Part 1~ Tersisih ~

7.8K 516 13
                                    

Kembali dalam kesendirian
Menatap tanpa menyuarakan
Mendengar setiap kesunyian
Memejam dengan segala kegelapan
Tersisih dengan seluruh kekelaman
~

•••

Author pov

Dinginnya malam tak mengusik gadis bersurau hitam legam itu untuk berpindah dari balkon kamar. Aluka Alkenzia menikmati malam yang selalu menemaninya dalam berkeluh kesah. Menatap langit gelap yang dihiasi  taburan gemerlap bintang dengan pandangan kosong.

Bipppp

Suara klakson mobil memecah lamunan Aluka.

Seorang lelaki dengan style kemeja dan celana hitam serta jas hitam yang tersampir di tangannya keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu utama dengan langkah pasti dan muka datar serta tatapan tajamnya menambah ketampanan dari Alfen Albernando yang mampu melemahkan lawan bicaranya dengan pandangan matanya.

"Papaa.." Pekik gadis sambil menyambar dalam pelukan Alfen.

" Luna udah nunggu papa dari tadi. Kita jadi pergi kan Pa?"

" Jadi."

" Yeyy... Papa lama banget sihh mama udah dandan dari tadi looo.."

" Enak aja kamu!" Sembur perempuan dengan balutan gaun selutut warna maroon serta rias natural yang menambah kecantikan Ibu 2 anak itu yang tak lain adalah Farasyia Nasyika yang tengah menuruni tangga.

" Mama cantik ya pa?"

" Iya." Jangan lupakan raut datar yang selalu melekat dalam diri seorang Alfen.

" Ahhh... Sudahlahh jangan membuatku malu Alfen." Rona pipi syia sudah tidak dapat ia bendung lagi.

"Hahaha..."

Tanpa mereka sadari dari tadi ada seorang gadis yang melihat keharmonisan mereka di lantai atas.

" Mereka bahagia banget ya. Benar benar keluarga harmonis, dan aku? Aku cuma benalu di keluarga ini." Senyum hambar menghiasi wajah Aluka. Ya, gadis itu adalah Aluka yang selalu tersisihkan dan tak pernah dianggap kehadirannya.

" Wahhh... Kayaknya seru banget ya?" Aluka memilih untuk bergabung bersama keluarga yang tak pernah menganggapnya.

"..." Hening. Keadaan langsung menjadi sunyi setelah Aluka turun dan bergabung.

" Luna. Emangnya kamu mau kemana sama Papa dan Mama?" Tanya Alu memecah keheningan.

" Gue mau dinner sama Mama dan Papa. Kenapa?!"

" Alu ikut ya Ma?"

" Fen, kamu siap siap sana! Aku sama Luna tunggu sini." Perintah Syia tanpa menghiraukan permintaan Aluka.

Alfen pergi ke atas untuk mandi dan mengganti baju tanpa sepatah  katapun.

" Ma, Luna udah cantik belum?"

" Kamu selalu cantik sayang."

"Ma, Alu boleh ikut kan Ma?" Tanya Aluka sembari berjalan mendekat mamanya yang tengah duduk di sofa.

" Berhenti! Jangan dekat dekat saya! " Dengan penekan pada setiap kata yang ia lontarkan.

Aluka tersentak dan reflek berhenti dengan tubuh yang menegang di tempat.

" Iy...iya... Maaf Ma. Alu lupa. Tapi aku boleh ikut kan Ma?"

" Nggak! Kamu makan dirumah!" Sambil memalingkan muka ke samping.

" Ta...tapi... Nggak ada stok makanan ma dirumah. Kan Mama belum belanja bulanan."

" Cukup! Kamu itu jadi anak jangan manja?! Jangan banyak ngeluh bisa nggak?! " Syia naik pitam hanya karena aluka banyak bicara.

" Ma...maaf... Ma. Alu udah banyak ngel..."

" Sudah. Jangan bicara lagi! Saya muak lihat muka kamu. Pergi dari rumah ini sekarang juga!" Sanggah Syia sebelum Alu meyelesaikan ucapannya. Selalu seperti ini, Alu pasti akan di usir setelah membuat Syia marah. Bukan membuat, lebih tepatnya Syia yang tak pernah bisa jika tidak memarahi Alu sehari saja.

" Ayo pergi!" Ajak Alfen yang sudah memakai kaos hitam dipadukan dengan celana berwarna navy selutut. Astaga Alfen terlihat sangat tampan dengan perpaduan itu. Benar benar hot daddy wkwk.🤣

" Hayukkkk... Berangkattt" seru Aluna yang terlihat sangat semangat sembari menggandeng tangan Alfen.

" Kamu. Keluar dari rumah saya! Saya nggak mau kamu nanti mencuri barang barang berharga di rumah saya." Sungguh kata yang menyayat hati dari mulut Farasyia Nasyika.

" Iy...iya... Ma. Alu pergi ke rumah Papa aja ya? Mama nggak usah khawatir kalau nanti aku nggak pulang. Aku mau tidur di rumah Papa." Seraya tersenyum getir, ia memajukan tangannya dengan niatan untuk menyalami Mamanya. Dirasa tidak ada niatan Syia untuk membalas Alu menurunkan tangannya.

" Papa Alfen. Alu pergi ke rumah Papa ya? "

"..." Seperti biasa tidak ada sahutan dari mulut Alfen.

"Assalamu'alaikum" Alu melangkah keluar pintu rumah menuju gerbang.

Setelah kepergian Alu mereka semua masuk menuju mobil dan keluar rumah. Tanpa mereka sadari Aluka mengintip dari balik gerbang dan mendengar keluarganya bersenda gurau di dalam mobil.

" Mama ninggalin aku lagi sendiri. Mereka selalu menyisihkan aku di dalam lautan kesepian. Sakit ma hati Aluka. Hiks... Hiks.." Setetes bulir bening jatuh dari pelupuk gadis itu.

" Kenapa Mama selalu ninggalin Aluka dengan rasa sakit ini ma? Dada aku sesak Ma. Hiks... Hiks..." Gadis itu memukul mukul dadanya yang sesak seakan menahan batu yang menimpa hatinya.

Dengan langkah gontai dan tatapan yang penuh dengan kekosongan, Aluka berjalan menuju rumah keduanya yang selalu menjadi tempat sasarannya ketika diusir oleh Mamanya.

" Semoga aja Papa lagi capek buat marah sama aku dan mau berbaik hati nerima aku di rumahnya."
Lengkungan bibirnya membentuk senyuman indah yang mampu membuat siapa saja yang melihat akan terpesona dengan ketulusan gadis itu. Lain dengan hatinya yang sudah jauh dari kata baik baik saja.

•••

Hollaaa... Para readers aku🤗

Ketemu lagi sama aku nihh
Jangan bosen bosen yaaa ketemu ama author yang membahana setinggi gunung himalaya wkwkkwk

Gimana nih sama part 1 ini?
1 kata buat Mom Syia?
1 kata buat Hot Daddy Alpenn?
1 kata buat Aluka?
1 kata buat Aluna?
Nyesek ga part 1 ini?
Masih awal gaess belum terlalu nyesek kan? Wkwk

Penasaran gak sebenernya Papa Alu tu siapa? Haha sabar gaess kalian tebak tebak aja dulu. Next part pasti bakal tau kog.

Yang udah baca jangan lupa tinggalin jejak yaa
Vote,comment, And Share ke temen temen kalian yaaa
Comen kalian bangun semangat aku buat up nihhh

Jadi, Up nggak ni??

•••

Salam manis dari aku buat kalian 🤗

Aluka (Proses Penerbitan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang