setelah itu rose membawa kedua piring itu ke meja makan dengan Jimin yg masih memeluk rose dari belakang. "Udah Jim lepasin, mending kita sarapan dulu kan kamu juga harus ke rumah sakit aku juga harus kuliah hari ini"ucap rose seraya berusaha melepaskan lengan Jimin yg masih melingkar indah di pinggangnya.
"Gak mau, aku gak usah pergi ke rumah sakit aja ya? Kamu juga jangan pergi ke kampus dulu. Aku kangen tau sama kamu, akhir-akhir ini kan aku sibuk banget gak punya waktu lagi berdua sama kamu, aku juga kan akhir-akhir ini pulang larut malam banget. Apa kamu gak kasian sama suami kamu ini yg tiap hari harus lembur dan pulang larut banget?"ini rose sudah biasa mendengar kata-kata Jimin yg seperti ini. Memang benar Jimin akhir-akhir ini jadi sibuk karna harus menjalankan hukuman dari ayahnya.
Berangkat pagi dan pulang larut malam, itu lah Jimin yg akhir-akhir ini sering kerja lembur. Rose menghela nafasnya jengah. "Ini juga salah kamu sendiri ya Jim kenapa coba kamu pake pulang ke Jakarta sebelum waktunya dan malah marah-marah gak jelas. Nih ya Jim kalo aku gak pergi ke kampus lagi hari ini nanti yg ada aku bakalan di panggil dekan dan di keluarin dari kampus, emang kamu mau aku di keluarin dari kampus hah?!"ucap rose seraya melepas pelukan Jimin padanya yg sudah mulai mengendur dan rose pun mendudukan bokongnya di kursi begitu juga dengan Jimin yg mendudukan bokongnya kasar.
Jimin menggerutu pelan tetapi pendengaran rose masih berfungsi dan secara rose mendengar semua gerutuan Jimin. Rose yg melihat suaminya memakan sarapannya itu dengan sesekali menggerutu pun menggeleng-gelengkan kepalanya. "Makan tuh yg bener gak usah menye-menye kaya gitu pamali tau, di depan rezeki malahan menye-menye, sama istrinya lagi"lanjutnya dengan senyuman tipis.
Jimin mendengus kesal. "Iya-iya ini aku makannya bener kok, udah gak usah ngomel lagi"ucap Jimin sebal, rose terkekeh pelan lalu kembali melanjutkan sarapannya dengan ke adaan hening dengan Jimin yg sesekali menggerutu tetapi dalam hati karna kalo langsung mungkin dia bakalan di omelin lagi sama istri cantiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Doctors Possesiv [END] (SUDAH TERBIT DI E-BOOK)
Não FicçãoRoseanne, gadis cantik pemilik suara merdu yg memiliki prinsip 'tidak akan mengenal pria atau dalam maksud, tidak akan berpacaran terlebih dahulu sebelum dia mencapai cita-citanya dan membahagiakan kedua orangtuanya' tetapi prinsipnya itu harus ia k...