15 | supermarket flowers

359 42 4
                                    

12 desember, 2020

"bilang sama aku kalau kamu lagi sedih."

hyunjin tidak pernah suka hujan.

sebab, hujan mengingatkan ia tentang mama. bagaimana wanita itu seakan menari bersama rintik air yang jatuh membasahi rumput kering di pelataran rumah.

langit bebas menangis, sedangkan ia disini sendiri, membendung air mata yang tak pernah sampai. hyunjin dituntut semesta untuk jadi jagoan, saat sebenarnya kaki yang ia punya nyaris lumpuh menahan beban.

hyunjin rindu mama.

sekarang, dia hanya bisa meratapi udara kosong. memeluk diri sendiri sambil berharap mama akan datang, dan bilang bahwa kepergiannya ke rumah tuhan adalah bohong.

dari luar, kilatan cahaya petir menyambar dengan gagah. seolah menertawai kesedihan hyunjin yang kini tak mampu menahan bulir hangat yang jalari pipi.

setelah perginya mama, dia tidak tahu kemana arah untuk berlabuh. kalang kabut mencurahkan segala keresahan perihal hidup yang kian berat, sebab dewasa membuatnya paham bahwa dunia tidak pernah bersahabat.

"karena dunia itu jahat."

suara nasal berasal dari arah pintu. hyunjin mendongak untuk mendapati wajah masam seungmin dengan baju acak acakan.

lelaki yang sudah jadi temannya semenjak bangku sekolah menengah atas itu kini berjalan, masuk kedalam kamar si empu rumah dan mendudukkan diri di ranjang.

mungkin, orang lain akan melihat hyunjin sebagai pemuda dengan segudang prestasi. berada pada titik tertinggi dengan kehidupan yang nyaris sempurna.

namun, alih alih begitu seungmin malah melihat si hwang sebagai makhluk lemah yang besar gengsi.

"bilang sama aku kalau kamu lagi sedih hyunjin, dunia itu jahat. dia gak akan mendengarkan apa permintaan kamu, meskipun kamu selalu menangis."

"kamu juga gak akan mewujudkan apa permintaan aku."

hyunjin menjawab ketus, memalingkan wajah untuk menyeka air matanya yang sempat berderai. tidak peduli pada kekehan sarkas yang terdengar samar dari bilah bibir sang teman.

"seenggaknya aku ada buat mendengarkan kamu, sedih itu gak enak hyunjin. apalagi, kalau sedihnya kamu simpan sendiri."

pekat telah menjemput, sewarna suasana hatinya yang tengah muram. kalimat sederhana seungmin terputar dalam kepalanya. selayak fragmen yang berkumpul untuk membentuk satu kesatuan sekuens film komedi.

lucu.

manusia itu lucu, pikirnya.

ketika hyunjin amat nelangsa dalam kubangan duka, seungmin selalu ada disana. lelaki itu tidak mengucapkan banyak kata, namun selalu saja memastikan bahwa si hwang terus ada dalam jangkauannya.

berusaha menenangkan lewat tatap lembut, yang setiap detik ditolak hyunjin mentah mentah. sebanyak apapun seungmin berkata semua akan baik baik saja, sebanyak itu juga hyunjin akan menertawai dan mengusirnya.

namun seungmin tetap disana. seolah penolakan hyunjin adalah semen yang membuat benteng pertahanannya makin kuat.

"kamu kangen tante irene ya?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAIN OF CRYING HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang