9) Malam Panjang Milik Semua

2.4K 339 89
                                    

[TW! Anal Sex, Non-Concensual Sex, Underage Sex(?)]

.

Serangga kecil berkelip terbang di sisi lain sungai. Meski sinar dari binatang kecil tidak mampu memberikan sedikit saja penerangan untuk hutan utara, kehadirannya cukup membuat penghuni hutan merasa senang. Termasuk Chan dan Jeongin yang sedang bermain di sungai.

Sang omega sedang berenang di sungai yang tidak terlalu dalam sementara Chan menunggui dari pinggir. Beberapa kali Jeongin melihat ke arah Chan, sekedar untuk memastikan alpha itu masih menunggu.

"Kakak tidak renang?" Tanya Jeongin sambil menatap Chan penuh harap.

"Hanya orang aneh yang mandi tengah malam, Jeongin." Jawab Chan sebagai bentuk penolakan. Jeongin langsung cemberut begitu mendengarnya.

"Aku aneh?" 

"Iya...." Chan menjawab lagi sambil bercanda.

"Jahat!" Jeongin berseru kemudian kembali menyelam di dalam air.

Chan tertawa saja melihat sisi kekanakan Jeongin. 

Tadi, ketika Chan berniat untuk jalan-jalan mencari udara segar, tanpa sengaja dia bertemu dengan Jeongin yang berniat mandi. Omega itu bilang, dia mau membangunkan Hyunjin. Sudah jadi kebiasaan untuk Hyunjin menemaninya mandi setelah heat. Chan buru-buru menawarkan diri menggantikan Hyunjin menemani Jeongin. Mengingat Hyunjin sepertinya sedang butuh istirahat. 

Jeongin keluar dari air setelah puas bermain. Aroma heat-nya pun juga sudah menghilang. Tidak lagi dia merasa lengket dan kotor.

Chan memberikannya selembar kain untuk mengeringkan diri. Kemudian alpha itu menepuk tempat kosong di sebelahnya. Menyuruh Jeongin untuk duduk.

"Terima kasih mau menemaniku kak." Ucap Jeongin sambil menyelimutkan kain itu ke seluruh tubuhnya.

"Sama-sama. Aku juga sekalian jalan-jalan..."

Jeongin terkikik pelan. Ia kemudian terdiam sambil menatap kunang-kunang yang sekarang mulai terbang mendekati mereka. Serangga itu kini beterbangan disekitarnya dan Chan. Membuatnya beberapa kali memekik senang sambil berusaha menangkap salah satunya.

"Jeongin," Panggil Chan untuk mendapatkan perhatian sang omega muda.

"Hmm?" Jeongin menanggapi, masih dengan sibuk berusaha menangkap satu kunang-kunang. 

"Kalau di hutan, bagaimana kamu menghadapi heat? Tidak ada obat, tidak ada mate..."

Satu kunang-kunang hinggap di kepala Chan. Mata dan mulut Jeongin membulat melihatnya. Dengan kedua manik mirip rubah itu, dia menatap penuh harap Chan agar memberinya izin menyentuh kepalanya. Chan menahan tawa, tapi juga mengisyaratkannya untuk melakukan apa yang Jeongin mau.

"Aku tahan... Sampai gelombang heatnya lewat, aku tahan saja. Huph!" Jeongin menangkup tangannya di kepala Chan, untuk memerangkap kunang-kunang.  Chan diam saja. Berusaha membantu sang adik dengan tidak banyak bergerak.

"Dapat tidak?"

Jeongin membuka sedikit kedua tangannya di hadapan Chan. Senyum kekanakannya lalu muncul. 

"Dapat!"

Chan mengusak kepala Jeongin karena gemas melihat tingkahnya itu.  Mata Jeongin jadi terlihat makin berkilauan karena merasa senang. 

"Itu... Menyiksa kan?"

Jeongin mengangguk.

"Lalu kenapa Hyunjin tidak menandaimu? Kenapa dia tidak membantumu dalam heat-mu?"

North Yellow Woods | HyunjeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang