25 - Tersisih

8 2 0
                                    

Belum sempat meraih, tetapi sudah terlanjur tersisih. —Nalendra Kala Semesta.

Aurora kembali memandangi lurus ke arah langit, ia kembali meneteskan air matanya. Entah sudah berapa kali perempuan itu menangis karena mengingat kejadian beberapa hari yang lalu, Dadanya terasa sangat sesak setelah mengingat Zeline yang mencium Algieba singkat. Lagi-lagi ia kembali merasakan dicampakkan untuk kedua kalinya.

"Aku ini satu-satunya, atau salah satunya?" tanya Aurora yang masih menatap langit hampa.

Drrttt

Drrttt

Drrrt

"Lo di mana?"

"Kenapa?"

"Jawab!"

"Lo mau ke sini?"

"Tinggal jawab Ra, lo di mana?"

"Gue sharelock."

"Oke gua tunggu!"

Tut!Tut!Tut!

Aurora mematikan teleponnya lalu membagikan lokasinya saat ini kepada Nalendra.

Aurora Afhseen
*Pulau Bidadari, Jakarta Utara.*

Nalendra SemestaLo ngapain di sana hah?!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nalendra Semesta
Lo ngapain di sana hah?!

Aurora Afhseen
Iseng.

Nalendra Semesta
Pala lo iseng.

Lo sama siapa?!

Kalo Abang lo tau gimana?!

Aurora Afhseen
Sendirian.

Marah-marah mulu lo kek Abang gue.

Ya jangan sampe Abang gue tau lah Le.

Nalendra Semesta
Gua ke sana sekarang.

Aurora Afhseen.
Ngapain?

Nalendra Semesta
Gausah bawel, diem di situ!

~~~

DarahmeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang