#04 Four

2.3K 274 41
                                    

Dari istirahat sampai bel pulang berbunyi, Yuji ngitilin kemana gurunya pergi. Bukan berniat mau modus, hanya saja dia masih ingat bahwa dia dihukum menjadi asistennya seminggu

Namun yang membuat Yuji merasa aneh adalah, Gojo yang biasanya banyak tingkah kini menjadi pendiam. Ia sudah mengajaknya bicara beberapa kali, namun respon yang didapatnya hanya sebuah deheman panjang. Yuji tidak mengerti salahnya dimana

Lama lama Yuji sendiri kesal dengan tingkah Gojo yang selalu mendiaminya. Ia kemudian menarik tangan Gojo yang sedang berjalan didepannya hingga wajah mereka berhadapan

Yuji menatap kedua mata itu dengan tajam. "Senseii kenapa sih nyuekin gue dari tadi?! Gue ada salah?" Ucapnya dengan nada sedikit membentak

Baru kali ini ia melihat ekspresi tidak mengenakkan dari wajah Yuji. Ia tidak bermaksud untuk mendiaminya, ia hanya merasa galau sesaat. Ia tidak menyangka reaksi Yuji akan seperti ini. Tapi bagus, itu berarti Yuji masih peduli padanya

Gojo tersenyum. Ia menepuk kepala Yuji dengan pelan. Perubahan sikapnya memang sungguh menyeramkan. "Hehe ternyata Yuji masih sayang sama gue hehe"

Yuji memasang wajah yang tidak enak dipandang. Ada apa dengan senseinya? Apa dia sakit? Yuji menjadi takut sendiri sekarang, ia ingin pergi saat ini juga namun ia tidak ingin dianggap sebagai murid yang tidak sopan nantinya

"Go-gojo sensei gapapa? Gak sakitkan?"

"Hehe Yuji perhatian sama gue hehe"

Oke. Yuji benar benar takut sekarang. Ia kemudian mundur perlahan lahan, lalu membukuk dan pamit untuk undur diri. "Gojo sensei kena sawan anjing"

Gojo heran dengan kepergian tiba tiba sang pujaan hati. Ada apa dengannya? Apa dia bau? Entah apapun itu, ia cukup senang karena Yuji masih memberi lampu hijau untuknya. Gojo pulang dengan keadaan tersenyum dijalan, tak heran ia disangka gila oleh orang orang yang lewat disekitarnya

🏠🏠🏠🏠🏠

Saat sampai dirumah, Yuji melihat kakaknya yang sudah bernampilan rapi nan wangi. Sangat jarang melihatnya tampil serapi itu

Yuji menaikkan satu alis, menatap heran kepada orang yang setahun lebih tua darinya. Tidak mungkinkan jika Sukuna memiliki pacar? Mana ada orang yang mau berpacaran dengan pria galak seperti Sukuna

"Lo mau kemana? Rapi bener"

Sukuna menyeringai. "Kencan lah"

Yuji melongo. Dia harap telinganya bermasalah sekarang. Bagaimana bisa kakaknya yang terkenal galak dan minus akhlak mendapatkan orang yang mau kencan dengannya? Yuji tidak terima jika ia harus kalah dari kakaknya

"Gak! gak mungkin! Hoak nih pasti! Mana ada orang yang mau kencan sama lo!" Ucap Yuji ngegas

Sukuna menyelimpangkan tasnya dipundak. Lalu menatap sang adik remeh "Iri? Bilang boss" Sukuna berjalan keluar dengan bersenandung ria. Sedangkan Yuji sudah mengigit jari kesal dengan sikap Sukuna yang menyebalkan

Yuji berjalan kekamarnya dengan kaki dihentakkan. Ia merasa iri. Ia yang good looking justru tidak mendapatkan teman kecan satu pun. Yuji meratapi kejombloannya

🏠🏠🏠🏠🏠

Sukuna menekan kibort diponselnya dengan lihai. Ia sedang berkirim pesan dengan seseorang diseberang sana. Sesekali ia mengigit bibirnya supaya tidak berteriak ditengah jalan. Malu kalo sampe orang lain liat ia teriak teriak, nanti disangka sawan lagi. Walaupun emang sawan sih

megumi
Buruan. Lama gue tinggal

sukuna
Otw kok dek💗

megumi
Najis homo

sukuna
Ya kan cuma sama kamu ngehomonya

megumi
Go to hell bitch

"Aduh gemes banget calon gua"

Sukuna berlari untuk mempercepat langkahnya. Ia tidak ingin membuat calon pacarnya kelelahan karena terlalu lama menunggu kedatangannya. Jiwa bucin telah merasuki dirinya

Saat berlari dengan jarak yang cukup jauh, Sukuna telah sampai ditempat janjian mereka yaitu disebuah toko buku. Ya, Sukuna telah membuat Megumi mengizinkannya untuk menemani dirinya membeli buku. Ia menganggap ini sebagai kencan pertama mereka sebelum resmi berpacaran

"Udah nunggu lama ya dek? Mon maap telat bentar"

Megumi menatap kehadiran Sukuna dengan datar. Ia yang ngotot menemaninya pergi, tapi ia sendiri yang telat. Megumi mencibir pelan. Ia memasuki toko terlebih dahulu, tidak peduli dengan keberadaan manusia idiot dibelakangnya. Ada atau tidak ada Sukuna, itu sama saja hanya saja ia akan semakin kesal karena kehadirannya yang selalu bikin naik darah

Sukuna berdiri disamping Megumi yang sedang memilih buku. Wajah fokus Megumi nampak menggemaskan, membuat Sukuna ingin menggodanya sebentar

"Dek ini first date kita loh, fokusnya jangan kebuku aja dong ke gue juga harusnya"

Megumi menatap pria disampingnya dengan sinis. Ia ingin sekali menyumpal mulut busuknya itu menggunakan sepatu

"Gue ogah ngedate sama orang gak waras kaya lo"

Suku tertawa. Megumi yang marah dan berkata sarkas terlihat imut dimatanya. Ia mengusak sang surai hitam itu dengan lembut, namun dengan cepat ditepis oleh Megumi. Ia memaklumi sifatnya yang seperti itu

"Jangan pegang pegang gue"

Walaupun tertutupi dengan wajah judesnya, namun Sukuna dapat menangkap beberapa rona merah pada pipi Megumi

Sukuna memegang dadanya, ia bisa merasakan detak jantungnya yang semakin cepat. Ia berharap tidak sakit jantung setelah ini. "Gemes woy gak kuat"

"Dek pacaran yuk"

Megumi menatap Sukuna dengan datar. Ia kemudian memukul wajah Sukuna menggunakan buku ditangannya dengan cukup keras. Kesabarannya sudah hilang sejak tadi, jika bukan karena image mungkin Sukuna sudah diajak baku hantam olehnya sekarang

"Gak usah ngejamet didepan gue!"

Megumi pergi untuk membayar buku yang dibelinya. Sukuna mengekor dibelakang

Kegiatan yang disebut kencan oleh Sukuna, berakhir dengan pertengkaran drastis. Megumi menyeret Sukuna ke gang sepi, lalu menghajarnya hingga puas. Sukuna tidak melawan. Ia justru tersenyum dan menikmati bogeman mentah diwajahnya. Ia menganggap kencannya kali ini sangat romantis. Bisakah Ryomen Sukuna disebut sebagai bucin psikopat?

Tbc

Aku tambahin sken sukumegu biar makin anu. Soalnya aku juga penumpang kapal mereka ges✌

Sukuna mengapa kamu sangat OOC sekali😭 serius aku bayangin sukuna jadi jamet masa kek sangar aja gitu pasti😭 sangar sangar pucek boykan mantep tuh😏

Lanjut? Vote and coment

gojoyuji crazy teacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang