DD||19. KEJAHILAN DINDA🍎

904 94 139
                                    

Alo semua!! Apa kabar? Semoga baik ya, mwehh. Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya, heheh. Selamat membaca crita Alga dan Dinda.

Happy Reading❤

.
.
.
.
.

Kamu sebenarnya anak manusia apa anak setan?

~Pak Bagas

_________________________________

Pelajaran yang paling Dinda tidak sukai adalah pelajaran sejarah. Kenapa? Karena hanya dengan mendengarkannya saja bisa membuat roh yang berada pada raga Dinda pergi ke alam mimpi.

Seperti saat ini,karena mendengar Pak Bagas yang sedari tadi bercerita tentang sejarah Indonesia Dinda menjadi tertidur pulas di mejanya.

Untung saja mejanya berada di pojok kelas. Di depannya ada Kemal yang tubuhnya agak gempal sehingga mampu menutupi dirinya yang sangat kecil ini.

"Din, bangun ngapa?" ucap Fiola pelan.

"Ck! Apaan sih?" decak Dinda.

Sebenarnya ia belum benar-benar tidur. Dinda tidak bisa tidur jika mendengar suara bising di sekitarnya.

"Dengerin Pak Bagas noh! Entar lo di hukum ,tepar lagi, " dumel Fiola.

"Iya, dari tadi juga gue dengerin, "alibi Dinda.

"Dengerin pala lo! Orang telinga lo aja lo sumpel pakek earphone," ucap Fiola.

"Heheh, lo mau gue tidur beneran? " tanya Dinda.

"Kayak bisa aja lo, " ejek Fiola.

"DINDA,FIOLA!KENAPA KALIAN BICARA SENDIRI DARI TADI?!" bentak Pak Bagas.

Pak Bagas adalah salah satu guru sejarah yang bisa dibilang cukup muda karena umurnya yang masih berkepala dua. Tapi jangan salah, ia juga memegang gelar guru killer di  SMA Mandala.

"Hehe, kita lagi diskusi,Pak, " alibi Fiola.

"Diskusi apa? " tanya Pak Bagas.

"Diskusi tentang kenapa Jepang tetap jajah Indonesia,padahal udah tau endingnya kalah, " timpal Dinda.

"Tapi saya dari tadi tidak membahas itu, " ucap Pak Bagas membuat Fiola dan Dinda menyengir bodoh.

"Hehe, terus bapak dari tadi bahas apa?" tanya Dinda.

"Saya dari tadi membahas tentang rumusan dasar negara,"jawab Pak Bagas.

"Ohh, gue kira bahas apa, " gumam Dinda.

"Bicara apa kamu, Dinda?" tanya Pak Bagas.

"Tidak bicara apa-apa,Kakanda, "

"Asekkk!!" timpal Jovan.

"Diam kamu,Jovan! " bentak Pak Bagas.

"Sudah-sudah! Kalian berdua saya maafkan tapi dengarkan apa yang saya jelaskan!" ucap Pak Bagas.

Dear Dinda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang