❝𝓖𝓪𝓽𝓱𝓮𝓻 𝓬𝓸𝓾𝓻𝓪𝓰𝓮 𝓵𝓲𝓴𝓮 𝔀𝓲𝓵𝓭𝓯𝓵𝓸𝔀𝓮𝓻𝓼.❞
_̲_̲_̲_̲_̲_̲_̲_̲_̲_̲
Bagi Jian solidaritas dalam pertemanan adalah nomor satu, tidak boleh di lewatkan, jangan di lupakan. Karena itu meski kata orang-orang tingkah Jian kecentilan, Jian tetap berusaha berteman baik dengan Satya yang akhir-akhir ini terlihat murung di sekolahan.
Jian selalu sibuk dengan kekasihnya, Gal. jadi tidak mempunyai waktu luang untuk sekadar menemani Satya berbagi candaan, Jian hanya memberikan bekal setiap pagi untuk Satya jika tidak sengaja berpapasan atau Jian akan memberikan diam-diam di kolong meja Satya. Jian tahu, Satya tidak pernah sarapan dengan benar.
Berharap dengan begitu, Jian tidak akan membuat kekasihnya terluka dan tidak akan membuat Satya merasa di tinggalkan.
"Jian."
Jian terpaku karena sudah sebulan lebih memberikan Satya bekal, ini pertama kalinya dia ketahuan oleh Gal. Padahal Jian ingin diam diam karena takut tidak diberi izin oleh Gal, sialnya pagi ini ntah karena apa Gal malah datang lebih pagi dan masuk kedalam kelas Satya yang berbeda.
"Iya?" Jawab Jian berusaha menahan debarnya yang semakin tinggi.
"Udah berapa lama kamu begini?"
Jian menunduk tidak berani menatap lawan bicaranya, biasanya setelah Jian melakukan kesalahan Gal akan memarahinya habis-habisan, setelah itu mendiamkan Jian seolah Jian tidak pernah ada, beruntung kalau hanya sehari dua-hari, marahnya Gal bisa lebih lama lagi.
"Jangan marah, Gal.."
"Jawab."
--"dan jujur."
"Udah sebulan lebih."
"Kamu bohongin aku selama sebulan lebih, Jiana Puridya?" di akhir kalimat Gal terkekeh pelan, tawa yang terdengar kecewa.
"Maaf, Gal."
"Jauhin Satya dan jangan pernah berhubungan sama dia lagi."
Sontak perkataan Gal membuat Jian menatapnya dengan pandangan tidak percaya. "Tapi dia temen aku, Gal."
"Aku pacar kamu, Jian."
"Tap---"
"Buat apa kita pertahanin hubungan kalau kamu selalu ngeprioritasin temen kamu, Jian? kalau begitu, kenapa kamu engga pacaran sama dia aja?"
Benar.
Semua orang juga berkata demikian, tetapi apa boleh buat jika hati Jian malah mendarat pada Gal, sosok pemuda yang tidak sengaja menolongnya sekali dari cidera, bukan kepada Satya.
"Aku cuma suka sama kamu."
"Ngga perlu bilang apa-apa lagi, aku tunggu keputusan kamu dalam minggu ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓦𝓲𝓵𝓭𝓯𝓵𝓸𝔀𝓮𝓻𝓼
Teen Fiction⚈̥̥̥̥̥́⚈̥̥̥̥̥̀ 𝓚𝓪𝓽𝓪𝓴𝓪𝓷 𝓫𝓪𝓱𝔀𝓪 𝓙𝓲𝓪𝓷 𝓶𝓮𝓶𝓪𝓷𝓰 𝓹𝓮𝓻𝓮𝓶𝓹𝓾𝓪𝓷 -𝓮𝓰𝓸𝓲𝓼- 𝓴𝓪𝓻𝓮𝓷𝓪 𝓽𝓲𝓭𝓪𝓴 𝓲𝓷𝓰𝓲𝓷 𝓶𝓮𝓷𝓲𝓷𝓰𝓰𝓪𝓵𝓴𝓪𝓷 𝓢𝓪𝓽𝔂𝓪 𝓼𝓮𝓻𝓽𝓪 𝓽𝓲𝓭𝓪𝓴 𝓶𝓪𝓾 𝓴𝓮𝓱𝓲𝓵𝓪𝓷𝓰𝓪𝓷 𝓖𝓪𝓵𝓽𝓪𝓯.