Langkah kaki kecil dengan ritme yang cukup cepat terdengar bergema di sepanjang lorong. Suara gesekan antara sandal rumah dan ubin marmer itu adalah satu-satunya suara yang terdengar disana. Hening, sangat sepi, tidak ada sedikitpun tanda-tanda kehidupan. Seperti itulah nuansa kediaman utama Park Chanyeol setiap harinya.Pekerja rumah yang berjumlah banyak pun tak dapat memecah keheningan yang secara natural terjadi disana. Rumah yang sangat mewah namun tampak seperti bangunan antik berhantu akibat kesuraman yang terasa didalamnya. Berdiri kokoh bak gedung kepresidenan dengan gaya klasik dan penjagaan ketatnya. Banyak orang mungkin menginginkan kesempatan untuk dapat tinggal didalamnya, namun mereka tak akan merasakan kebahagiaan setelah tahu seperti apa suasana mencekam disana. Seolah arwah orang-orang yang mati di tangan Griffin bergentayangan disana, rumah itu benar-benar dingin dan suram.
Di sepanjang lorong, terdapat puluhan lukisan dan beberapa patung dada berjumlah kurang dari 10 yang disimpan berjejer bak didalam museum. Jika kolektor biasanya membeli karya-karya seni untuk dipamerkan di museum atau pameran, maka Chanyeol hanya senang mengoleksi karya-karya seni itu untuk dirinya sendiri. Bahkan Baekhyun yakin Chanyeol tak pernah benar-benar menikmati karya-karya seni yang dia tempatkan di berbagai sudut rumahnya itu. Semua karya itu hanyalah untuk menambah kesan misterius dan klasik didalam rumahnya, dalam kata lain pria Park itu hanya ingin memamerkan sebagian kekayaannya; setidaknya begitulah yang Baekhyun pikir.
Dibalik harta yang berlimpah terdapat sebuah kejahatan. Baekhyun pernah mendengar sepenggal kalimat itu di suatu tempat yang tak ia ingat tepatnya dimana.
Setelah berjalan beberapa saat melewati lorong suram yang penuh dengan karya seni itu akhirnya Baekhyun berhenti didepan sebuah pintu berdaun ganda setinggi 2 meter yang menjulang tinggi dan tampak lebih suram dari lorong yang sebelumnya dia lewati. Pintu yang terbuat dari gaharu yang mengeluarkan wangi khasnya itu dipoles dengan cat kayu coklat gelap, nyaris menyerupai hitam. Memiliki pegangan pintu dari besi yang memanjang secara vertikal hampir 3/4 dari tinggi pintu.
Entah apa yang membuatnya seketika gugup, biasanya dia hanya akan mendorong pintu ruang kerja Chanyeol secara keras dan tidak manusiawi, namun kali ini dia berdiri beberapa saat didepan sana seperti anak yang hendak mengaku bahwa dia telah mencuri uang orang tuanya. Beberapa saat dia habiskan untuk berpikir tentang bagaimana cara dia menyampaikan maksudnya pada Chanyeol nanti sebelum kemudian dia mendapatkan keyakinan untuk membuka pintu ruang kerja Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Missouri (ChanBaek) | COMPLETED
FanficGriffins adalah lambang dari takhta itu sendiri, dia berada di tingkat kejayaannya dengan Rudan Park sebagai otak dibalik kejayaan itu. Dan Missouri adalah saksi bisu dimana pria berhati baja tersebut memiliki nurani teruntuk anak kecil keras kepala...