-52- [ Maafkan Aku ]

272 58 61
                                    

setelah pertengkaran hebat itu, Sowon kembali ke apartemennya. apartemen yang sudah tidak ia tempati karena ia tinggal dengan Sinb.

semua perabotan masih ada dan dalam keadaan bersih karena Sowon rutin datang untuk membersihkannya.

Sowon pun langsung menaruh kopernya di sembarang tempat dan duduk di sofa ruang tamunya. saat ia menyenderkan kepalanya, lehernya terasa sakit.

ia pun memegangnya dan ternyata ada sedikit darah yang keluar. Sowon pun bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dan melihat apa yang terjadi dengan lehernya.

terdapat garis merah dan juga luka kecil karena ia menarik paksa kalung tadi dari lehernya. ia mengambil obat dan mengobati lehernya. setelah selesai, tidak lupa ia menempelkan plester di luka itu.

"jadi ini hanya luka?"

"S-sowon eonnie sejak kapan kau-"

"kau tidak mungkin melakukannya dengan orang lain kan?"

"a-apa maksudmu? melakukan apa?"

kenangan itu terlintas di pikiran Sowon. ia tersenyum kecil lalu langsung mengingat apa yang baru terjadi.

"ckk sudah gila kau Sowon!" ucap nya lalu langsung keluar dan masuk ke dalam kamarnya.

"yak Hwang Sinb! apa kau akan terus memainkan ponselmu seharian? istirahatkan matamu!"

"baiklah kemari"

Sowon dan mendekat ke Sinb. Sinb menatap Sowon lekat selama beberapa menit lalu kembali memainkan ponselnya.

"yak! kubilang istirahatkan matamu!"

"iya tadikan sudah, dengan melihat wajahmu energi mataku langsung penuh"

"yasudah kalau gitu jangan lihat ponselmu dan lihat saja aku"

"tidak boleh, jika aku melihatmu terus aku... "

"kau kenapa?"

"aku jadi ingin..."

Sinb melihat ke arah bibir Sowon.

"dasar mesum!"

lagi-lagi Sowon melihat kenangan itu di kamarnya dan tersenyum. namun tak lama kemudian ia sadar dan menepuk pipinya.

"sadarlah Kim Sojung!" ucap Sowon.

Sowon melewati malam itu dengan cukup berat, ia tidak bisa tidur. dari pada perasaan marah dan kecewanya, tanpa ia sadari ia malah merindukan Sinb. semalaman ia terus memikirkan kenangan-kenangan manisnya dengan Sinb dan satu persatu semakin jelas dan mulai membuat pertahanan Sowon runtuh.

setiap kali pertahanan Sowon runtuh, ia kembali mengingat momen-momen pahit yang terjadi tadi, sehingga rasa marah.. emm bukan, rasa gengsi nya yang lebih unggul. entah kenapa tapi setelah mengingat kenangan-kenangan manis dengan Sinb, ia lupa akan kemarahannya.

disisi lain Sinb masih murung. ia sekarang jadi sangat diam dan sering melamun. pertengkaran itu membuatnya tidak habis pikir. ia sangat marah dan sakit hati atas setiap kata-katanya dilontarkan oleh Sowon.

sekarang Sinb sedang melamun di kamarnya. Tiba-tiba matanya tertuju pada benda-benda couple dan foto-foto mereka yang di pajang di salah satu sudut kamarnya.

Sinb perlahan berjalan mendekat ke foto-foto itu.

tidak heran dia sangat cuek, dia sudah jarang bilang bahwa dia mencintaiku dan ternyata karena memang dia sudah tidak merasakan itu lagi. perasaannya sudah berubah, dia sudah tidak mencintaiku lagi... ah.. apakah dia sebenarnya pernah mencintaiku? dari dulu aku yang terlalu memaksakan perasaanku padanya, bodoh sekali kau Sinb -batin Sinb.

Connected [KSJ x HEB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang