02 April 2020
Ares berangkat ke sekolah dengan belasan sumpah serapah dan makian untuk Resa.
Ares masih bingung kenapa perlakuan Resa begitu buruk padanya. Apa sih salah gue?! Itu pertanyaan Ares dari kemarin. Ares semakin kesal dan bingung jika memikirnya. Dia masih ingat betul ketika Resa membuang kertas di mading yang ia tulis dengan sepenuh hati. Lalu dengan lancang dan kasar Resa menampar dan marah-marah saat ingin diantar pulang dengan baik-baik. Gue kan cuma berniat baik!! Itu pembelaan Ares.
Tapi takdir masih ingin mempermainkan Ares, atau Resa?
Tiba-tiba Resa melewatinya begitu saja. Tanpa berniat menyapa Ares menarik tangan Resa dan menyeret Resa ke samping sekolah. Pastinya Resa nggak terima. Mau berbuat apa lagi Si Ares ini?
"Lo mau apa lagi hah?! Nggak puas lo dari kemarin ngangguin gue terus!!?! Lepas nggak!!"
"Nggak!! Lo nggak bisa diem apa!?!" Ares mengguncang tubuh Resa.
"Dengerin dulu. Gue mau kasih lo satu tantangan mudah. Kalo lo berhasil lo bakal dapet sesuatu yang menarik! Mau?"
"Nggak!"
Ares menarik napas dalam - dalam. Perlu kesabaran tinggi menghadapi Resa."Resa..gue pengin lo jadi pa-"
"Nggak sudi!!"
"Mau!!" paksa Ares.
"NGGAAKK!!" Resa langsung memisahkan diri. Ares menundukkan kepala. Baru kali ini dia bertemu makhluk semacam Resa.
...Alvaro Herlambang. Salah satu kawan sejati Ares sejak SMP. Tipikal orang yang cuek tapi menyebalkan. Al juga merupakan sepupu El, Elios Herasyah. Mereka berdua inilah yang paling mengerti watak Ares. Tapi Reyndi Astara Alamsyah yang paling paham selera dan kesukaan Ares. Rey itu paling doyan main game. Pagi siang sore malam Rey hampir selalu terlihat sedang bermain game. Dan yang paling galak dan dapat julukan 'emak' dari Ares adalah Askara Bisma. Dia paling sering memberikan nasihat, omelan dan kata kata mutiara untuk Ares and the gang.
"Berteman dengan Ares itu..capek!" komentar Al.
"Untung gue bukan penjahat!" Kata Bisma bernada judes.
"Hahaha..jujur sih. Dulu gue mau temenan sama Ares karena dia punya banyak game!!" jujur Rey dengan gamblangnya.
"Berisik!" Itu kata El.
Aneh kan. Mereka ngomongnya gitu tapi sampai detik ini masih cengengesan bareng.
Itulah Ares and the gang yang terkenal dengan ke-somplakkannya seantero SMA Bintang Nusantara. Bayangkan saja. Mereka sering manjat tembok pembatas dan teriak-teriak kek orang gila cuman buat manggil Mang Iyan si penjual bakso. Mereka juga kadang bisa bikin pawai dadakkan dengan taplak meja, sapu, pel, helm, atau barang-barang lainnya.
Dan yang paling sering keluar masuk BK adalah Rey karena dia sering ketahuan main game saat jam pelajaran. Diikuti El yang terkadang lebih fokus bercermin mengagumi diri sendiri dibanding fokus pada guru yang nyerocos untuk mendidiknya.
"El! Panggil dia ke tempat!
"Hm."
..."Gue nyari Ariska!"
"Ariska? Iya ada bentar ya!"
'Huh! Kirain nyariin gue'"Resa!! Ada yang nyariin lo tuh! Buru datengin!!" Teriak Lilis si ketua kelas memanggil Resa yang tengah baca buku.
"Siapa?"
"El!" heboh Lilis. Resa yang akan beranjak mengurungkan niatnya.
"Nggak kenal!"
"Ck! Buruan! Kalo nggak lo gue hukum!"tarik Lilis memaksa Resa untuk berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Ares! (The Bad Player)
Teen Fiction"Kalo kalian nggak tau apa-apa nggak usah sok jadi hakim!!!" Kata kata sayang itu BASI!!