06. Vrede

3.1K 252 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Sosok pria bertubuh tinggi semampai berdiri dihadapan Junhwa setelah pintu utama rumah terbuka. Pria itu nampak sedikit terkejut sesaat setelah membuka pintu.

"Oh kalian," ucap Johnny. Berusaha senetral mungkin.

Junhwa dan Jaemin masih terdiam di depan pintu rumah. Dengan perasaan gugup dan tubuh gemetar, Junhwa hanya bisa menundukkan kepala. Tidak mampu menatap Johnny.

"Siapa, Kak?" Tanya seorang gadis dari arah belakang Johnny. Gadis itu nampak terlihat memakai celemek yang sedikit kotor karena tepung menempel diatasnya.

"Kok gak masuk? Kayak bukan orang rumah aja." Ucap Sunhwa. Gadis itu mendorong tubuh Johnny ke arah samping. Supaya tidak menghalangi jalan masuk. Kemudian menarik lengan Junhwa dan membawanya duduk ke atas sofa.

Orang rumah yah. Junhwa tidak yakin kalau dirinya masih pantas disebut sebagai orang rumah.

"Lagi bikin kue yah? Harum banget," tebak Jaemin.

"Iya. Mau cobain gak? Udah ada yang mateng. Sekalian gue mau bagiin kue ini ke temen-temen Kak Jo, baru nyoba resep baru."

Jaemin dan Sunhwa larut dalam obrolan di area dapur. Sambil sesekali mengirim sinyal kepada Sunhwa agar mereka bisa memberi sedikit ruang pada kakak-adik yang masih belum bisa berdamai dengan diri sendiri dan orang lain.

"Gimana, sehat?" Tanya Johnny setelah mengambil tempat duduk di samping Junhwa.

Junhwa hanya bisa mengangguk. Ia trauma, trauma dengan caci maki Johnny dan semua kata kasar yang telontar dari mulut pria itu.

"Masih betah di mansion Jaemin?" Tanya Johnny.

Junhwa sedikit mendongak, bingung harus menjawab apa. Tubuh Junhwa menegang saat Johnny merangkul pundaknya.

"Maafin gue yah, gue tau gue udah kelewat batas. Gue buta sama fakta, maaf karena gue udah berlaku gak adil sama lo."

Sial. Junhwa merasa matanya perih. Ia semakin menundukkan kepalanya saat Johnny menyelesaikan kalimatnya.

"Udah ah jangan nangis. Udah gede." Johnny menarik Junhwa ke dalam pelukannya, di dalam dekapan itu Junhwa menumpahkan seluruh air matanya.

"M-maafin gue juga," ucap Junhwa sembari sesegukan.

"Gue yang salah. Gue gak bener jagain adek gue. Gue udah berlaku gak adil. Bego banget emang."

Junhwa melonggarkan pelukannya, Johnny segera menghapus jejak air mata yang tercetak jelas dipipi Junhwa.

Diam-diam, Sunhwa dan Jaemin ikut terharu menatap bagaimana Junhwa dan Johnny saling mengucap maaf. Merajut kembali tali yang hampir putus hanya karena ego.

"Udah lama gue nunggu moment ini." Ucap Jaemin. Satu menit berlalu, tidak ada tanggapan dari Sunhwa.

Jaemin menoleh, melihat Sunhwa yang ternyata sudah ikut menangis sesegukan. Kemudian gadis itu berlari menghampiri dan memeluk keduanya.

[✓] Acquisitive Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang