Chapter 9 - SIUMAN

897 91 1
                                    

Nyongan..

_______

Lukas mengerjapkan matanya beberapa kali menyesuaikan cahaya yang menyilaukan retinanya. Lukas mengedarkan pandangannya di sekitar hanya ruang hampa yang tertangkap indera penglihatannya. Lukas bangkit dari duduknya lantas menyusuri sudut demi sudut pada ruang serba putih itu. 

Samar ia menangkap sosok wanita yang sekilas melewati sudut ruang lain. Seperti sosok yang sangat dikenalinya. Karena diliputi rasa penasaran Lukas pun mengejar sosok itu. Lukas melewati setiap sudut ruang. Hingga ia berada di dekat sosok yang sangat dikenalinya.

"Mami..??" panggil Lukas. Sosok itu menoleh ke arah Lukas sekilas lantas mengembangkan senyumnya. Membuat Lukas semakin ingin mendekatinya.

"Mami..." panggil Lukas lagi seraya mengejar sosok sang mami hingga keluar dari ruang kosong serba putih. Namun semakin Lukas mengejar semakin sulit untuk mendekatinya. Hingga kini Lukas sudah berada di padang savana yang penuh dengan rumput ilalangnya. Lukas mengedarkan pandangannya ke sekeliling tiba-tiba sosok maminya hilang.

Lukas berjalan tanpa arah dan tujuan demi menemukan sang mami. Hingga tiba-tiba Lukas tersandung sesuatu dan jatuh di savana tersebut. Saat Lukas kesakitan tiba-tiba ada sosok yang dicarinya tadi mengulurkan tangannya. Lukas mendongakkan kepalanya dan langsung menerima uluran tangan tersebut. 

"Mami... Lukas kangen mi.." ucap Lukas tiba-tiba sudah memeluk dan menangis di pelukan sang mami. 

"Lukas mau ikut mami aja mi, Lukas mau nemenin mami." ucap Lukas.

Sang mami menggeleng, lantas melepas pelukannya dan mengusap air mata Lukas yang jatuh.

"Masa depan kamu masih panjang Lukas... Kamu masih harus berjuang untuk hidup kamu! Jangan khawatirin mami, sayang." ucap Marcella lirih sembari menangkupkan kedua tangannya ke wajah Lukas. 

"Tapi aku kangen sama mami." ucap Lukas manja. Sosok itu tersenyum.

"Mami tahu, tapi mami ingin kamu jagain Oca dulu sayang. Lukas kamu harus nurut apapun perintah papi. Mami sayang kamu." ucap Marcella melepas tangkupan tangannya.

"Mami... Jangan tinggalin Lukas mi,, Lukas masih butuh mami." ucap Lukas saat Marcella berjalan mundur dengan cepat menjauh dari Lukas lalu perlahan dirinya mulai memudar dan menghilang.

❄❄❄

Hanbin, Bobby dan Rose baru saja keluar dari lift melangkah menyusuri lorong rumah sakit untuk menuju ruang ICU tempat Lukas dirawat. Kala sudah dekat dengan ruang Lukas mereka dikejutkan dengan dokter dan para perawat yang datang dengan tergesa-gesa, lantas masuk ke ruang Lukas. Membuat Rose sedikit khawatir dan ikut berlari masuk ke ruang Lukas. 

Tampak Suzy berdiri diluar kaca dengan tegang sembari memperhatikan dokter dan perawat yang memasang alat pacu jantung.

"Kak, abang kenapa?" tanya Rose khawatir. Rose memandang dokter dan perawat yang mulai memacu jantung Lukas, dengan perasaannya kalut. 

"Kita doain aja ya." Ucap Suzy merangkul Rose.

"Oca, abangmu kenapa?" tanya Hanbin begitu tiba bersama Bobby di ruang ICU. Suzy menoleh begitu juga Rose.

"Oh iya ini om Hanbin kak, temen kantornya Papi." ucap Rose menjawab kebingungan Suzy. Suzy mengangguk.

"Lukas tiba-tiba saja tadi grafik ventilatornya sempet flat line, om. Makanya saya panggil dokter" jawab Suzy. Hanbin mengangguk. 

Raut mereka berempat begitu tegang ketika mengamati dokter yang mengambil tindakan memacu jantung Lukas beberapa kali. Hingga akhirnya line ventilator pun kembali normal, dokter menghela nafas lega. Setelahnya memeriksa kondisi Lukas. Bersamaan dengan itu, Jisoo datang dari kantor dengan wajah herannya karena mendapati Rose, Suzy, Hanbin, dan Bobby berwajah tegang.

My Step Mother's My Ex (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang