Bab 4: Mas Jiji and Impulsive

202 50 10
                                    

Anehnya aku tidak butuh banyak adaptasi untuk merasa nyaman..

Seperti yang sudah diperkirakan, Jaemin telat datang. Bahkan gedungnya bersih tanpa satupun manusia didalamnya. Sia-sia perjuangannya mentraktir Haechan dengan indomi sekardus. Mungkin ini adalah karma karna telah meninggalkan temannya sendirian mengurus motornya dijalan.

Langkahnya gontai menuju apartement, bingung harus melakukan apa setelahnya. Pasti Heejin tidak lagi memperdulikan seluruh telfon dan chatnya.

Dan karna belum terbiasa dengan keberadaan orang asing didalam apartnya, Jaemin shock luarbiasa melihat Juleha yang sedang duduk disofa sambil terkikik geli menonton tv. Se lucu itukah siaran tv indonesia?

"Hai Mas J, udah selesai sibuknya?" Sapa Juleha membenarkan posisi duduk.

"Udeh, capek gue mo tidur," ucapnya meninggalkan ruang tamu menuju kamar.

"Tadi katanya mau jalann.."

"Nanti aja, agak malem."

"Mas.."

Jaemin menghembuskan nafasnya, "apalagi Lehaaa."

"Punya kaos ga, saya pinjem. Baju saya yang ini udah kotor."

"Ya robibil mustafaa, anak siapa sih ini..repot amat lo," Jaemin berkacak pinggang dan langsung mencari kaos oversizenya didalam lemari.

"Noh pake, udah jan ganggu gue dulu. Ntar malem baru kita jalan, titik," ucapnya melempar beberapa kaos.

"Ga sopan banget ini manusia, untung baik," Juleha mempertahankan senyumnya. "Makasi Mas ganteng.."

"Cih, ada maunya aja lo baru baik," gerutunya menyunggingkan bibir.

Jaemin merebahkan tubuhnya dikasur tanpa melepas setelan jas dan kaus kaki, ia sudah terlalu malas dan ingin langsung tidur untuk mendapatkan energi.

Zzzz..

🌑🌒

Perutnya kembali butuh makanan, mau minta Mas Jiji juga gaenak karna udah tidur dalam kamar. Juleha berjalan menuju dapur, melihat ada bahan apa saja disana.

Ia membolak-balikkan kotak panjang berisi spagetti, "opo toh iki, mie lidi? (Apa sih ini, mie lidi?)"

Untung saja dibelakang kotak itu terdapat cara penyajian, kalau tidak mungkin akan di remet dan dimakan kering begitu saja.

"Jeneng panganan kok La Fonte, Fonte opo Lont--Ya Gusti utekku..(nama makanan kok La Fonte, Fonte apa Lont--Ya Gusti otakku..)"

Juleha mulai mengambil panci dan merebus spagettinya.

Ada yang kurang, digambar terlihat kalau diatas spagetti harusnya ada tambahan saus. Tapi isi dalam kotaknya sudah tidak ada lagi.

Tercetus dipikirannya untuk membuat saus ala Juleha, yaitu sambel terasi.

"Cobek ndi sihhh (cobek mana sihh)" gumamnya membuka lemari bawah.

Moonlight 🌒 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang