Tidak Hidup Tapi Juga Tidak Mati

1.6K 152 625
                                    

@dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@dapur

Suara pisau yang beradu dengan landasan kayu, air panas yang mendesis, wajan yang mengepul, serta aroma semerbak wangi masakan tersebar ke seluruh penjuru dapur.

Pagi yang sibuk seperti biasa,

Yunho tengah membuat nasi goreng kimchi saat lengan kekar suaminya melingkar apik di pinggang rampingnya. Yunho tidak melayangkan protes, ataupun menghentikan kegiatannya yang tengah memasak.

Ia sudah sangat terbiasa dengan sifat suaminya yang selalu menempel padanya setiap kali baru bangun tidur. Menghirup dalam area perpotongan lehernya sebelum akhirnya mengucapkan kalimat sapaan.

"Sshhh Mingiihh,"

Seperti scenario film yang terus berulang setiap pagi. Mingi—suami Yunho, akhirnya mengangkat wajahnya setelah mendengar suara merdu dari belah bibir istri tercintanya. "Pagi," sapanya, Mingi sedikit berjinjit agar dapat meraih bibir Yunho kemudian mengecupnya.

Membuat goresan alami terlukis dengan indah di pipi tembam Yunho. "Pagi juga." Yunho menolehkan kepalanya, memberikan kecupan balasan di bibir tebal sang suami.

Mingi tentu terkekeh senang, ia mengecupi pipi kemerahan Yunho berulang kali sebelum menyandarkan dagunya pada bahu Yunho. "Aku lapar," gumam Mingi.

"Oh, Mingi sudah lapar? Yunho sudah selesai––nggghhh Mingi apa yanghh kamu lakukannhhhh," Yunho tidak mampu mengontrol desahannya saat Mingi tiba-tiba menjilati area perpotongan lehernya.

Kaki Yunho tiba-tiba melemas, leher adalah area sensitifnya. "Minggihhh."

Mingi menyeringai di sela aksinya, ia mematikan kompor kemudian mengangkat tubuh istri tercintanya dengan mudah. Ia membawa Yunho ke arah meja dapur dan membaringkannya.

Dengan rakus ia menjilati dan menggigit kecil leher Yunho, menambah tanda alami kemerahan yang sudah banyak menyebar di leher jenjang itu–—hasil karyanya tadi malam.

"Mi-nggi nghhh jangan di dap-pur ah!" Yunho tidak bisa menahan pekikannya saat Mingi dengan ganas menggigit keras lehernya. "Nnnhh ahh."

Yunho pasrah, suaminya tidak akan berhenti sampai ia merasa puas. Yunho dapat merasakan tangan besar Mingi mengelus paha bagian dalamnya yang masih dibungkus piyama kain.

Dengan sensual, tangan nakal Mingi merayap ke atas sampai pada area vital Yunho yang sangat sensitif.

"Anhh Mingihh."

Mingi menyeringai, ia kembali melakukan aksinya–— mengelus batang lunak istrinya yang perlahan mulai keras. "Terangsang heum?" ujarnya tanpa rasa bersalah.

"Nnhhh Ce-cepat selesaikannhh!" kesal Yunho karena area bawahnya sesak sekali dan Mingi sejak tadi hanya mengelusnya pelan tanpa ada niatan melepas celananya.

Mingi tertawa kecil, ia mendekatkan wajahnya pada wajah merah Yunho sebelum melumat bibir pink yang terbuka menutup dengan sangat sensual di hadapannya itu.

[✔]Tidak Hidup Tapi Juga Tidak MatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang