Chapter 11 - A new path

525 46 9
                                    

Sungai Han yang tenang dikelilingi gemerlap lampu dari gedung-gedung pencakar langit terlihat sangat indah dari salah satu ruangan di apartemen mewah. Namun semua keindahan itu dihiraukan pemuda pemilik apartemen yang tampak sedang fokus membaca email di HP nya.

"Hmm...tawaran ini sangat menarik untuk karirku dan mungkin ini kesempatanku juga untuk melupakan semua kesedihan disini" 

kemudian pemuda itu membalas email di HP nya dengan tatapan sendu.

*****

Bel rumah berbunyi ketika Dalmi sedang sibuk membantu ibunya menyiapkan makan malam. Dalmi tersenyum, ia menebak pasti kekasihnya yang datang lalu segera membuka pintu.

Dan tebakannya benar. Ketika pintu terbuka sejenak ia terkesima. kekasihnya terlihat sangat tampan dengan kaos turtle neck hitam berbalut jaket kulit yang juga berwarna hitam.

"Dalmi-ah, kau tidak ingin mempersilahkan aku masuk?" Dosan tersenyum melihat wajah Dalmi yang tampak tertegun.

"Aah ya, tentu saja" Dalmi tersipu malu. Ia lalu menggandeng tangan Dosan dan mengajaknya masuk kedalam rumah.

"Halmoni, Eomma...lihat siapa yang datang"

"Dosan, apakah itu kau?" Halmoni segera menjulurkan tangan ingin meraih dan Dosan langsung mendekati dan mengenggam tangan halmoni

"Iya Halmoni, bagaimana kabarmu?" tanya Dosan dengan penuh rasa haru, setelah sekian lama akhirnya ia bisa bertemu kembali dengan orang yang menjadi inspirasi untuk membuat aplikasi pertamanya yaitu Noon-Gil.

"Aku baik-baik saja, terimakasih banyak... karena kau hidup ku terasa jauh lebih nyaman" halmoni menjawab tidak kalah haru, tangannya memegang wajah Dosan mencoba mengingat kembali setiap detail wajah pria muda itu.

"kau harus lebih bahagia" Dosan tidak lepas menatap wajah wanita tua yang penuh dengan kasih sayang tersebut.

"Halmoni, Dosan akrab dengan pengembang aplikasi Noon-Gil, jadi katakan saja kepada Dosan kalau ada keluhan" Dalmi berkata dengan penuh kebanggaan.

"Bilang saja kepadaku. Akan kusuruh mereka untuk memutakhirkannya" Dosan berusaha meyakinkan.

"Arasso, aku akan menulis ulasan dibuku seperti waktu itu" halmoni menjawab sambil tersenyum.

"Oh iya halmoni aku punya sesuatu untukmu, ini buatanku sendiri...terinspirasi dari wajah Dalmi" Dosan tersenyum ke arah Dalmi dan memberikan boneka kaktus rajut ke halmoni.

"Boneka ini ada suaranya juga kalau kau tekan, coba saja"  gurau Dosan

Halmoni menuruti perkataan Dosan lalu Dosan menirukan suara boneka "i love you" disambut dengan tertawa oleh Dalmi, Halmoni dan Eomma.

Walau tidak bisa melihat tapi Halmoni merasakan betapa bahagianya cucu kesayangannya malam ini. Selama tiga tahun ini ia baru mendengar kembali renyahnya tertawa Dalmi.

Ia teringat betapa cantiknya cucunya saat tersenyum. Dan ia bisa merasakannya saat ini. Mereka berdua, Dalmi dan Dosan benar-benar saling mencintai sama seperti tiga tahun lalu saat ia melihat mereka berpelukan di pantai ketika piknik bersama.

Namun ditengah kebahagiaan ini, ia pun teringat Jipyeong. Hatinya juga ikut merasakan kesedihan pemuda itu saat gagalnya lamaran malam lalu.

Ia ingin menengok Jipyeong ke apartemennya tapi karena kondisi kesehatannya hal itu tidak memungkinkan. Halmoni meniatkan untuk menelpon Jipyeong setelah Dosan pulang nanti.

*****

Tak lama setelah membalas email lewat HP nya, Jipyeong mendapat telepon dari Halmoni. Ia sempat tertegun sejenak sebelum akhirnya mengangkat teleponnya.

Because It's You [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang