30☀

2.3K 329 69
                                    

Pagi ini seperti biasa, dikediaman keluar Ha, lagi pada siap siap semua untuk melakukan aktivitas. Si kakak sama adek yang lagi siapin perlengkapan sekolahnya, sama si papa yang lagi siap siap mau ada jadwal di rumah sakit.

"AYOK SARAPAN DULU!" Teriak jihoon hingga menggema. Bahkan bisa asri sampe ikutan kaget karena teriakan jihoon.

"Mama, menurut mama adek harus pake tas yang mana?" Tanya yongue.

"Adek mau ganti tas?"

"Iya, bosen sama tas yang itu"

Jihoon tampak berpikir pelan, lalu jarinya mengarah pada tas berwarna biru muda.

"Awan diluar lagi bagus! Jadi adek pake yang ini"

Yongue mengangguk, lalu meletakkan tasnya disofa ruang keluarga, dia harus sarapan dulu sekarang.

Menu sarapan hari ini adalah sandwich kubis, sederhana tapi enak.

Baru aja jihoon mau duduk, tapi terhenti karena ada suara ketukan pintu dari luar.

"Sini mas aja yang bukain" Sahut yoonbin yang mau berdiri dari duduknya.

Tapi dengan cepat dicegah oleh jihoon. "Gausah, aku aja. Mending kamu habisin sarapannya"





"Ngapain kamu disini?" Tanya jihoon saat mengetahui yang bertamu adalah Rena, yang katanya adalah mantan yoonbin.

"Ya mau ketemu yoonbin sama anak anak dong" Jawab rena dengan wajah sok anggun.

Jihoon berdecak kesal. Moodnya pagi ini jadi jelek karena kedatangan tamu yang tidak dia harapkan.

"Nggak usah. Mending kamu pulang. Jangan ganggu, lagi pada sara—

"Yoonbin~~ aku datang nih~"

Dengan tidak sopannya, rena menyelonong masuk kedalam rumah sambil menubruk bahu jihoon.

Jihoon kesal? Jelas!

Tapi jihoon harus bisa bersabar untuk beberapa menit kedepan karena tamu ini.



Yoonbin dan kedua anaknya lantas menoleh pada sumber suara, dan yoonbin sedikit terkejut karena kedatangan rena yang tiba tiba.

"Ngapain kamu ke rumah saya?" Tanya yoonbin dengan heran.

"Ya pengen ketemu kamu dong— hai doyoung, yongue" Sapa rena pada kedua anak yoonbin dan jihoon.

Doyoung hanya bersikap acuh, lalu melanjutkan kegiatan sarapannya. Dan yongue yang membalas rena dengan tatapan sinisnya.

Rena kembali menatap yoonbin dan tersenyum manis. Lengannya dengan lancang memegang bahu yoonbin lalu mengelus nya pelan.

"Wah lagi pada sarapan ya? Aku boleh ikutan?"

Entah yoonbin yang lupa atau bodoh. Dengan santainya dia bilang.

"Boleh. Jihoon buat banyak kalo nggak salah, dek boleh minta satu lagi buat rena?"

Jihoon yang denger jelas makin dibuat kesel. Apa apaan ini maksudnya? Jihoon buat sarapan ini buat keluarganya! Bukan buat orang lain!

"Iya" Dengan ogah ogahan jihoon berjalan kearah dapur untuk mengambilkan sandwich kubis buat rena.

Keselnya makin bertambah waktu jihoon ngeliat pakai matanya sendiri kalau rena lagi manja manjaan sama suaminya.

Sinting.


Duk!

Jihoon menaruh— oh! Atau lebih tepatnya melempar piring berisi sandwich kearah rena.

Dan sukses membuat semua orang yang berada di meja makan terkaget bahkan bayi yang didalam perut jihoon juga ikut kaget. Ditambah lagi aura jihoon yang menyeramkan.

"Habisin. Terus kalian semua pergi" Kata jihoon dengan dingin.

Doyoung menelan dengan susah makanannya yang tersangkut ditenggorokan, sementara yongue pura pura terlihat biasa saja, dia juga sama takutnya.

Yoonbin? Nggak tau deh..

"Jihoon sekarang makin gendut ya" Sahut rena dengan polos dan lancar jayanya.

"Uhuk! Uhuk!" Yoonbin terbatuk saat mendegar ucapan yang dilontar oleh rena.

Yoonbin baru sadar sekarang.

Mati dia.

Dengan takut, yoonbin melirik kearah sangat istri yang sedang memasang wajah santainya.

Tapi menurut yoonbin dan kedua anaknya. Itu adalah raut mematikan.

"Iya memang. Karena gw mampu beli makanan yang nggak lo mampu beli. Dan gw makan dengan nikmat biar tubuh gw nggak kurus kering kayak lo"

Skak.

Rena yang belum mau kalah lantas kembali menyauti.

"Emang nggak malu? Kamu sendiri doang loh yang gendut disini. Harusnya yoonbin lebih bagus punya istri yang terawat badannya kayak ak—

Brak! Sret!


"APA? LO MAU BILANG HARUSNYA YOONBIN PUNYA ISTRI KAYAK LO? NGGAK TAU DIRI MEDUSA, MALU LO RUSIK RUSIK KELUARGA ORANG. CWEH!"

Jihoon dengan ganasnya menarik rambut panjang milik rena, lalu mengangkatnya keatas dengan sadis. Masa bodo dengan jeritan atau raut wajah rena yang sedang kesakitan.

Melampirkan amarahnya sedati tadi.

Udah tau orang hamil moodnya sensi. Tapi masih aja dipancing.







































TBC.
Binhoon update dongs! HAHAHA

Agaknya memang memaksakan sih, tapi ya nggak papa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Agaknya memang memaksakan sih, tapi ya nggak papa. Ku kasih asupan ajah 😔👍

Gemoy sekali papa dan mama ini ☺❤

Edit by : butirankuaci05

Ex | Binhoon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang