Sorry kemaren jadinya bullshit doang :')
Ga terlalu banyak yang diubah, jadi mau di skip juga boleh.
Typo(s) everywhere.
.
Suara derak kayu yang hancur lebur terbakar oleh api yang membumbung tinggi ke langit itu membuat siapapun tak berani mendekat lebih jauh. Sorak sorai amarah yang mengudara bersatu dengan deru api yang membara. Mengerikan.
Menusuk telinga. Memaksa diri bangun walau mata tak dapat sedikitpun terbuka.
"LEPAS! AKH!"
Takut. Takut. Siapapun.
Tolong!
"LEPASKAN AKU SIALAN!!!" teriakan amarah itu menyapa.
Seseorang. Aku bisa mendengarnya.
Suara itu...
Siapa?
Mengintip dibalik kelopak. Rasa sakit menjalar ke seluruh tubuh. Sampai rasanya tak sanggup untukku membuka mata.
Tapi suara itu ...
"一 !"
"TIDAK!"
"TIDAK!!"
" JE一 !"
Tidak. Jangan menangis.
Jangan air mata itu. Aku tidak ingin siapapun menangis karena diriku.
Tolong. Siapapun kau ....
Siapa ... ?
"J 一 "
"ARRRGGGGHHHHHH!!!"
Teriakan terdengar menggema ke seluruh ruangan. Kelopak mata yang ditemani bulu mata tebal nan lentik itu terbuka paksa, nafasnya tersenggal. Zagan menatap lurus penuh kejut dan berakhir terduduk diatas ranjang. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat, rasanya seperti jantungnya siap untuk melompat keluar.
Sakit.
Zagan meringis. Detak jantungnya terlalu kuat. Keringat dingin sebesar biji jagung berlomba-lomba membasahi kening dan lehernya.
Pria bermata bagai bulan sabit itu mengusap wajahnya kasar. Berusaha menenangkan dirinya sendiri. Mimpi itu benar-benar mengerikan.
Tentunya bermimpi tentang diri sendiri yang dibakar hidup-hidup bukanlah hal yang menyenangkan. Ia bahkan masih bisa merasakan panasnya api menjilat kulit nya.
Zagan bahkan mengingat jelas seseorang yang terus berteriak frustasi. Bahkan hingga meneteskan air mata untuknya.
Siapa?
Kedua netra itu bergulir, menatap keluar jendela dan matahari belum menampakkan diri ke permukaan.
Bagus. Sekarang ia takut untuk kembali menutup matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNAL [ON HOLD]
Fantasi[Romance-Fantasy] [Slow-plot] [BXB] Dewa senang sekali bermain-main dengan takdir keduanya. Memutar-mutar skenario dan membuat salah satunya putus asa. Penuh liku dan luka. "Aku akan melakukan apapun, kumohon. Kembalikan dia dalam pelukku" ©2021