Allena membersihkan serbuk serbuk kopi yang menempel di kakinya. Dia sangat telaten mengobati kakinya yang Memar karna air panas. Tiba tiba dia teringat saat dia mengobati Hamzah yang terluka karna bermain Bola. Saat itu Hamzah hanya mendengarkan Allena mengerutuk, padahal lukanya sangat kecil
Air mata Allena mengalir mengingat kejadian di dalam tadi. Dulu Hamzah sangat tidak suka saat ada orang membuat Allena menangis, tapi justru dia lah yang sekarang membuat Allena menangis
"Aku kangen kamu Hamzah..hiks"
Telepon di meja Allena berbunyi. Allena langsung menghapus air matanya dan mengangkat telpon itu
"Keruangan saya sekarang dan bawa jadwal saya 1 minggu kedepan"
Baru ingin menjawab, panggilan itu terputus.
Allena bergegas mengambil berkas di mejanya. Ia mengetuk dan membuka pintu saat sudah di persilakan
"Ini jadwal Pak Hamzah untuk satu minggu kedepan" Allena memberi berkas itu dengan gemetar
Saat Hamzah meriksa berkas itu, Allena terus memperhatikan wajah tampan Hamzah. Dia salah, Hamzah tidak setinggi dirinya. Dulu memang Allena yang sedikit lebih tinggi, tapi sekarang Hamzahlah yang sangat tinggi darinya.
"Ini sabtu ada pertemuan?"
"Saya lihat, sabtu Bapak memang ada pertemuan dengan Pak Alex"
"Apa siangnya saya ada jadwal lagi?"
"Tidak ada, Pak"
"Baiklah, kamu boleh keluar"
Allena keluar ruangan yang kata orang adalah ruangan Neraka, padahal Allena ingin lebih lama melihat wajah Hamzah
Dia sangat ingin mengaku kalo dialah Ara nya Hamzah. Tapi, Apakah Hamzah masih mengingatnya. Lagian sekarang Hamzah bukanlah sekelas dengannya. Dia sekarang sangat tampan dan kaya raya. Wanita sepertinya tak pantas untuk Hamzah
Awal Allena masuk ke perusahaan itu memang untuk Hamzah, tapi dia tidak menyangkah bahwa Hamzah tidak langsung mengenalnya. Dan Allena rasa, selama ini Hanya dia sendiri yang berusaha mencari keberadaan Hamzah, Tapi Hamzah sepertinya tidak
"Kamu mengharapkan apa si Allena, ini sudah 15 tahun lalu. Sudah pantasnya Hamzah tidak ingat" Gumam Allena saat di ruangannya
-My Little Friend-
Allena memeluk boneka kesayangannya. Boneka ini banyak menyimpan kenangan bersama Hamzah. Dia tidak perna membawa boneka ini bermain kecuali saat tidur, dia akan terus memeluknya. Karna dulu dia pikir, tidak akan ada yang menjahit sebaik Hamzah kalau Reza merobek Bonekanya lagi
Wanita itu melamun di kamar nya,dia memikirkan bagaimana kedepannya. Apakah dia mengundurkan diri? Ah tidak, dia harus mendapatkan uang untuk membantu Ibu Panti
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Friend (On Going)
RomansaVote dan Komen guys Setelah beberapa tahun kemudian, akhirnya Hamzah dan Allena di pertemukan kembali. Allena harap Hamzahnya tetaplah menjadi Hamzah kecilnya. Tapi sepertinya perjuangan Allena untuk bertemu Hamzah setelah 15 tahun lamanya terasa sa...