Alo semua!! Apa kabar? Semoga baik ya, mwehh. Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya, heheh. Selamat membaca crita Alga dan Dinda.
Happy Reading❤
.
.
.
.
.Kamu sebenarnya anak manusia apa anak setan?
~Pak Bagas
_________________________________
Pelajaran yang paling Dinda tidak sukai adalah pelajaran sejarah. Kenapa? Karena hanya dengan mendengarkannya saja bisa membuat roh yang berada pada raga Dinda pergi ke alam mimpi.
Seperti saat ini,karena mendengar Pak Bagas yang sedari tadi bercerita tentang sejarah Indonesia Dinda menjadi tertidur pulas di mejanya.
Untung saja mejanya berada di pojok kelas. Di depannya ada Kemal yang tubuhnya agak gempal sehingga mampu menutupi dirinya yang sangat kecil ini.
"Din, bangun ngapa?" ucap Fiola pelan.
"Ck! Apaan sih?" decak Dinda.
Sebenarnya ia belum benar-benar tidur. Dinda tidak bisa tidur jika mendengar suara bising di sekitarnya.
"Dengerin Pak Bagas noh! Entar lo di hukum ,tepar lagi, " dumel Fiola.
"Iya, dari tadi juga gue dengerin, "alibi Dinda.
"Dengerin pala lo! Orang telinga lo aja lo sumpel pakek earphone," ucap Fiola.
"Heheh, lo mau gue tidur beneran? " tanya Dinda.
"Kayak bisa aja lo, " ejek Fiola.
"DINDA,FIOLA!KENAPA KALIAN BICARA SENDIRI DARI TADI?!" bentak Pak Bagas.
Pak Bagas adalah salah satu guru sejarah yang bisa dibilang cukup muda karena umurnya yang masih berkepala dua. Tapi jangan salah, ia juga memegang gelar guru killer di SMA Mandala.
"Hehe, kita lagi diskusi,Pak, " alibi Fiola.
"Diskusi apa? " tanya Pak Bagas.
"Diskusi tentang kenapa Jepang tetap jajah Indonesia,padahal udah tau endingnya kalah, " timpal Dinda.
"Tapi saya dari tadi tidak membahas itu, " ucap Pak Bagas membuat Fiola dan Dinda menyengir bodoh.
"Hehe, terus bapak dari tadi bahas apa?" tanya Dinda.
"Saya dari tadi membahas tentang rumusan dasar negara,"jawab Pak Bagas.
"Ohh, gue kira bahas apa, " gumam Dinda.
"Bicara apa kamu, Dinda?" tanya Pak Bagas.
"Tidak bicara apa-apa,Kakanda, "
"Asekkk!!" timpal Jovan.
"Diam kamu,Jovan! " bentak Pak Bagas.
"Sudah-sudah! Kalian berdua saya maafkan tapi dengarkan apa yang saya jelaskan!" ucap Pak Bagas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Dinda [END]
Novela JuvenilDinda Clarence Jovita, salah seorang cewek bar-bar yang masih ada di muka bumi ini. Dari kecil Dinda tidak pernah dapat kasih sayang dari mamah dan papah. Tapi, untung saja masih ada nenek dan kakek yang mau ngerawatnya. Hidup Dinda perlahan beruba...