Menyapamu di pagi hari mungkin akan menjadi rutinitasku. Persiapkan dirimu dan jangan pernah bosan. Aku sedikit penggangu dan keras kepala.
_To D by F
•••
||Across to Ocean's - New Empire||
||Recomend for you||•
•
•Fisya mengawali weekend pagi ini dengan bersih-bersih. Dia pun segera membuka jendela kamarnya lebar-lebar supaya udara segar bisa masuk ke dalam kamar. Kini gadis itu disibukkan menyusun buku komik yang sudah bertumpuk tak terhitung lagi jumlahnya. Fisya memang gemar mengkoleksi sesuatu yang berbau anime, seri komik keluaran terbaru juga selalu ia dapatkan dengan perjuangan.
Sekarang buku-buku itu sudah tertata rapih di rak seperti sedia kala. Fisya keluar dari kamar sambil memutar-mutar kemoceng di ujung jari. Perlahan-lahan dia menuruni anak tangga, mendapati keluarganya yang sudah berkumpul di meja makan.
"Pagi keluarga Cemara ku!" sapanya ikut mendudukkan diri.
"Pagi Fisya-chan!" jawab Rei mengacak-acak rambut Fisya sampai tak terbentuk.
"Ih Abang! Fisya rasengan nih ya!" protesnya gemas. Membuat Rei tergelak nyaring.
"Bun, Ayah lihat kemarin keluarga pak Damar ngangkut barang. Pindahan?" tanya Ayah sambil menyeruput kopi hitam.
"Iya, tadi pagi juga pamitan sama Bunda. Katanya kantornya pindah pusat ke Bandung jadi mau gak mau harus pindah."
"Ohh, terus ada yang ngisi gak itu sebelah?" tanya Ayah kembali.
"Kata bu Ratri sih udah di beli."
"Sama siapa Bun?" tambah Rei kepo.
"Gak tau juga sih, tapi katanya yang rumahnya paling ujung."
Fisya langsung menjatuhkan roti dari genggaman. Kemudian berdiri sambil menggebrak kan meja membuat semua orang terkaget-kaget dan menatap Fisya serentak.
"U-ujung Bun!?" teriak Fisya melotot.
"I-iya kalo gak salah Sya."
"Kenapa dek?"
"Gak apa-apa hehe. Fisya ke kamar dulu ya. Bye, semuanya, love you, muachhh!" Gadis itu pun berlari dengan semangat meninggalkan keluarganya yang keheranan.
"Dih gak jelas," ledek Rei dalam keheningan.
Ayah pun mengamit benda berbulu yang terpampang di atas meja makan. Dia pun menyadari bahwa benda ini terbawa oleh putrinya tadi.
"Hee si Fisya, kemoceng masa ditinggal di meja makan," ucap Ayah melihat ke belakang mencari siluet tubuh Fisya yang sudah menghilang.
"Lupa kayaknya yah," jelas Bunda.
"Nih Rei di makan," titah Ayah menyodorkan benda berbulu itu ke arah putra sulungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lighting Up Your World [Slow-up]
RomanceFisya, seorang gadis ceria yang sangat jahil hingga membuat setiap orang yang dekat dengannya menepuk dada. Sedangkan Dirga, adalah seorang pria bersumbu pendek yang terkadang suka marah karena hal kecil. Dibalik sifat ceria gadis itu, Dirga menemuk...