Siang ini Yori sudah diperbolehkan pulang, jadi Gracia akan membawanya pulang ke rumah. Apalagi sejak pagi dia sudah diteror telepon dari kedua anaknya.
"Kita mau kemana?" Tanya Yori.
"Pulang ke rumah." Jawab Gracia sambil memasangkan sabuk pengaman Yori.
"Tapi Yori nggak mau pulang, Yori takut dipukul lagi sama om Rey." Ucap Yori.
Gracia menghadap Yori, mengusap kepalanya dengan lembut.
"Kamu sebenarnya kenapa? Kamu kalau di rumah sering diapain? Kok takut pulang ke rumah?" Tanya Gracia dengan lembut.
Yori menunduk sebelum menjawab pertanyaan dari Gracia.
"Sejak papa sama mama meninggal, aku tinggal sama om Rey. Tiap hari aku dimarahin terus kalau Yori salah langsung dipukul, sakit banget. Makanya kemarin Yori kabur dari rumah." Jelas Yori.
"Kita nggak pulang ke rumah kamu kok." Ucap Gracia.
"Pulang kemana? Ke rumah papa?" Tanya Yori menatap Gracia.
Gracia kaget dengan panggilan Yori. Dia menatap heran Yori.
"Katanya aku boleh manggil kakak papa kalau jadi adek kak Chika sama kak Christy." Ucap Yori polos.
"Berarti nanti kamu panggil ci Shani dengan sebutan mama, kita pulang ke rumah papa. Jadi jangan takut." Gracia tersenyum.
"Papa nggak akan kasar sama Yori kan? Janji?" Yori mengangkat jari kelingkingnya.
"Papa janji sama kamu." Gracia menautkan jari kelingkingnya.
Yori tersenyum lebar, rasa bahagia yang sempat hilang kini Yori rasakan kembali. Sepanjang perjalanan pulang Yori tersenyum tipis, tidak sabar bertemu dengan dua kakak barunya.
Gracia sampai di rumah, sebelum keluar mobil sempat meregangkan tangannya yang terasa pegal. Setelah itu dia membantu melepaskan sabuk pengaman Yori dan keluar dari mobil.
"Papa!!" Gracia menangkap tubuh Christy dan mengangkatnya.
"Yuhuuu anak papa." Gemas Gracia.
"Yori kamu lucu banget." Ucap Chika.
"Mama!! Papa bau asem." Teriak Christy saat Shani baru saja keluar.
Gracia tidak jadi menurunkan Christy malah semakin memeluknya.
"Biar kamu juga bau asem." Kekeh Gracia.
"Huwaa mama." Teriak Christy.
"Ge, jangan gitu ih." Ucap Shani.
Gracia menurunkan Christy yang langsung cemberut lucu. Dia menghampiri Yori dan mengajaknya berkenalan secara langsung.
"Kamu beneran belum mandi dari kemarin?" Tanya Shani.
"Belum sih hehe." Cengir Gracia.
"Aku siapin air hangat mau?" Tanya Shani.
"Nggak usah deh, aku gerah banget. Mandi pake air dingin aja." Jawab Gracia.
"Papa! Aku ajak Yori main ke taman belakangan rumah ya?" Izin Chika.
"Iya, Yori jangan dijailin lho." Pesan Gracia.
"Siap papa!" Kompak Chika dan Christy.
Mereka berdua kompak mengajak Yori ke taman belakang rumah untuk bermain. Gracia dan Shani masuk ke rumah, Gracia mandi dan Shani memasak untuk makan siang.
Selesai mandi, Gracia ke dapur untuk menyusul Shani. Melihat istrinya fokus memasak, dia memeluknya dari belakang. Mengecup pipi Shani dengan sebuah senyuman yang tidak luntur dari wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY LIFE [END]
Teen FictionCerita tentang seorang Shani Indira Natio yang kalem, pendiam, datar, dan tidak mempunyai teman harus jatuh cinta kepada seorang gadis tomboy yang dingin tapi baik hati bernama Shania Gracia. "Aku akan membuatmu jatuh cinta dan bergantung padaku Sh...