7. Begin

62 6 0
                                    

Halo gais...

Happy Reading...

***
'

Terkadang rasa cinta bisa membutakanmu.'

***

Hari ini adalah hari terakhir mereka latihan dan keresahan Seulgi mengenai pembicaraan tempo hari bersama Jimin tidak bisa benar-benar hilang, justru perasaan itu semakin hari semakin membuatnya takut.

Rumor mereka pun semakin berkembang. Seulgi tidak tahu, tapi hal itu membuatnya semakin takut. Tidak seperti biasanya.

"Kau terlihat tidak bersemangat, Unnie. Apa ada hal yang mengganggumu?" tanya Lisa begitu latihan break sebentar.

Seulgi mengangguk. "Kau tau rumor yang beredar saat ini?" tanya Seulgi membuat Lisa gelagapan sendiri. Lisa tau tentang rumor itu. Tentang Jeonyeon Twice yang menyukai Park Jimin - yang notabennya adalah kekasih Seulgi.

Tapi yang tidak Lisa ketahui, kenapa bisa Jeongyeon Unnie menyukai Jimin? Padahal setahu dirinya, mereka jarang sekali berpapasan.

"Aku tau. Apa itu yang mengganggumu? Eyy! Jangan terlalu dipikirkan, Unnie. Itu hanya sebuah rumor."

"Rumor adalah kebenaran yang tertunda, bukan?"

Lisa berdeham. "Aish! Unnie, everything will be okay. You just have to believe him."

Seulgi terkekeh. Ucapan Lisa mengingatkannya pada Jimin. Cowok itu juga mengatakan hal yang sama tapi entah kenapa keresahan masih selalu membayanginya.

"I do. But, aku tidak tahu harus bersikap seperti apa ketika berpapasan dengan Jeongyeon. You know, kita adalah teman."

"Bersikap seperti biasa saja. Jeongyeon Unnie pasti akan menjelaskan bahwa rumor yang beredar itu bohong. Kau tenang saja Unnie."

Seulgi tersenyum tipis. Seulgi berharap seperti itu, tapi sampai sekarang tak ada omongan dari Jeongyeon bahwa rumor itu bohong - meski Seulgi yakin anggota Twice lainnya sudah mendengar rumor ini. 

Tapi ya sudahlah, mungkin Jeongyeon belum mendengar rumor ini sehingga tak ada omongan yang dikeluarkan. Seulgi mencoba berdikir positif. Tak ingin pertemanan mereka renggang begitu saja.

"Sudah, Unnie. Lebih baik kita kembali latihan. Besok adalah puncak acaranya. Kau tentu tak ingin menghancurkan debut pertamamu dengan Jimin, kan?" canda Lisa mencoba mencairkan suasana.

Seulgi tertawa. "Kau ada-ada saja. Baiklah kita kembali latihan, tapi jangan lupa traktir aku Subway, aku sedang menginginkan itu saat ini."

"Kau hamil, Unnie?"

Seulgi melotot tak percaya. "Kau mau mati?"

***

Di lain tempat dengan waktu yang beesamaan, semua anggota Twice minus Mina dan Momo tengah berkumpul di ruang tengah dorm mereka.

"Unnie, apa kau sudah mendengarnya?" Tanya Chaeyong.

"Dengar apa?" tanya Jihyo.

"Bukan tentang mu Unnie tapi tentang Jeongyeon Unnie."

Jeongyeon yang merasa namanya dipanggil menoleh menatap Chaeyoung. "Dengar apa?"

"Rumor yang mengatakan kalau kau suka Jimin Oppa."

Jeongyeon mengangguk paham. "Aku sudah mendengarnya dan kurasa semua idol juga sudah tahu."

Jihyo mengernyit bingung melihat reaksi Jeongyeon yang seolah tak terusik dengan hal itu. Umumnya jika nama mereka tersandung rumor yang bisa dikatakan buruk seperti ini, reaksi mereka pasti panik tetapi tidak dengan Jeongyeon.

"Kau terlihat tak terganggu sama sekali."

Jeongyeon terkekeh. "Kenapa harus terganggu? Toh itu memang faktanya."

Jihyo menghela nafas begitupun dengan yang lain. Memang bukan rahasia lagi jika Jeongyeon menyukai Jimin. Hanya saja, semuanya sudah berbeda. Satu minggu yang lalu mereka mungkin mendukung, tapi tidak setelah mereka mengetahui status Jimin saat ini. 

"Tapi kau tau kan Jimin adalah pacarnya Seulgi?" tanya Nayeon.

"Aku tau."

"Aku harap kau memberi batasan. Kita berteman dekat dengan semua anggota Red Velvet. Aku tak ingin hanya karena urusan laki-laki kita menjadi renggang."

"Kau tenang saja."

"Tapi, apa kau tak berniat mengatakan kalau rumor itu bohong pada Seulgi?"

Jeongyeon menatap Dahyun bingung. "Kenapa harus? Sudah ku katakan rumor itu benar."

"Tapi setidaknya biarkan rumor itu hanya sebatas rumor meskipun kenyataannya tidak."

"Aku tidak bisa."

"Kenapa? Itu hanya akan membuat Seulgi mencurigai mu."

"Aku tak peduli."

"Astaga. Terserah kau saja." pasrah Jihyo.

Dirinya bingung. Di sisi lain, dirinya tak ingin membuat pertemanan mereka hancur tapi di sisi lain juga Jihyo tak ingin memaksa Jeongyeon menghapus perasaannya, karena Jihyo sadar menyukai seseorang bukanlah sebuah dosa.

To be continued

What If We... - SEULMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang