BAB 23-MALAM SEBELUM PERPISAHAN

487 68 1
                                    

Di dalam kereta kuda, Eilaria dan Alvian hanya diam dan melihat keluar jendela.

Sejak mereka pergi dari kediaman Duke Chivalrous, tidak ada yang berbicara.

Sebelumnya, Eilaria juga banyak meminta maaf kepada Duke Chivalrous karena telah menyebabkan banyak keributan dan masalah selama berada di kediamannya.

Eilaria juga banyak berterimakasih padanya atas semua bantuan yang diberikan olehnya.

Beruntungnya, Duke Chivalrous terlihat tidak terlalu mempermasalahkan apapun keributan yang diciptakan oleh Eilaria, sehingga tidak tercipta suatu konflik di antara dua keluarga Duke ini.

Namun, setelah setengah perjalanan terlewati, Eilaria akhirnya membuka mulut dan mengeluarkan protes yang selama ini tersimpan di benaknya.

"Alvian, bisa kau jelaskan kenapa ada lubang kecil di lenganku?"

Alvian sedikit tersentak mendengar pertanyaan Eilaria yang penuh nada penuh selidik dan menerima tatapan tajamnya.

"Uh...itu..maaf..."

"Siapa yang memintamu meminta maaf? Jawab saja pertanyaanku."

"Aku tidak memiliki cara lain. Aku harus menyuntikmu sebanyak lima kali untuk menyesuaikan dosis penawar racun yang dibutuhkan tubuhmu."

"Huh....Jadi begitu..."

"Maaf...aku juga tak bisa berbuat banyak. Kamu tahu sendiri, kan? Dunia ini tidak secanggih dunia tempat kita hidup sebelumnya."

"Itu benar, sih...tapi apa bekas suntikan ini tidak akan pernah hilang?"

"Aku pasti akan membuat lenganmu mulus kembali."

Alvian menjawab dengan nada tegas penuh rasa percaya diri.

"Syukurlah."

Setelah itu, suasana hening kembali.

"Alvian."

Mendengar namanya dipanggil, Alvian langsung menjawab.

"Ada apa?"

"Flos itu apa?"

"Flos?"

Eilaria mengangguk cepat sebagai jawaban.

"Flos itu adalah jenis racun yang sama dengan yang digunakan ayah untuk mengobatimu."

"Hah? Seingatku namanya berbeda..."

"Nama bahan dasarnya memang seperti yang telah kuberitahu sebelumnya, namun Flos itu bisa dikatakan salah satu hasil produknya."

"Aku tidak mengerti."

"Hmm...bagaimana menjelaskannya...ini seperti...sebuah pohon atau ambil saja contohnya dari kayu."

"Kayu?"

"Melalui kayu dapat dihasilkan banyak produk, kan? Seperti kursi, meja, lemari, dan hasil produk dari kayu lainnya."

"Ho...jadi begitu...hm...Alvian...tolong jelaskan sekali lagi dengan menggunakan bahasa manusia."

Eilaria meminta dengan ekspresi datar sambil mengacungkan jari telunjuknya ke hadapan Alvian.

"Aku sudah bicara dengan bahasa manusia! Kau pikir tadi aku menjelaskan pakai bahasa alien?!"

"Yah...soalnya, kau bilang kalau Flos itu sama dengan buah atau bunga iblis-iblis apa gitu..? Tunggu, yang dipakai untuk racun itu bunga, buah atau pulaunya, ya?"

Mendengar tanggapan Eilaria, Alvian mendesah berat sambil memegangi kepalanya yang entah kenapa terasa sakit.

"Apa kau baik-baik saja?"

CANCEL MY ENGAGEMENT!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang