Chapter 17: Keparat

456 68 28
                                    













Moshi moshi^^

Happy reading readers-chan>\\\\<



.

.

.

(Y/N) pergi meninggalkan kamar Erwin. Sesampainya di kamar, (Y/N) segera mandi karena sudah malam.

Mikasa yang sedang duduk bertanya pada (Y/N) yang telah selesai mandi. "(Y/N) kau sudah dari kamar Erwin?"

"Ya Mikasa. Tadi kau kemana saja?"

"Aku membahas tentang keanehan saat misi merebut Eren dari Reiner dan Berthold bersama Armin dan Jean."

"Ke-anehan?" (Y/N) merasa sedikit bingung.

"Saat perjalanan pulang tidak ada korban jiwa. Semua Titan mengabaikan kita untuk menuju Reiner. Soal itu, Armin dan Jean menyadari sesuatu. Dan yang membuat Titan bertindak seperti itu, adalah Eren."

"E-eren? Apa kau serius? Maksud mu Eren bisa mengendalikan Titan dan menyuruh nya sesuai apa yang di perintah Eren?" (Y/N) tak menyangka apa yang Mikasa katakan.

"Tapi itu baru tebakan saja."

"Yasudah, pasti kita akan mendapatkan titik terang dari kejadian itu. Sebaiknya kita segera makan malam dan tidur."

"Sepertinya aku tak ingin makan malam. Aku akan segera tidur saja." Mikasa merebahkan badan nya ke atas kasur dan langsung membenah tubuh nya di balik selimut yang hangat.

"Yasudah kalau begitu. Aku akan pergi ke ruang makan bersama Erwin saja."

"Hm." Sahut Mikasa singkat.

"Kasihan sepertinya dia kecapean."

(Y/N) pergi ke ruang makan tanpa Mikasa. Dan saat ia ingin mengajak Erwin, ternyata Erwin sudah tidur. Karena (Y/N) tak tega membangun kan Erwin yang nampak sudah terlelap tidur, ia memutuskan untuk pergi sendirian.

(Y/N) memilih bangku kosong untuk ia tempati. Karena (Y/N) sedang sendirian, para lelaki mata keranjang merasa memiliki kesempatan besar dan mengahampiri (Y/N) untuk menggoda nya.

"Sendirian saja, kemana teman mu?" Ujar salah satu lelaki yang mencoba untuk menggoda (Y/N).

(Y/N) yang terbiasa dengan goda an itu hanya diam saja dan menganggap orang yang menggoda nya itu hanya angin lalu. (Y/N) melanjutkan makan malam nya dengan santai.

Karena tak di respon, lelaki mata keranjang itu lancang mendekat kan wajah nya pada telinga (Y/N) dan membisik dengan jarak dekat pada telinga (Y/N). "Kenapa tak menjawab pertanyaanku? Apakah kau mau nanti pulang ku antar ke kamar? Selain itu aku ingin bertamu sebentar ke kamar mu"

Tiba tiba seseorang bertubuh pendek meninju keras lelaki mata keranjang yang mendekat kan wajah nya pada telinga (Y/N).

(Y/N) yang terkejut segera memegangi tangan Levi karena khawatir jika terjadi perkelahian lebih lanjut.

"Sedang apa kau? Tak bosan juga kau menggoda dia? Cepat pergi dasar keparat!" Levi terlihat sangat kesal dengan apa yang lelaki mata keranjang itu lakukan pada (Y/N).

Tanpa ba-bi-bu para lelaki yang mencoba menggoda (Y/N) pergi dan lari terbirit-birit.

"Kenapa kau diam saja saat ada yang menggoda mu?" Levi melirik pada (Y/N) dengan wajah kesalnya.

"Aku malas meladeni lelaki seperti itu. Lebih baik aku pura-pura tidak mendengar nya."

"Cih."

"Sudahlah, aku tak apa-apa. Bagaimana tangan mu? Apakah sakit?" (Y/N) masih memegangi tangan Levi.

"Tidak. Sebaiknya kau lanjut kan saja makan malam mu."

"Baiklah."

(Y/N) kembali melanjutkan makan malam nya dengan santai. Tiba-tiba Levi duduk di hadapannya. (Y/N) yang merasa sedikit gugup hanya diam kemudian lanjut menyantap makanan nya.

"Kenapa kau makan sendirian?" Tanya Levi memecah keheningan diantaranya.

"Mikasa dan Erwin sudah tidur. Jadi aku kemari sendiri."

"Kenapa tak mengajakku?" Levi menatap (Y/N) hingga membuat pipi (Y/N) memerah.

"A-aku tak kepikiran."

"Kau melupakan ku?"

"M-maksud mu?" (Y/N) menjadi salah tingkah dan tidak mengerti apa yang pria itu katakan.

"Lupakanlah. Cepat habiskan makanan mu. Aku akan bicara sesuatu."

Karena merasa penasaran, (Y/N) segera menghabisi kan makanan nya. Setelah makanan nya habis (Y/N) segera mengelap mulut nya, menghabiskan minum nya dan membereskan wadah makan nya karena Levi tak akan senang bila melihat yang berantakan.

"Jadi, apa yang akan kau bicarakan?"

"Jadi, apa yang akan kau bicarakan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.























Lipai mau ngomong apa ke readers-chan? °_°

Update nya jadi slow soal nya lagi PTS hiksrott【 ͡╥ ω ͡╥】

Btw, siapa disini yang kena mental pas selesai baca manga chapter 138 ◔◡◔

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote & komen sebelum pergi ke lapak orang ≧◉◡◉≦

See u next chapter readers-chan(> ‿ ♥)





Sayonara^^

Love in Paradise IslandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang