30. Rasa

9 3 2
                                    

Play now • Sunjae - I'm Missing You

***

Kalo ada typo tolong diingetin
Selamat membaca✨

***

Langit, bintang dan segala yang ada di atas sana aku suka. Apalagi? Kamu? Uhm, tentu aku suka semua yang berkaitan dengan kamu.

✿✿✿

15/I/2016

Dear Diary,
Hai. Gimana kabar kamu? Udah satu tahun aku gak nulis disini. Maaf ya..

Kamu sedikit berdebu waktu aku nemuin kamu di atas lemari boneka ku. Entah gimana kamu bisa ada disana? Aku sempet kehilangan kamu waktu itu. Aku udah nyari kamu kemana-mana tapi gak juga ketemu, dan sekarang akhrinya ketemu.

Aku mau cerita sedikit sama kamu …
Di awal tahun ajaran baru, aku ngerasa canggung saat ketemu sama Ary, padahal kan setiap hari kalo di rumah juga ketemu. Kamu Tau kenapa? Ini aneh.

Arkan tengah membaca buku diary milik Zahra setelah pulang dari rumah Zahra. Ia merasa lelah, tapi rasa penasarannya mengalahkan lelahnya.

27/2/2016

Dear Diary,
Oh ayolah! Ini terlalu kekanak-kanakkan, Zahra.

Kamu tau? Hari ini ada les private, seperti biasa aku sama Ary bakal berangkat bareng. Tapi, … begitu sampai disana Ary cuekin aku? Dia malah main sama anak cewek baru yang aku gak tau siapa namanya itu. Ihh, aku tuh kesel banget!

Cemburu sama sahabat sendiri boleh nggak sih?

3/3/2016

Dear Diary,
Hari ini Ary tanya sama aku, katanya "hal apa aja yang kamu sukai di dunia ini, Ra?"

Dengan begitu tenang dan senang aku jawab, "langit, bintang, dan segala yang ada di atas sana aku suka." Ary ngeliat aku dengan tatapan intimidasi yang aku balas dengan senyuman manis bak dewi yang tak berdosa. Kamu tau? Dalam hati aku tersenyum kegirangan dan diam-diam aku menambahkan, "apalagi? Kamu? Uhm, tentu aku suka semua yang berkaitan dengan kamu."

Ry, apa ini terlalu lebay? Apa boleh aku menyimpan rasa sama sahabat aku sendiri? Apakah itu bukan perbuatan yang terlarang?

Arkan menghembuskan nafasnya lelah. Oke, dia tak sanggup membacanya lagi, matanya sudah benar-benar lelah kali ini. Ia menutup buku diary milik Zahra dan mematikan lampu meja belajarnya.

***

"Iya udah iya. Jadi, mau makan ketoprak atau bubur ayam?" tanya Ary sambil cengengesan.

"Boleh nggak sih aku makan dua-duanya?!" tanya Kiran sambil mengerucutkan bibirnya kesal.

"Ya kalo kamu kuat mah, sok atuh," goda Ary lalu tertawa setelahnya.

"Ihh kenapa harus kasih pilihan yang susah? Aku kan suka ketoprak, suka bubur ayam juga! Kalo kaya gini kan aku jadi pengen makan dua-duanya!"

"Ya udah tinggal pesen dua-duanya, gak usah takut aku bangkrut haha," ucap Ary sedikit menyombongkan diri.

"Iyain enggak?"

"Udah, gimana? Mau makan ketoprak atau bubur ayam?" ucap Ary mengulang pertanyaannya.

"Bingung."

"Ya udah, gini aja. Kamu pesen ketoprak, aku pesen bubur ayam, gimana?" usul Ary mengakhiri kebingungan Kiran.

"Oke," jawab Kiran dan melenggang pergi meninggalkan Ary.

"Lah ditinggal?" tanya Ary entah kepada siapa.

"Dih lama," sindir Kiran begitu Ary sampai dan langsung mendudukkan dirinya di depan Kiran.

"Mau minum apa?" tanya Ary tak menggubris sindiran Kiran.

"Apa aja yang penting bisa diminum," jawab Kiran sambil memainkan ponselnya.

"Oke. Berarti air comberan mau ya?" tanya Ary jahil yang hanya diangguki oleh Kiran karena fokusnya hanya tertuju pada ponsel.

"HEH! Kamu mau kasih pacar kamu minum air comberan?! Yang bener aja, Ry!! Otak kamu dimana?" Ary tertawa senang ketika Kiran menyadarinya.

"Ya tadi katanya apa aja yang penting bisa diminum," ucap Ary disisa tawanya yang belum reda.

"Ya nggak air comberan juga kali, dikira aku bebek apa?"

"Ya lagian kamu main hp terus dari tadi," sindir Ary dan melipat tangannya didepan dada.

"Aku baru juga pegang hp," ketus Kiran.

"Jadi mau minum apa?" Ary mengulang pertanyaanya.

"Minum darah kamu!!" ucap Kiran terlanjur kesal.

Ary mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu tangannya meraih garpu di depannya dan menyodorkannya kepada Kiran.

"Buat?" tanya Kiran bingung.

"Katanya kamu mau minum darah aku," ucap Ary polos lalu meraih tangan Kiran dan meletakan garpu di tangan yang lebih mungil darinya.

Kiran mengangguk lalu mengelus dadanya menggunakan tangannya yang bebas dan mengucapkan kata 'sabar' berulang kali.

"Pas pembagian otak, kamu dateng gak sih?" tanya Kiran sambil menahan emosinya.

"Enggak," ucap Ary begitu santainya dan tersenyum lebar menampakkan deretan giginya yang rapih.

Kiran menarik nafasnya dalam-dalam dan bersiap memukulkan garpu yang dipegangnya ke kepala Ary. Namun, ia urungkan niatnya itu ketika melihat sosok yang tak asing berdiri tak jauh dari tempat mereka berdua duduk.

✿✿✿

#HaiHai
Pendek? Ho'oh ini pendek😭
Gapapa, selanjutnya bakal panjang kok.

Jangan lupa tinggalkan jejak
See you next part
Love
HarlinaPutri❣️

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang