Kerumunan mulai ramai mengelilingi mereka berdua. Para murid academy dari semua tingkatan penasaran siapa orang yang berhasil membuat profesor Ann yang terkenal galak itu naik pitam dan menghukum nya dengan cara adu duel dengan nya.
Tanah lapang yang seperti lapangan pada umum nya berhasil menarik semua atensi orang. Termasuk Marvin dan Mark yang menonton dari lantai tiga gedung kelas satu.
"Siapa yang berani membuat profesor Ann marah?"
"Siapa gadis bodoh yang tidak punya otak itu."
"Tapi, lihat. Dia tidak punya pin. Itu artinya dia rakyat jelata."
Kenapa masalah nya semakin runyam?
Aileen tidak terbiasa dengan kejadian beruntung yang terus dia alami selama seharian penuh. Bahkan ini masih belum jam makan siang dan masalah baru sudah datang.
"Ku beri kau pelajaran. Apa artinya sebuah sopan santun itu."
Lama kelamaan Aileen tidak kaget dengan rentetan kejadian yang semuanya berbau sihir ini. Aileen hanya ingin hidup tenang, tanpa berhubungan dengan semua karakter novel, dan profesor Ann malah mengajak nya berduel.
Aileen bahkan dapat melihat senyum licik profesor Ann yang terlihat sangat senang menjadikan nya benda penyalur amarah nya. Apa itu wajah yang pantas diperlihatkan profesor kepada murid nya?
"Aku hanya berdiri disini, tanpa bergerak sedikit pun, dan juga aku hanya akan menggunakan satu tangan ku merapalkan mantra. Kau harus mencoba bertama selama lima menit."
Yang benar saja, lima menit.
Dinding penghalang yang sudah disiapkan profesor Ann berlapis tiga yang cukup untuk menahan serangan yang terlempar ke para siswa.
Wuss~
Satu bola sihir berelemen angin berhasil di lemparkan nya dan untungnya Aileen dengan singap menghindari nya. Lagi dan lagi semua bola sihir berelemen angin itu berhasil dihindari nya.
"Cih, apa hanya itu saja yang kau bisa. Kali ini coba yang satu ini."
Aileen dapat melihat wajah tidak senang profesor Ann melihat Aileen berhasil menghindari lemparan sihir nya. Profesor Ann bersiap meramal sihir yang begitu panjang dan lingkaran sihir perlahan muncul. Ada tiga lingkaran sihir muncul di sekitar profesor Ann.
Tampangnya yang penuh kemenangan melemparkan sihir berbentuk panah kepada Aileen secara beruntun.
Dengan sigap jarak kami yang puluhan meter segera Aileen kikis sembari melewati sihir profesor Ann. Melompat, menunduk, tidak semuanya berhasil Aileen lewati. Beberapa darinya berhasil menggores wajah dan seragam nya.
Penghalang yang diciptakan profesor Ann membuat siapa pun di selain di dalam penghalang tidak bisa mendengar obrolan mereka berdua.
"Kau, aku yakin kau merayu kepala sekolah Marvin, bukan? Kau hanya rakyat jelata. Aku yakin karena tidak punya uang, kau memberikan tubuh mu sebagai gantinya bukan?" Tutur profesor Ann yang berhasil membuat menyulutkan api.
Aileen marah?
Tentu saja dia marah. Padahal dia berhasil masuk dan lolos semua ujian karena hasil kerja keras nya sendiri. Lunar dan Elios sudah membantu nya. Mulai dari cara membaca dan menulis di dunia ini, dan juga paman Carlos, kesatria James yang memberi dukungan. Mereka yang Aileen miliki di dunia ini, dan seenaknya dia. Orang asing yang terpaksa harus dia hormati menghina nya di hadapan semua murid academy.
Aileen menggenggam kuat tangan nya, menahan semua gejolak amarah.
"Apa kau marah? Oh lihat rakyat jelata yang tidak bertalenta ini marah. Apa yang kau bisa? Melempar sihir kepada ku dengan tangan kotor itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DARAH KAISAR I & II [SELESAI]
Fantasía"Apa ini karma bolos daring?" Gadis yang masih di bangku sekolah ini mati. Siapa yang menduga jika dia masuk ke dalam dunia novel yang sangat kakak nya gemari. War Empire Novel yang sangat di bucin kan kakak nya itu malah dia yang masuk ke dalam nov...