He?

714 50 0
                                    

Suara monitor di samping ranjang Donghyuck itu menarik perhatian seluruh orang yang ada disana. Menandakan bahwa masih ada kehidupan dalam diri Donghyuck meski itu hanya setipis kertas.

Johnny, Ten, serta Jeno dan Renjun sangatlah terkejut saat mendapati Donghyuck tidak ada di kamarnya. Melainkan tak sadarkan diri di lantai kamar mandi.

Dengan keadaan yang mengenaskan.

Bahkan kejadian ini membuat Yuta, Winwin, dan Shotaro yang ada di Jepang segera melesat ke Seoul. Begitu juga dengan Suho, Lay dan Chenle yang ada di China.

Mereka semua panik, terlebih ketika mengetahui keadaan Donghyuck saat ditemukan oleh Jeno dan Renjun. Iya, yang menemukan Donghyuck di kamar mandi adalah Jeno dan Renjun.

Belum lagi kering luka yang ada di punggung dan kepalanya, kini keluarga Seo harus dihadapkan dengan luka baru yang bahkan sudah mengancam nyawa Donghyuck. Mereka tidak akan menyangka jika si bungsu Seo akan seperti ini.

Mereka juga menyalahkan diri sendiri. Karena lalai dalam menjaga Donghyuck. Harusnya, mereka tetap ada di ruangan rawat namja beruang itu. Tapi nyatanya, ajakan dari Jaehyun itu justru menjadi penyesalan.

Jaehyun, Taeyong dan Sungchan memang menjenguk Donghyuck. Dan bertemu dengan Johnny, Ten, Jeno dan Renjun di ruangan Donghyuck. Lalu mengajak mereka untuk mengobrol di kantin rumah sakit.

Dan ketika mereka kembali, yang mereka dapati adalah kosong. Tidak ada Donghyuck, Jaemin maupun Mark.

Setahu Johnny, Jaemin bersama Mark. Namun, seorang suster mengatakan Jaemin kambuh kembali setelah jatuh dari ranjang.

Johnny dan Ten terkejut luar biasa. Dan dengan panik semua ikut mencari Donghyuck. Dan tujuan Ten adalah Jaemin. Dia mendapati Jaemin tengah tak sadarkan diri dengan berbagai alat yang terpasang di badannya. Dia tidak tahu, apa yang terjadi dengan kedua anaknya.

Hampir 15 menit mereka kelabakan, akhirnya sebuah kabar terdengar dari Jeno. Mereka bisa bernafas lega sebelum akhirnya menangis karena mereka menemukan dalam keadaan mengenaskan.

Bahkan Ten sampai pingsan saat di hadapkan dengan Donghyuck yang penuh darah. Dan leher serta nadi di tangannya telah tergores pecahan kaca.

Dan hari ini, sudah terhitung seminggu setelah kejadian itu. Donghyuck belum sadar dari komanya. Sama seperti Jaemin.

Bedanya, Donghyuck mengalami luka parah dan kehabisan darah. Jangan bayangkan bagaimana dia bisa kehilangan darahnya. Jika kalian paham alur ceritanya, kalian akan paham alasannya.

Sedangkan Jaemin, benturan di dadanya membuat jantungnya sedikit bermasalah. Di tambah paru-parunya yang semakin menipis fungsinya untuk memasok oksigen. Ditambah kondisi jantungnya.

Perasaan Ten dan Johnny seketika hancur melihat kondisi kedua anaknya. Dua anak cerianya, kini menutup mata entah untuk berapa lama.

Ten bahkan kehilangan selera hidupnya. Sering melamun, menangis, bahkan melupakan jam makannya. Itu membuat Johnny, Hendery dan keluarga besar mereka khawatir. Johnny juga sama hancurnya dengan Ten. Namun, dia berusaha bersikap baik-baik saja agar tidak memperkeruh keadaan. Pekerjaannya dia serahkan kepada Chen, sekretaris pribadinya.

Ten masih menggenggam erat tangan Jaemin ketika Johnny mendatanginya ke ruang rawat anak keduanya. Ten tahu kehadiran seseorang di belakangnya, namun dia enggan untuk sekedar menoleh atau melirik. Tatapannya masih terkunci pada mata sang anak yang sudah satu minggu menutup matanya.

"Sayang, mau sampai kapan kamu begini? Nana sama Hyuck ga akan seneng kalau kamu begini. Makan ya?"

Ten diam tak bergeming. Hatinya benar-benar hancur, dua anak tersayangnya, kehilangan keceriaannya.

Baby Hyuckie || MarkHyuck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang