12

33 8 0
                                    

"Gue nggak setuju pemilihan kata tumbal disitu. Dari pada Asa dijadiin tumbalnya Bimo mending gue jadiin Asa tumbal pesugihan.
Biar untung banyak."
-Bang Arsa

____

Hari ini Bang Arsa bersama Abil berencana ke rumah Bang Bimo. Sebenarnya tidak hanya mereka berdua, Aldan dan Kevin juga akan kesana, tapi akan sedikit terlambat karena ada kelas.

"Halo Bim gue udah didepan." Ucap Abil lalu menutup sepihak telfon nya.

"Ayok masuk."

Rumah Bang Bimo bisa dibilang rumah yang terluas diantara teman-teman Bang Arsa, tapi rumah Bang Bimo juga adalah rumah tersepi yang pernah Bang Arsa kunjungi.

"Lo udah usaha apa aja?" Tanya Bang Arsa to the point.

Bang Bimo menghela napas. Jujur. Fasilitasnya disita mungkin lebih baik dari pada ini. Bang Bimo tidak punya bakat sedikitpun dalam hal mengakrabkan diri dengan orang lain kecuali orang itu punya usaha juga.

"I don't know guys. Kemarin gue coba interaksi, baru lihat gue ngelambaiin tangan aja udah kabur."

"Hmm.. Susah emang." Bang Arsa berpikir sejenak. "Tapi dia udah nyoba buat kuliah kan? Itu artinya dia udah punya tekat buat bersosialisasi."

Bang Bimo dan Abil mengangguk. Keduanya juga berpikir begitu.

"Tapi Bang Ar, gue tanya ke Mams katanya dia kuliah cuma berangkat-belajar-pulang. Nggak punya temen sama sekali."  Bayangkan saja sefrustasi apa Bang Bimo sekarang.

"Nggak punya temen?" Abil mengulang pernyataan Bang Bimo. "Gimana kalo deketin Asa dulu ke tuh cewek.. siapa sih namanya njing?!"

"Rembulan. Bulan. Gue nggak tahu nama panjangnya siapa," Bimo menggaruk belakang kepalanya. "Itu juga gue tahu dari Mams."

"Nggak papa sih. Boleh banget kalo mau nyuruh Asa." Ucap Bang Arsa. "Yaudah nanti gue bicarain dulu sama Asa-nya."

"Makasih bro." Berbarengan dengan ucapan Bang Bimo barusan, terlihat dua curut yang baru datang.

"ASSALAMUALAIKUM!" Teriak Aldan dan Kevin.

"Waalaikumsalam. Ini rumah orang bego. Jangan pecicilan." Ucap Abil ke Kevin dan Aldan yang kini asik cekikikan disampingnya. Abil emang tidak sadar diri ya.

"Noh dengerin kata Bang Abil." Kevin menonyor kepala Aldan. Aldan yang tak terima pun langsung membekap mulut Kevin.

"ANJING JANGAN DIJILAT TANGAN GUE!! KEVIN BEGO!!" Teriak Aldan sambil mengibas-ngibaskan tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"ANJING JANGAN DIJILAT TANGAN GUE!! KEVIN BEGO!!" Teriak Aldan sambil mengibas-ngibaskan tangannya. Sedangkan Kevin hanya memeletkan lidahnya.

Semua yang melihat itu lantas geleng-geleng kepala. Memang susah kalo urusan sama orang yang nggak punya akal.

Asa | SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang