5 x 5

2.3K 304 20
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[Kejadian yang sama persis, sama seperti apa yang terjadi di masa lalu]

Junkyu . Dengan langkahnya yang berat keluar dari dalam Mobil Sport bewarna putihnya.
Di bahu kanannya tersandang sebuah Tas hitam dengan merek yang terkenal.

Jantungnya memompa dengan begitu cepat.
Haruto disana , berdiri di hadapan semua mahasiswa baru.

Sama seperti dahulu, ketika Junkyu datang menjadi seorang Siswa pindahan di Yg junior high school. Saat itu juga sedang di adakan kegiatan mpls dan Junkyu melihat Haruto berdiri dengan tubuh tegap di depan para junior baru(?).

Sama seperti saat ini.

Junkyu tak bisa mengalihkan tatapannya pada Haruto.

Haruto  nampak begitu mempesona, tampan ,gagah luar biasa dengan balutan baju kous putih dengan di bagian luar di balut sebuah Almamater hitam .

Junkyu dengan langkah yang begitu pelan berhenti sejenak untuk melihat bagaimana Haruto berbicara dengan nada yang sangat tegas ke pada mahasiswa baru itu dan wow! Itu terlihat sangat keren. Junkyu sampai tak bisa mengalihkan tatapannya dari sosok Haruto.

[Kenapa kau berubah sangat banyak, Haruto~ya?
Tidakkah kau merasa kasihan kepada jantungku ini?]

Junkyu mendramatisi.

"Selamat datang!! Untuk kalian para mahasiswa baru-"

Salah satu Senior yang berdiri di  samping Haruto memulai.

Dengan senyap-sepi, para mahasiswa baru pun menyimak dan mendengarkan para Senior di hadapan mereka bergilir memberikan pidato mereka.

Sangat membosankan sebenarnya, Junkyu dulu juga pernah merasakan dan selama kegiatan itu ia mengantuk . Dan di hukum setelahnya.

Junkyu tertawa geli mengingat ke kenakalan dahulu.

"Aigooo..aku nakal Sekali dulu ya..."

Ia menatapi para maba itu dengan bibir yang terkulum.

Tetapi, setelah waktunya giliran Haruto yang berpidato.kembali.  Junkyu kembali melarikan tatapannya ke arah Haruto.

Haruto  berbicara dengan begitu lembut namun tetap terdengar begitu tegas. Tanpa ada yang bisa membantahnya.

Senyum manisnya juga tetap terkembang, walau hanya setipis kertas.

Junkyu  meleleh di buatnya. Lagi terpesona.

Sial!

Sekali lagi!

Kejadian hari ini sama persis seperti 3 tahun yang lalu.
Hanya bedanya, dahulu dia datang kesekolah tidak menggunakan Mobil. Tetapi dengan Bus sekolah.     

Sibuk dengan pikirannya yang melayang ke masa SMAnya dahulu. Dimana dia juga pernah dalam posisi seperti saat ini.
Dengan Haruto yang juga menjabat sebagai salah satu senior penanggung jawab siswa baru.

Junkyu jadi tak menyadari, kalau semua mahasiswa baru telah di bubarkan oleh Haruto untuk di berikan tugas di hari pertama mereka menjadi seorang Mahasiswa: Mengumpulkan minimal 50 tandan tangan para senior semester 4.

"Junkyu Hyung ?"

Suara lembut Haruto  terdengar. Membuat bulu kudup Junkyu meremang halus.

Mengerjapkan matanya beberapa kali. Junkyu mendongak.

Haruto  berdiri tegak dihadapannya , lengkap dengan senyuman manis.

"Eoh...h-hai!!"

Junkyu  menyapa dengan kikuk.

Haruto terkekeh " Hai- selamat pagi! "

Junkyu tersenyum.

"Awalnya aku ingin mengajakmu berangkat bersamaku, tetapi-- aku  tidak enak hati untuk mengganggu tidurmu yang nyenyak-"Paparnya jujur.

Memang sebelum memutuskan untuk berangkat ke Kampus. Haruto  sempat berhenti dan terpaku lama berdiri di depan pintu gerbang kayu kecil rumah Junkyu .

Hendak mengajaknya untuk berangkat bersama, namun Haruto teringat satu hal.

Kebiasaan Junkyu  :Yang tak bisa di ganggu tidurnya , atau dia akan menangis seperti bayi.

Jika mengingat hal tersebut Haruto pasti akan dia buat tertawa terpingkal-pingkal.

Tetapi untuk saat ini, Tidak.

Sekali lagi .Dia tidak ingin menggangu tidur nyenyak seorang Kim Junkyu yang manja.

Jadinya , Haruto memutuskan untuk mengirim sebuah pesan singkat.

Setelahnya pergi.

   

"Huh?!!"..

Haruto sekali lagi terkekeh. Kedua tangannya dia masukkan kedalam saku Almamater nya.
Matanya sedikit melengkung karna masih terkekeh.

"Junkyu~ya... kenapa kau ada disini? Mengintipku Seperti waktu dulu eoh?"

Seringai jahil Haruto dengan kedua alisnya yang bergerak naik turun. Membuat Junkyu  meringis.

Kepala Junkyu menoleh kekanan dan kekiri.
Kosong.

Tak ada lagi barisan mahasiswa. Sepertinya karna keasikan bernostalgia dia sampai tak mendengar ketika para Senior tadi membubarkan barisan.

"Eiii... Mana mungkin!! Jangan terlalu percaya diri!!
A-aku....aku  sebaiknya pergi" Dengan tergagap. Junkyu membungkukkan sedikit tubuhnya.

Hal tersebut sedikit banyak membuat Haruto tidak suka.

Terlalu kaku, untuk seseorang yang sebenarnya saling mengenal dekat  dan juga pernah memiliki sebuah hubungan yang spesial di masa lalu.

Haruto merasa sedikt kecewa .

Mengapa junkyu bersikap begitu kaku terhadapnya?

Mengapa Junkyu seperti enggan untuk berdekatan dengannya?

Sebenarnya pertanyaan-pertanyaan  ini sudah ada di kepala Haruto sejak di pertemuan pertamanya dengan Junkyu.
Haruto dapat merasakan, gesturs ketidak nyamanan dari Junkyu ketika mereka bersama.

Tetapi kenapa?

Pertanyaan yang sama. Seperti dahulu berputar di kepala Haruto.

Ketika dengan sepihak Kim Junkyu memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka yang sebenarnya baik-baik saja(?).

Tetapi kenapa?

Yang hanya di jawab hembusan angin dingin.

Sebab Junkyu yang memutuskan untuk pergi begitu saja. Bahkan sampai memutuskan untuk pindah sekolah ke Negri Ibunya . Australia.

Tbc

 

👀

Haruto mahasiswa teknik semester 3
Junkyu mahasiswa pindahan bukan maba ye😌
Semester 4

BACK || HaruKyu ||☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang