:: Tigapuluh

700 105 33
                                    

🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁

Melihat Seohyun yang tak kunjung menjawab membuat pria itu tersenyum. Mengelus puncak kepala Seohyun pelan sembari berkata "Kau meragukanku lagi."

Seohyun menghela napas. Menatap Kyuhyun lurus-lurus. "Kau menyukaiku?"

Kyuhyun mengangguk yakin. "Yap."

"Hanya menyukaiku?"

"Yap."

"Tapi—"

"Seohyun, aku menyukai satu orang dan hanya mencintai satu orang. Untuk sekarang dan seterusnya, itu kau. Jika selama ini ada yang membuatmu ragu dan tidak nyaman, aku memintamu untuk maklum. Aku punya masa lalu, dan aku masih berusaha berdamai dengan itu. Bukan berarti aku mengharapkan yang dulu, tapi bersikap biasa dengan apa yang sangat kita sanjung sebelumnya ternyata tidak segampang yang dipikirkan."

Seohyun mengerjap dengan penjelasan panjang itu. Sama sekali tidak mengira bahwa dia mendapatkan pengakuan dari Kyuhyun. Hatinya lega. Tentu saja. Seohyun akan berusaha maklum.

Ya, kita manusia. Punya keterbatasan. Dan semua hal yang diinginkan memang tidak serta-merta, kan? Butuh waktu dan proses.

"Kau senang dengan kehadirannya?" Tanya Seohyun mengalihkan obrolan.

Kyuhyun mengangguk dengan senyuman. "Kita harus memeriksakannya sekarang," ucap pria itu sembari menuntun Seohyun ke arah kamar. Mengambilkan jaket agar wanitanya tidak kedinginan.

"Kau menyesal?" Kyuhyun balik bertanya. Seohyun menggeleng pelan. Dia tidak merasa kecewa dengan kabar ini, hanya sedikit takut awalnya.

Kyuhyun tersenyum melihat reaksi Seohyun. "Jangan dengar apapun yang dikatakan Yuri apalagi sampai membuatmu berpikir untuk menghindariku."

🍁🍁🍁

Sepanjang koridor, Kyuhyun tidak henti-hentinya mengembangkan senyum. Apalagi setelah mendengar penjelasan dokter. Tangannya semakin erat menggenggam pergelangan Seohyun. Sesekali mengelusnya pelan. Membiarkan wanita itu merasakan kenyamanan.

"Kita ke supermarket, ya? Kita harus beli susu untukmu, dan beberapa makanan ringan. Kita juga harus beli buah-buahan untuk cemilanmu." Mendengar tawaran Kyuhyun membuat Seohyun hanya bisa mengangguk pasrah.

"Kyuhyun."

"Hmm..."

Seohyun diam. Kata-kata yang akan ia lontarkan sulit untuk diucapkan. Dia berusaha untuk tidak overthinking dan menghindari hal-hal yang tidak perlu, tetapi pikirannya masih tertuju pada Yuri. Setelah mendapat pengakuan dari perempuan tersebut, rasanya sangat sulit untuk mengabaikan.

Namun melihat bagaimana pengakuan Kyuhyun dan penerimaan pria itu atas kabar kehamilannya, membuat Seohyun semakin yakin untuk tetap egois. Dia tidak sanggup jika harus melepaskan Kyuhyun.

Behind The Love LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang